Share

Istri Muda sang Hot Duda
Istri Muda sang Hot Duda
Author: Rcancer

Pertemuan

Author: Rcancer
last update Last Updated: 2023-09-12 05:59:20

"Kamu jadi pergi ke luar kota, Elang?" 

Pria berusia 40 tahun yang sedang menikmati menu sarapan sehat itu, seketika menghentikan gerakan tangan dan mulutnya.

"Jadi, Ma. Ini aja aku mau langsung berangkat ke sana," jawab Elang mantap.

Sang ibu pun mengangguk. "Baiklah. Kalau begitu, mama minta tolong padamu. Bila  kamu sampai di sana, kamu temui putri dari teman Mama."

"Sudah terlalu lama kamu sendiri setelah kematian almarhumah istrimu, Nak. Mama hanya ingin melihat kamu bahagia dan tidak hanya terpaku pada pekerjaan. Tidak mungkin Mama akan terus berada untuk kamu, kan?" tambahnya lagi.

Mendengar itu, Elang hanya bisa menarik napas dalam.

Pemilik hotel dan kawasan perumahan terbesar di negara itu paling malas jika sang ibu kembali membicarakan tentang dirinya yang memilih menyendiri. 

Bukannya Elang tak bisa mendapatkan wanita baru. 

Banyak wanita yang menaruh hati padanya dan mengejar pria itu. Hanya saja, ia tak tertarik.

Bagi Elang, cintanya berakhir di Ayana. Selanjutnya, ia hanya menjalankan hidup. Terlebih, wanita yang sangat dia cintai itu meninggal bersama calon anak yang sangat mereka idamkan.

Hanya saja, perdebatan dengan sang ibu sungguh membuatnya lelah. Demi menghindari perdebatan, Elang kali ini memilih mengalah. "Baiklah, aku akan mencoba menemuinya, tapi Mama jangan berharap lebih," ucapnya dingin. 

Pria itu pun bangkit dari duduknya dan segera beranjak meninggalkan Mamanya.

****

"Tuan Elang!" panggil sang asisten pribadi saat Elang sedang melamun di dalam mobilnya, "Apa Tuan baik-baik saja?" 

Pria di samping Elang itu menatapnya khawatir.

Memang, sang bos selalu bersikap dingin. Hanya saja, hari ini, tampaknya ada sesuatu yang mengganjal pikiran Elang.

Mendengar itu, Elang terdiam sebelum menggelengkan kepala.

Tak lama, ia kembali melemparkan pandangannya ke jendela kaca mobil. 

"Apa ada masalah pada lokasi yang akan kita kunjungi?" tanyanya mendadak–mengalihkan pertanyaan sang Asisten dari masalahnya ke pekerjaan.

"Ada beberapa warga yang tidak terima, Tuan. Sebagian merasa tertipu dengan harga yang ditawarkan, dan sebagian lagi, ada yang tidak terima karena tidak merasa menjual tanah dan rumahnya," lapornya cepat pada Elang.

Kening kontraktor ternama itu seketika berkerut. Dia kembali menatap tajam ke arah sang asisten. Setahunya, perusahaan mereka sudah memberikan harga pas dan para warga sudah memberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan. 

"Bagaimana hal itu bisa terjadi? Bukankah semua pemilik tanah sudah menandatangani surat persetujuan pembelian lahan?”

"Saya sudah meminta tim yang terkait untuk menyelidikinya, Tuan. Tapi, pemilik rumah yang tidak terima dan merasa tidak pernah menjual rumah dan tanahnya, itu sungguh di luar dugaan kami."

Alis mata Elang naik sebelah. "Coba selidiki, bagaimana bisa hal itu terjadi?" titahnya. 

Sang asisten pun langsung mengiyakan dan bertindak sesuai perintah Elang.

Ia sadar bahwa atasannya itu memang tidak pernah sedikitpun menggunakan cara kotor demi sebuah keuntungan pribadi meski sudah terkenal menjadi pebisnis hebat di negara ini. 

Elang selalu mengambil sikap sebijak mungkin jika terlibat dalam pembelian lahan karena tidak mau ada pihak yang dirugikan di kemudian hari. 

Mobil kembali dalam keadaan hening.

Kurang lebih sepuluh jam, akhirnya mobil yang mereka kendarai sampai di tempat tujuan. 

Saat itu, langit sudah mulai gelap.

Jadi, Elang dan anak buahnya itu memutuskan untuk meninjau lokasi pengembangan hotel esok hari.

Drrt!

Saat baru saja memasuki lobby tempat Elang menginap, ponsel pria itu berdering. 

Pria itu menghela nafasnya secara kasar ketika melihat kontak sang ibu tertera pada layar ponselnya. 

Elang tahu, apa yang diinginkan wanita itu. 

“Elang, jangan lupa percakapan kita waktu itu,” ucapnya seketika saat sambungan telepon tersambung.

