Share

Bab 140

“Tidak ada yang menamparku, Pak. Aku alergi dingin jadi terkadang kulitku merah-merah dan gatal,” jawab Malati dengan tenang. “Bapak, makasih sudah menolongku.”

Malati hanya mengucapkan terima kasih dengan wajah minim ekspresi.

Namun Aldino tak lantas percaya pada perkataan gadis itu. Malati sering menyembunyikan sesuatu darinya.

Tak ingin melihat Malati merasa terintimidasi, Aldino memberi waktu bagi gadis itu istirahat. Ia akan mencari tahunya sendiri. Sudah saatnya ia mencari tahu siapa sebenarnya istrinya itu.

Namun sebelum itu, Aldino meminta ijin Malati untuk memijat kakinya yang kram.

“Saya mau pijat kakimu boleh? Pelan-pelan untuk menghilangkan kram. Saya hanya mengompres dengan air hangat.”

Malati mengangguk.

Tak lama kemudian Aldino memijat kakinya yang kram hingga kondisi kaki Malati membaik. Aldino membiarkan istri kecilnya istirahat di kamar.

Tak terasa malam beranjak, saat Malati duduk menikmati udara yang dingin di balkon, Aldino tiba-tiba teringat Ana.

Perasaa
Piemar

Makasih supportnya... Tunggu next Punch Chapter, Siapa yang Aldino percaya?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
ayonkak, di-update donk
goodnovel comment avatar
Nurul Habibatul Rosaini
Kpn upnlg ne thor udh ndk sabar ne nunggu reaksi aldino bakal langsung oercaya sma ana pa gmn......
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
lambene ana pingin aku remett aja..ha..ha..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status