Share

Bab 307

Penulis: kamiya san
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-18 23:59:31

Zayn Adnan. Meski amarahnya memuncak, rasanya sungguh puas. Dugaannya terbukti. Mendengar nama Adnan saja sudah membuat emosi Erick meluap. Tetapi bisa jadi, meski kemungkinan kecil, nama Adnan digunakan juga oleh lelaki lain.

Ternyata, keterangan Amira akan nama panjang serta kegesitan tangannya membuka topi serta penutup mulut di wajah Adnan, telah membuktikan segalanya.

Erick tidak lupa jika adik ipar lelakinya yang bedebah itu menggunakan nama belakang Adnan alias nama bapaknya. Sebagaimana kebanyakan orang Melayu yang mengutip nama bapak kandung di akhiran nama panjang.

Bugh! Bugh!

Zayn terjengkang akibat dua pukulan keras di dada dan di tulang selangka dari abang iparnya yang tidak disangka-sangka.

“Zayn bin Adnan. Kau tidak lupa jika aku akan membawamu ke mana andai sekali lagi saja membuat rasa tidak nyaman di keluargaku? Amira sudah seperti keluarga kami.” Erick bicara tajam setelah meng kick out Adnan hingga tumbang. Sepertinya sudah sangat sakit hati pada Adna
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
kamiya san
iya, Kak Terima kasih. Tolong sore juga ya, Kak. Love you.
goodnovel comment avatar
Ilfi Izzati
aq rajin buka" terus lho Thor pagi siang malam
goodnovel comment avatar
kamiya san
ini on going dan bersambung. Akan ada 2-3 bab baru setiap malam ya, Kak Linda Izzo Msi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 452

    Perempuan di depan Juan hingga melepaskan sendok yang dipegang dan berbunyi denting keras. Mendengar nama Anthony disebut, rasanya sangat terkejut. Siapa lelaki menyebalkan di depannya ini? Ada hubungan apa dengan Anthony? Jangan-jangan …. “Tunggu …!” serunya dengan penasaran. Juan yang akan pergi sambil membawa piring kotor sendiri, sebab dia lihat semua pengunjung juga mengantar piring kotor sendiri, tidak jadi pergi. Berdiri diam memandang perempuan yang tadi menahannya dengan masih membawa piring kosong yang kotor.. Jika perempuan itu masih terus bungkam, Juan akan pergi tanpa kata. Sebab perempuan cantik tetapi jutek itu hanya diam dengan mata seperti melotot padanya. Entah apa yang selalu dia pikirkan terhadapnya. “Emm, Anthony…. Emmm, nama Anthony, kenapa ada dalam panggilan masukmu? Siapakah dia bagimu?” Akhirnya perempuan itu bertanya juga demikian. Nadanya tinggi meski bermaksud tidak kasar. Wajah Juan yang semula datar, alis tebalnya jadi sedikit bertaut seba

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 451

    Juan menghampiri adiknya sekembali dari pengajuan kelas kamar inap di ruang administrasi. Dua orang perawat lelaki mendatangi ranjang mereka tidak lama kemudian. Salah seorang menjumpai Juan. “Kita pindah ke kamar inap eksklusif sekarang ya, Mas. Mari kita bawa pasiennya.” Salah satu dari dua perawat laki-laki itu berkata sambil membuka kunci di roda ranjang. Kemudian menarik Yunita beserta ranjangnya untuk meninggalkan ruang UGD yang menyesakkan. Adiknya telah diperiksa intensif lagi oleh dokter jaga yang berlainan dari dokter di UGD tadi. Semua menunjukkan hasil positif kecuali tekanan darahnya yang sedikit rendah. Bahkan hasil lab darah juga sudah keluar yang hasilnya pun positif dan sangat kondusif. “Kau tungguin di sini bentar ya, Nang. Aku ingin istirahat lima belas menit saja,” ucap Juan pada Nanang. Sepertinya sangat sopir jug mengantuk sambil melihat televisi yang tidak jauh dari ranjang Yunita. “Nggih, Mas…,” sahut Nanang yang ternyata masih siaga. Dia sambil men

