Share

142. Berdebar-debar

Dengan kursi rodanya, Davin pergi ke taman rumah sakit. Ia menolak saat bodyguard menawarkan diri untuk mendorongnya. Ia lebih suka pergi sendiri meski tidak seleluasa saat ia berjalan. Menurut Davin, dirinya akan semakin terlihat lemah saat kursi rodanya didorong oleh orang lain.

Hangat sinar matahari yang menimpanya setibanya di taman, membuat pikiran Davin terasa jauh lebih ringan setelah kenyataan yang ia dapati membuat kepalanya terasa penuh.

Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit milik New Pacific Group. Hasil rancangan seorang arsitek ternama. Taman rumah sakit ini bukanlah sekadar ruang terbuka. Ini adalah oase damai di tengah beton dan kaca bangunan modern. Pepohonan rindang memberikan naungan, sementara bunga-bunga berwarna-warni menghiasi tepi jalan setapak.

Saat matanya sibuk memandangi beberapa pasien yang sedang berburu sinar matahari ditemani oleh keluarga mereka, tanpa sengaja tatapan Davin tertuju pada dua orang yang tengah duduk berdampingan di kursi kayu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
kak rose
eheemmm....bacanya bikin senyum" sendirii, hehe... pak Davin jantungnya brrdebar" trs, qiqiqiqii
goodnovel comment avatar
Meilan Marini
tetap tebar senyum Jingga,biar di kehidupan lampau atau pun di kehidupan skrg si Dave bucin sebucin2 nya
goodnovel comment avatar
eksa viera
Jingga.. hwaiting, biarin deh bapak Davin amnesia sementara ntar klo doi udh bangkit dari amnesianya dijamin makin bucin tuh doi dan Jingga dikekepin mulu ga bakal dikasi kemana² membalas waktu yg terbuang gegara doi amnesia wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status