Share

Bab 17 - Menaklukkan Hati Kirana?

Sekali lagi, Dzaka mencoba menghubungi, kali ini melalui whatsapp, tapi sama saja. Hanya memanggil, tak berdering. Dzaka mengusap wajahnya dengan kasar, lalu menutup laptop setelah mencatat sebuah alamat di catatan ponselnya. Setelah itu, ia berlalu pergi meninggalkan kursi kebesarannya.

“Aku serahkan perusahaan selama aku tidak berada di sini padamu, Fik. Persoalan meeting, aku masih bisa menghadiri melalui daring. Selama di luar kota, aku akan tetap memantau perusahaan. Jadi jangan macam-macam! Aku percaya sama kamu.”

Ucapan bernada perintah itu diangguki Fikri sebagai jawaban. Kalau sudah seperti ini, Tuan Dzaka tidak akan pernah mau menerima penolakan.

“Aku bawa mobil sendiri. Kamu di kantor saja,” ucapnya lagi.

Fikri menundukan kepala tanda menyetujui perintah. “Salam sama Nona Kirana, Tuan.”

“Hmm. Akan kusampaikan jika tak lupa,” katanya, lalu pergi.

*******

Kirana kembali ke rumah sakit semanjak pagi tadi.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status