Share

Bab 7. Aku tidak Memiliki Ibu

"Kenapa aku tidak boleh melarangmu?" Kenneth ikut melipat kedua tangan di depan dada lantas mendekati wanita yang masih dia anggap mantan istri. "Apa kau lupa, Chloe? Kau di sini untuk menerima hukuman, bukan sebagai nyonya. Paham?"

Raut wajah Claire seketika berubah tegang. Wanita malang itu pastilah lupa alasan Kenneth membawanya ke mansion setelah berhasil ditemukan. Padahal gadis itu berharap kesalahan Chloe tidak lagi membayangi penghuni mansion.

Nyatanya dia salah. Jika Kenneth saja masih belum cukup puas untuk menghukum Chloe, maka bagaimana dengan yang lain? Claire memejamkan mata, kini dia benar-benar sudah terjebak. Bahkan kalau saja dia mengelak seribu kali kalau dirinya bukan wanita iblis itu, maka semua orang tetap tidak akan percaya.

"Baiklah. Sekarang katakan, kenapa kau memanggilku ke sini?"

"Untuk memberimu tugas."

"Bukankah tugasku sudah jelas, merawat Nicholas dan membersihkan kamar kalian serta taman?"

Kenneth menggeleng dengan gerakan kaku, kedua matanya terpejam, tetapi bisa Claire rasakan bagaimana menusuknya pandangan lelaki itu jika mata mereka kembali beradu.

Baiklah, aku akan menjadi Chloe. Sungguh, aku harus menunaikan janji itu demi ayah dan juga Nicholas! batin Claire tegas.

"Kau harus melakukan pekerjaan apapun yang aku inginkan. Jika suatu hari aku memintamu memasak, maka kau harus melakukannya. Oh iya, selain mengasuh Nicholas, kau juga harus selalu siap mengajarinya belajar dan mengantarnya ke sekolah. Dia anak yang rajin dan cerdas, kurasa kau tidak keberatan melakukan pekerjaan itu!"

Kenneth sengaja berbohong dengan mengatakan putranya seorang anak yang rajin agar gadis malang itu tidak banyak protes. Sementara Claire, dia memutar bola mata malas. Selama ini dia belum pernah menghadapi sosok anak seperti Nicholas, tentu hal ini merupakan pekerjaan berat.

Melihat perubahan di wajah Claire membuat Kenneth diam-diam tersenyum. Lelaki itu merasa menang karena sudah tentu mantan istrinya tidak mau mengasuh anak sendiri. Jika pun Nicholas menolak keberadaan ibunya, sudah bisa dipastikan hati Chloe akan merasakan sakit.

Namun, entah bagaimana jadinya jika anak itu dihadapkan dengan Claire.

"Oke, deal. Tunggu dan lihat saja, kelak aku bukan hanya menjadi pengasuh bagi Nicholas, tetapi juga ibu yang baik. Jika aku berhasil merebut hatinya, maka siap-siaplah untuk menerimaku kembali!"

"Menjijikkan!" umpat Kenneth, lalu berlalu meninggalkan ruangan itu.

Claire mengikut dari belakang, tetapi kemudian mereka berpisah karena lelaki berdarah dingin itu bergegas menuruni anak tangga. Dia akui, matanya tidak bisa memandang wanita itu terlalu lama karena mengingatkan pada cinta dan pengkhianatan di masa lalu.

Antara cinta dan benci, Kenneth belum bisa memastikan. Hal itu terlihat dari hukuman yang terbilang ringan bagi mantan istri yang pernah melukai hatinya. Rencana sebelum berhasil menemukan Chloe, seharusnya wanita itu terlempar jauh ke neraka. Pada kenyataannya Kenneth malah seolah memberinya kesempatan kedua.

Kaki panjang Claire sudah tiba di depan kamar Nicholas. Pintu panjang itu dia buka perlahan, terlihat sosok anak kecil sedang membentak dua wanita berseragam pelayan. Beberapa barang juga telah dihancurkan, Claire tidak bisa membayangkan bagaimana mengerikannya kehidupan Nicholas.

"Siapa kau berani masuk ke kamarku?!" gertak Nicholas pada Claire.

Gadis itu tidak peduli, dia menepikan rasa takut, kemudian duduk di tepi ranjang berusaha membawa Nicholas dalam pelukannya. Namun, nihil. Anak lelaki itu malah semakin memberontak.

"Hentikan, Nicho! Kau tidak boleh semarah itu!" bentak Claire spontan.

"Apa aku tidak boleh marah melihat ayahku membawa wanita lain?"

Kembali, Claire memaksa anak itu untuk tenggelam dalam pelukannya. Tidak peduli kalau dia terus memberontak sambil mengumpat kata-kata kasar. Sangat miris jika perilaku buruk sudah melekat dalam diri Nicholas sejak kecil.

"Kenapa kau memelukku?!" teriak anak itu lagi.

"Karena aku ibumu!" balas Claire tidak mau kalah. Teriakannya barusan berhasil membuat Nicholas mematung.

Anak lelaki itu sedang mencoba mencerna kalimat barusan. Tiga detik selanjutnya, dia mengangkat wajah menatap mata hazel milik Claire. "Aku tidak memiliki ibu, maka enyahlah dari sini!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status