“Baik, Ma.” Dengan berat hati, Elang lantas mengiyakan permintaan wanita yang telah melahirkannya.

Lagi pula, ia tak tega bila membuat sang ibu harus memohon.

Tak lama, panggilan keduanya berakhir.

Di saat yang sama, Elang melihat sang sopir baru saja masuk ke lobby. "Pak Kardi, bisa minta kunci mobilnya?" pinta pria itu cepat.

Sopir tersebut menatap asisten Elang bingung.

Menyadari tak mendapat jawaban, ia pun menatap Elang dengan penuh pertanyaan. "Tuan mau ke mana? Biar saya antar." 

"Tidak perlu. Kalian istirahat saja. Aku cuma pergi sebentar untuk menemui seseorang," jawab Elang cepat.

Sang supir akhirnya hanya mengangguk patuh. Diserahkannya kunci mobil ke tangan Elang yang langsung pergi begitu saja.

Dua anak buah Elang itu hanya bisa menatap kepergian Tuan mereka dengan tatapan yang sukar diartikan.

"Kasihan Tuan Elang. Dia pasti sangat kesepian," gumam sang sopir.

"Yah, mau bagaimana lagi. Dia maunya begitu," jawab Asisten pribadi Elang pasrah. 

"Sudah, Pak. Lebih baik, kita ke kamar. Besok akan banyak pekerjaan yang menunggu kita."

Mendengar itu, sang sopir mengangguk. Keduanya lantas melangkah menuju kamar masing-masing.

Sementara itu, Elang yang sudah di dalam mobil, mengendarainya dengan kecepatan sedang. 

Matanya fokus menatap ke depan. Namun, pikiran pria itu berkelana. 

Tepat di persimpangan jalan, Elang menghentikan laju mobilnya karena lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. 

Mata Elang memperhatikan beberapa orang yang mencari rejeki di persimpangan jalan. 

Hanya saja, matanya tiba-tiba membelalak kala arah pandangnya menangkap sesosok wanita yang sedang menjajakan jualannya.

"Ayana!" pekik Elang tanpa sadar. Degup jantung pria itu menggila kala ia kembali melihat sosok yang begitu mirip almarhumah istrinya itu. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Elma Sukmala
baru mampir thor semoga ceritanya bagus
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Muda sang Hot Duda   Akhir Yang Bahagia

    Elang dan Ayunda kini sudah bisa bernafas lega. Setelah tadi berbicara cukup lama dengan orang tua Ayunda, akhirnya Malik dan Rumana mengerti dan memahami alasan Elang menikahi anak mereka.Pada akhirnya, Elang memilih jujur, tentang surat tanah yang dijadikan jaminan untuk mengajak Ayunda menikah. Menurut Elang, dia memang lebih baik jujur saat itu juga karena kalau Elang memilih berbohong, Elang takut akan ada kejadian tidak terduga seperti beberapa hari terakhir ini.Tentu saja Rumana dan Malik cukup kecewa kala mendengar kejujuran dari mulut sang menantu. Bahkan Rumana sempat menangis saat dia tahu dari mulut anaknya sendiri, kalau Ayunda mau menikah dengan Elang semata-mata hanya karena ingin menyelamatkan harta berharga milik orang tuanya.Setelah terjadi sedikit perdebatan, akhirnya secara perlahan, Elang mampu meyakinkan orang tua Ayunda kalau dia akan bertanggung jawab penuh atas kebahagiaan istrinya. Elang juga dengan lantang mengatakan kalau pernikahan yang dia jalani bersa

  • Istri Muda sang Hot Duda   Rasa Kecewa Orang Tua

    Untuk beberapa saat Ayunda terdiam sembari menatap salah satu sahabatnya, yang baru saja melempar pertanyaan kepadanya. Ayunda tertegun untuk beberapa saat lalu dia berpikir mengenai pertanyaan tersebut dan berusaha mencari jawaban yang tepat.Tak lama setelahnya Ayunda tersenyum dan melempar pandangannya kepada dua sahabatnya. "Kalaupun selamanya Mas Elang tetap memandangku sebagai mantan istrinya yang meninggal, bukankah itu merupakan hal yang bagus?"Sekarang gantian dua sahabatnya yang tertegun mendengar penuturan Ayunda. "Hal yang bagus? Apa maksudmu?" tanya Yanti.Ayunda masih setia dengan senyumnya yang terkembang. "Bayangkan saja, selama Mas Elang menjadi duda, dia selalu tenggelam dalam bayangan istrinya, bukankah setidaknya itu sesuatu yang bagus? Hal itu menunjukan betapa setianya Mas elang pada satu nama wanita. Lalu, apa aku harus terlalu mempermasalahkan jika Mas Elang menganggapku hanya sebagai pelepas rindu pada mantan istrinya?"Untuk beberapa saat Maya dan Yanti menu

