Share

16. Mencari Jawaban

Air mata Edmund menebal saat Rachel berdiri di samping, menaruh spaghetti di piringnya. Sudah lima tahun ia mendambakan momen tersebut. Biasanya, ia akan merangkul pinggang sang istri, membisikkan rasa syukur dan terima kasih, lalu bertukar kehangatan lewat bibir mereka.

Namun kini, Edmund hanya bisa berdiam diri. Tangannya gemetar di bawah meja, berusaha keras untuk tidak menyentuh Rachel. Ia tidak mau terbawa emosi dan kehilangan Alice untuk selama-lamanya.

“Terima kasih,” ucapnya lirih.

Rachel mengernyitkan dahi melihat tatapan tersebut. Takut diserang lagi, ia cepat-cepat beralih untuk mengisi piring Sky.

“Paman, kamu harus mencoba spaghetti buatan Mama. Rasanya sangat enak! Setelah ini, kamu juga harus mencicipi makanan lainnya. Bahan-bahannya kami ambil dari kebun belakang.”

Edmund mengerjap. Ia melirik Sky yang duduk di sampingnya, tersenyum sebisanya. “Ya, aku tahu. Masakan ibumu pasti sangat lezat. Spaghetti adalah menu andalannya, kan?”

Kemudian, Edmund kembali menatap
Pixie

Halooo, Semua! Happy Sunday. Terima kasih sudah membaca dan semoga hari kalian indah. Salam peluk dari Sky, ya.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status