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 450

    Pak Agus semakin gundah gulana. Hampir satu jam, Yunita tidak sadar. Bu Agus menangis terus dan tidak tahu harus bagaimana. Juan bahkan sudah menyiapkan mobil dan sopirnya sekali untuk bersiap pergi ke rumah sakit saja. “Baiklah, kita ke rumah sakit secepatnya saja,” ucap Pak Agus saat Juan kembali ke kamar dengan baju kerja yang sudah ditukarnya. Sempat mandi kilat sambil berharap adiknya siuman. Tetapi, hasilnya sama saja. Diam tak bergerak di atas pembaringan dengan posisi yang tidak berubah. “Tapi Papa dan Mama tidak perlu ikut. Biar aku dan Nanang saja yang pergi malam ini. Semoga ada kemajuan, jika tidak ada perubahan, kita rujuk lagi ke rumah sakit yang lebih besar di pusat kota atau sekalian di Kota Malang.” Juan berjalan menghampiri ranjang. “Iya, Juan. Apa kata Anthony?” tanya Pak Agus sebelum Juan mengangkat adiknya. “Dia pun masih dalam perjalanan ke Surabaya, Pa. Akan ada rapat penting dengan para petingginya. Setelah selesai, dia akan bertolak kembali ke sini

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 449

    “Tidak mungkin! Putriku tidak akan berbuat semurah itu. Dia belum menikah dan tidak mungkin hamil. Anda pasti salah, Bu Dokter!” Pak Agus Histeris dengan wajah yang tegang. “Maaf, Pak. Saya hanya coba menyampaikan kebenaran kondisi putri Anda. Jika keberatan dan tidak percaya, silakan dibawa ke dokter spesialisnya saja ….” Dokter Lina menyahut tegas dan tenang. Memahami perasaan kedua orang tua Yunita yang hancur. Bahkan ada yang lebih bar-bar menanggapi pada kasus seperti ini. Menuding-nuding dan memaki misalnya. Sikap Pak Agus ini sudah termasuk respon jinak. “Baiklah, Dok. Akan kubawa putriku malam ini juga turun ke Wlingi. Akan aku periksakan ke dokter ahli kandungan. Juan kita harus bawa Yunita secepatnya.” Pak Agus terlihat semakin tidak sabar. Juan jadi merasa dilema sejenak. Berpikir jika ini sudah jelas kesalahan yang dibuat sendiri oleh adiknya. Segala kemungkinan dan resiko memang ada. Selain orang tua juga berhak untuk tahu segalanya. Tetapi sudah sepatutnya sebagai

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 448

    Juan merasa malas pulang dan ingin menginap di pabrik saja malam ini. Tetapi banyak panggilan yang dibuat pada nomor adiknya, tidak diangkat. Padahal belum juga pukul sepuluh. Meski sudah tidur, setidaknya suara dering nya didengar. Niat hati ingin berkabar pun dia urungkan. Sedang apa Yunita dengan perut buncitnya? Perasaan kuat yang tidak enak membuat Juan memilih bergegas pulang. Lagipula dirinya belum makan sejak siang tadi. Kedatangan para tuan tanah menemui ke pabrik membuatnya jadi kurang fokus. Hingga plan dan pekerjaan hari ini masih banyak terbengkalai. Rumah besar milik keluarga masih terang benderang dengan para pekerja pemilih kopi di halaman. Bapaknya tampak tertidur dengan menyandar di kursi bambu kecintaannya. Tertidur dengan posisi memandang para pekerja. Juan berjalan cepat melewati bapaknya. Tidak peduli dan enggan untuk menyapa atau sekadar memberi senyum. Langkahnya cepat dengan pandangan jatuh ke tanah dan ke lantai untuk segera memasuki rumahnya. Berniat

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 447

    Meski malam masih muda dan pukul sembilan saja belum, rasanya sungguh mengantuk. Setelah dipijat dengan lulur yang nyaman, timbul rasa lunglai yang perlu diistirahatkan. Kesegaran itu akan didapat setelah cukup tidur malam. “Yun, makan dulu, Mama sudah siapkan,” tegur ibunya saat Yunita melintas di ruang makan untuk mengambil botol minum. Dia baru mengambil charger dari ruang televisi. “Aku sudah kenyang, Ma. Tadi dapat makan dari ho …,” jawab Yunita yang di putusnya cepat. “Ngomong kok nggak dilanjut, dari ho… apa, Yun?” tanya ibunya sambil menarikkan satu kursi dan satu kursi lagi. Dia lalu duduk menunggu Yunita bersamanya. “Diajak makan Pak Azlan di hotel tempat mengukur baju pengantin maksudku, Ma.” Yunita dengan cepat bisa meralat nya. “Yah, Mama jadi sendiri makan ….” Bu Agus mengeluh. Lalu mengambil centong dan mengambil nasi untuk ditampung di piringnya. Melihat itu, Yunita jadi iba. Dia kesampingkan rasa mengantuk yang luar biasa untuk menemani ibunya makan mala

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status