Share

15. Malam Pertama Elang dan Huri

Huri menatap langit mendung yang memayungi bumi siang ini. Sudah pukul satu siang dan dia baru saja selesai melaksanakan salat. Masih dengan mukenanya, Huri duduk di dekat jendela sambil membayangkan kehidupan pernikahan yang ia jalani saat ini. 

Seminggu sudah dari pertemuannya dengan Elang, tetapi lagi-lagi lelaki itu tak ada kabar. Huri tidak tahu harus menghubungi ke mana, karena sepertinya nomornya sudah diblokir Kiya. Tidak mungkin Huri menanyakan suaminya pada mertuanya, pasti nanti Elang ditegur oleh ibunya.

Huri semakin bimbang. Apakah dia harus pergi melihat ke toko Elang? Apakah nanti di sana dia tidak akan bertemu dengan Kiya? Dapat dipastikan ia tidak akan bisa terlelap malam ini jika tidak menemui suaminya. Percaya atau tidak, walau Elang cenderung abai dengannya, tetapi ia tidak masalah dan hal itu membuatnya semakin penasaran. 

Langit malah semakin gelap, dengan bunyi p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status