Share

Bab 48

Adelia melotot pada Angkasa dengan penuh kebencian. "Tuan Angkasa benar-benar punya kuasa besar, bahkan seorang anak kecil pun dapat disakiti seenaknya!"

Selesai mengatakannya, dia keluar untuk mengejar Zayn. Hati Angkasa begitu kalut, tak dapat dijelaskan, terlebih lagi ketika barusan Zayn mengatakan bahwa ayah sahnya sudah mati, hatinya terasa sakit. Kalau memang benar dia adalah anak kandungnya, apa yang akan terjadi?

Angkasa tidak berani berpikir lebih lanjut. "Maaf, aku bukan bermaksud berkata seperti itu, aku—"

Angkasa sangat jarang meminta maaf pada orang lain, tapi dia sudah mengatakannya dua kali pada Tasya dalam beberapa hari ini.

Tasya menggeleng, membereskan perasaannya. "Tidak ada hubungannya denganmu, ayah sahnya memang sudah meninggal!" Perkataan Tasya yang dingin itu seperti sebilah pisau runcing yang menghujam hati Angkasa.

"Meninggal? Bagaimana meninggalnya?" Angkasa tidak ingin bertanya, tapi juga tidak bisa menahan diri.

Kalau benar dia adalah istrinya, maka dia ha
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status