Share

17. Pengantin Baru

Elang Herlambang tidak ingat sudah berapa lama waktu yang ia habiskan untuk memandangi keadaannya yang sangat memalukan ini. Saat kesadaran benar-benar pulih dan efek obat sudah hilang total, barulah lelaki itu merasa begitu bersalah pada Huri.

Elang menutup wajahnya dengan telapak tangan dengan posisi kepala Huri masih berada di dadanya. Tubuh mereka begitu dekat dan intim. Elang hampir saja kehabisan napas, jika mengingat kejadian semalam. Ia terlalu terlena dengan hidangan halalnya yang begitu lezat. Diantara sadar atau setengah sadar, ingatan betapa perjuangannya memerawani istri sendiri. Air mata Huri yang menetes sempat tidak dia hiraukan karena napsu yang sudah di ujung kepala. Sekarang, semua telah terjadi. Mau tidak mau ia harus bertanggung jawab sepenuhnya pada Huri dan juga Kiya.

Pergerakan yang dilakukan Elang, membuat Huri membuka matanya perlahan. Mata biru itu mengerjap beberapa kali, lalu menoleh ke kiri untuk melihat suami

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status