Share

14. Menuju Hijrah

Kamu adalah bagian dari kesabaranku. Yang ingin kusegerakan dalam setiap kesemogaan.

*******

Aku memasuki kediamanku dengan rasa lelah yang mendera. Selain lelah hati aku juga lelah pikiran. Kenapa pemikiran laki-laki itu susah sekali ditebak. Dia pikir aku ini punya hati sekuat apa? Benar-benar keterlaluan. Terserah dia ingin mendiamkan aku sampai kapan. Aku tak peduli.

Setelah menyerahkan Jovan pada Yani, aku memutuskan menjatuhkan diri di atas tempat tidur. Kutarik napas panjang. Rasanya tak ada yang lebih menyenangkan dari ini. Lama-lama mata terasa semakin berat, hingga kesadaran benar-benar membawaku ke alam mimpi.

Bias cahaya putih terasa menyilaukan mata. Aku merasa seperti dibawa menembus dimensi lain. Tiba-tiba aku telah berada disebuah tempat dengan hamparan danau di, dan rumput hijau yang membentang, dengan pohon-pohon pi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status