Share

143. Apa Saja Yang Sudah Kita Lakukan?

Setelah mendengar apa yang Jingga katakan di taman beberapa saat yang lalu, Davin menjadi lebih pendiam. Pria itu tidak protes saat Jingga membantu menaikkannya ke atas ranjang dan menyelimutinya. Kemudian dengan lembut, Jingga memeriksa selang infus yang tersambung ke lengan Davin, memastikan semuanya berjalan dengan baik.

Tatapannya lantas teralihkan pada punggung tangan Davin yang penuh dengan bekas luka dan goresan, mengingatkan Jingga pada betapa berbahayanya kecelakaan yang dialami pria itu. Melihat tanda-tanda cedera pada tubuh Davin membuat hati Jingga terasa berat, akan tetapi Jingga merasa bersyukur karena Davin masih bisa berada di sisinya.

“Kamu nggak menyuruhku pergi lagi?” tanya Jingga seraya mencari sesuatu di dalam tasnya yang teronggok di sofa.

Davin mendengus seraya menatap layar televisi yang menayangkan berita dengan volume rendah. “Aku nggak peduli lagi apa yang kamu lakukan,” tukasnya, “menyuruhmu pergi tapi tidak didengarkan membuatku lelah!”

Jingga menahan seny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
kak rose
bwuahahaha....Pak Davin iiih pikirannya, pliss deh. Sbrp sering?? Sering banget pak, sampe" sdh ada calon adiknya Oliver diperut Jingga
goodnovel comment avatar
Lovelyday27
sama. pas baca bab ini kok aku berpikir ke arah situ jg. jangan2 pura2 amnesia nich Papanya Oliver.
goodnovel comment avatar
Ferraisya
ada gitu ya amnesia tp tetep minta jatah, astagaaa, Davin...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status