Share

Menikmati Pagi Berdua

"Wahh, pengantin baru! Udah seger aja nih pagi-pagi. Jalan-jalan Mbak Yun?"

"Iya, nih, Bu, Mari."

"Silahkan, Hati-hati ya, Mbak, nanti suaminya ilang loh. Tuh, banyak mata yang menginginkannya."

Celetukan ibu penjual nasi uduk hanya dibalas senyuman oleh Ayunda dan juga Elang. Sepanjang kaki melangkah, sudah banyak mulut iseng para tetangga yang membuat pengantin baru harus bisa menahan diri dari rasa malu karena ledekan yang keluar dari mulut orang-orang yang mereka temui.

"Kamu di sini cukup terkenal yah, Ay?" tanya Elang sesat kemudian begitu langkah kaki mereka berada di jalan yang agak sepi.

"Ay?" Ayunda sampai menoleh begitu Elang kembali memanggilnya dengan dua huruf tersebut.

"Kenapa? Nggak suka aku panggil gitu? Aku lebih enak manggil kamu gitu, gimana dong? Nggak apa-apa kan?" balas Elang mencoba memberi alasan yang masuk akal.

"Bukannya nggak suka, cuma ya, ngerasa aneh aja. Aku sih nggak masalah Mas Elang manggil aku dengan cara apa," jawab Ayunda yang memang terlihat begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status