  • Istri Muda sang Hot Duda   Para Wanita

    "Kamu ingin bertemu dengan istri Elang?" sontak, Laras langsung bertanya kembali begitu mendengar permintaaan mantan besannya. Dengan kening berkerut dan mata agak menyipit, Laras menatap lawan bicaranya, menuntut alasan dibalik permintaan tamunya itu.Rebeca mengangguk yakin. Wanita berwajah blesteran itu mambalas tatapan Laras dan tatapannya sukar untuk diartikan. "Aku ingin melepas rindu pada anakku, Jeng," ucap Rebeca lirih dan wanita itu sedikit menunduk.Laras semakin menunjukan wajah terkejutnya. Namun setelah pikirannya mencerna untuk beberapa saat, kepala Laras mengangguk beberapa kali sebagai tanda kalau dia memahami tujuan tamunya meski ada perasaan sedikit curiga."Asal tidak ada niat lain, saya sendiri tidak keberatan kamu menemui menantuku," Laras menjawabnya dengan tenang dan pelan, tapi sukses membuat lawan bicaranya menatapnya penuh tanya."Apa maksud kamu?" Rebeca bertanya dengan wajah terlihat bingung."Selama ini, aku sering mendengar, kamu selalu menyalahkan anakk

  • Istri Muda sang Hot Duda   Berbeda Rasa

    "Mama!" Bella sedikit memekik kala matanya menangkap sosok wanita yang sudah melahirkannya, berada dalam ruang kerjanya. Dari sorot mata sang mama, Bella dengan jelas melihat amarah yang besar dan Bella bisa menebak kalau amarah itu tertuju kepadanya.Di sana juga ada sosok pria yang menatap Bella dengan pandangan yang cukup membuat Bella semakin gelisah. Bella tidak menyangka kalau pria yang baru saja dia hubungi melalui telephone, ada di kantornya, membuat wanita itu diliputi penuh tanda tanya juga."Mama ngapain di sini?" tanya Bella dengan sikap yang dibuat setenang mungkin. Meski dia sudah tahu tujuan wanita yang akrab dipanggil Marina berada di kantornya, tapi Bella memang harus bisa bersikap biasa saja."Maksud kamu apa, berbuat seperti itu kepada Elang?" Marins langsung melempar pertanyaan yang menjadi sumber kemarahannya. "Berbuat apa sih, Ma?" Bella bertanya seperti orang bodoh dan sikap wanita itu justru semakin membuat sang Mama bertambah murka."Nggak perlu banyak drama

  • Istri Muda sang Hot Duda   Tamu Tak Terduga

    "Mas Erik!" suara Ayunda sedikit meninggi karena dia cukup terkejut dengan kedatangan tamu tak terduga, yang baru saja disebut namanya. Sudah pasti rasa heran tumbuh dalam benak wanita itu dan saat itu juga banyak pertanyaan yang bermunculan dalam pikirannya."Apa kabar, Ayund?" sapa pria yang sudah duduk di kursi, yang ada di teras rumah Ayunda. Pria itu bahkan langsung berdiri dan segera mengulurkan tangan, mengajak Ayunda untuk berjabat tangan. "Baik," jawab Ayunda agak tidak nyaman, meski dia membalas uluran tangan tamunya, lalu dia kembali mengajak pria itu untuk duduk. "Mas Erik tahu darimana rumah saya?" tanya wanita itu penuh selidik karena hal itu salah satu alasan yang membuat Ayunda heran."Dari orang-orang sekitar kota ini. Kebetulan aku sedang ada pekerjaan di kota ini, jadi ya aku sekalian aja pengin mampir. Tidak cukup sulit loh mencari alamat rumah kamu," jawab Erik nampak begitu tenang dengan senyum tipis yang masih terkembang."Terus, bagaimana Mas Erik tahu aku a

  • Istri Muda sang Hot Duda   Curahan Hati Elang

    "Sayang?" gumam Ayunda lirih dengan kening berkerut. Wanita itu merasa heran serta takjub secara bersamaan, begitu mendengar kata sayang keluar dari mulut Elang. "Apa dia sudah gila?" gumamnya lagi merasa geli dan wanita itu menahan senyumnya agar tidak merekah.Ayunda sungguh terperangah kala menyaksikan sang suami dengan penuh rasa percaya diri mengucapkan kata sayang dalam acara konferensi persnya. Entah apa yang harus Ayunda lakukan saat ini, dia seketika diliputi rasa bingung. "Nggak usah pura-pura kaget gitu," celetuk Rumana yang diam-diam memperhatikan tingkah putrinya sampai Ayunda terkesiap dan menoleh ke arahnya saat itu juga."Apaan sih, bu?" sungut Ayunda menutupi rasa malunya. Wanita itu sedikit salah tingkah karena tatapan dan senyum sang ibu, benar-benar sedang meledeknya."Ya harusnya kamu seneng dong, kalau Elang beneran sayang sama kamu. Berarti dia memang nggak main-main waktu ngajak nikah kamu secara mendadak," ucap Rumana mencoba bersikap bijak dan sedikit mengh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status