Share

Hari yang Buruk

"Kenapa tidak memasak nasi goreng saja?" tanya Arya begitu pagi ini malah menemukan ayam rica-rica dan nasi putih biasa di meja makan.

Abia menatap pria itu sejenak. Beberapa saat kemudian melengos dan kembali ke dapur. Arya mendengkus.

"Apa sopan tidak menjawab suami seperti itu?!" tanya Arya setengah berteriak.

"BIYA, DASIKU MANA?" Dari lantai atas, Neo ikut-ikutan berteriak.

Abia berjalan cepat menuju lantai atas. Beberapa saat kemudian kembali masuk dapur. Neo turun dengan pakaian yang sudah rapi.

"Daddy, aku tidak mau ayam. Aku tidak suka. Minta Biya membuatkanku tempe goreng saja," pinta Neo begitu melihat lauk di piring.

Arya melengos. "Minta saja sendiri. Dia tidak mau berbicara dengan Daddy," sahut pria itu malas.

Abia kembali dari dapur dengan lengan baju sedikit basah. Sepertinya perempuan itu baru saja selesai mencuci piring. Arya bahkan heran seberapa banyak tenaga yang perempuan itu punya.

Sebab, Abia itu terlalu banyak bekerja. Di rumah, perempuan itu bangun dini hari.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status