Share

BAB 5 Membawanya Kembali

Tiga tahun kemudian ....

“Tuan Wilson! Ada kabar baik!” 

Zack memasuki ruang kerja Keith dengan tergesa-gesa. Dia bahkan tidak mengetuk pintunya dan masuk begitu saja.

Keith yang sedang sibuk membaca berkas-berkas di atas meja mendongakkan kepala untuk melihat ke arah orang kepercayaannya itu. Keningnya mengernyit dan dia terlihat kesal. 

“Begitu penting hingga kamu melupakan sopan santunmu?”

Melihat tatapan tidak senang Keith, Zack akhirnya mencoba mengendalikan diri. 

“Tuan Wilson, maafkan aku. Tapi aku memiliki hal yang sangat penting untuk aku laporkan kepadamu.”

“Hal penting?” Keith mengangkat kedua alisnya, menyandarkan punggungnya ke kursi dan menatap Zack dengan tatapan tajam. “Apakah kamu menemukannya?”

“Ya!” jawab Zack penuh semangat.

Raut wajah Keith menegang sesaat, tetapi kembali santai di detik berikutnya. Dia bertanya kepada Zack dengan nada dingin, “Katakan di mana dia sekarang.”

“Nyonya berada di sebuah kota kecil bernama Oaktree. Beliau menyewa rumah kecil dan bekerja di sebuah toko roti di sana,” jelas Zack. Dia melirik ke arah Keith, tetapi atasannya itu tidak menunjukkan reaksi apa pun. 

Zack tidak berani menunda-nunda laporannya dan kembali melanjutkan, tetapi kini dengan suara yang sedikit rendah, “Nyonya … beliau … orang yang menyelidiki Nyonya mengatakan kalau beliau tinggal bersama seorang anak laki-laki berusia sekitar 2 tahun. Dan juga … ada laki-laki yang sering terlihat bersama mereka.”

Raut wajah Keith menggelap dalam sekejap mata, seolah-olah dia ingin membunuh orang. 

Zack menundukkan kepala, tidak berani menatap Keith, takut-takut dia akan menjadi sasaran kemarahannya.

Brak!

Keith memukul meja dengan tinjunya. Suara pukulannya begitu keras, hingga bergema di dalam ruangan yang sunyi. Zack bahkan terlonjak. Dia sama sekali tidak menduga kalau orang setenang dan sedingin Keith bisa menunjukan emosi yang drastis.

“Apa katamu?” kilatan emosi melintas di kedua bola mata Keith. “Seorang anak kecil? Laki-laki?”

“Ya, Tuan Wilson,” jawab Zack, berusaha menjaga agar suaranya tidak bergegar.

Hening. Tidak ada pergerakan sama sekali. Zack bahkan berusaha mengatur nafasnya agar tidak terdengar di ruangan yang sunyi itu. Tiba-tiba–

“Hahaha!” Suara tawa Keith yang dingin bergema.

Zack, yang berada di seberang meja, merasa seluruh tubuhnya merinding ketika mendengar suara tawa Keith. Dia bahkan berpikir, “Tawa yang sangat mengerikan!”

“Ternyata dia melarikan diri dariku agar bisa bersama dengan kekasih sialannya itu,” kata Keith dingin. 

Zack semakin mengerutkan lehernya, dia hanya berharap keadaan mengerikan ini segera berakhir. Selama ini, Zack hanya melihat sosok dingin dan tenang Keith. Bahkan ketika Tiana menghilang, reaksi Keith tidak sebesar hari ini.

“Dasar lelaki brengsek! Dia benar-benar mengatakan kalau dia tidak mengetahuinya keberadaan Tiana, namun sebenarnya, dia sendiri yang menyembunyikannya dengan rapat!” ucap Keith geram. Ia berpikir bahwa Tiana kabur bersama mantan pacarnya.

Setelah beberapa saat, Keith mengambil jasnya dari kursi dan berjalan menuju pintu lalu berkata kepada Zack dengan nada memerintah, “Siapkan semuanya. Kita akan pergi untuk membawa dia pulang!”

***

“Archer! Kemarilah! Aku akan menangkapmu!”

Sebuah mobil mewah berhenti tepat di seberang rumah kecil. Keith dan Zack tidak langsung keluar, mereka ingin melihat situasinya terlebih dahulu.

Benar saja, terlihat seorang anak laki-laki berusia sekitar 2 tahun sedang berlarian di halaman seraya tertawa senang. Di belakang anak kecil itu, seorang laki-laki sedang sibuk mengejarnya.

Keith mengerutkan alisnya, bertanya dengan suara pelan kepada Zack, “Bernarkah ini rumahnya?”

“Ya,” jawab Zack. “Alamat rumah dan foto rumah ini sangat sesuai dengan yang dikirim oleh Nick.”

Keith tidak mengatakan apa pun lagi, hanya bisa bertanya di dalam hatinya, “Dia bukan Mark.”

Mark adalah kekasih Tiana sebelum istrinya itu menikahi dengan Keith. 

Awalnya, Keith menduga Tiana melarikan diri dan memiliki anak bersama Mark. Namun, laki-laki di seberangnya itu jelas bukan Mark. 

Keith tidak bisa tidak berpikir, “Bagaimana bisa Tiana menemui pria itu dan memiliki anak bersamanya hanya dalam waktu singkat?”

Keith tidak ingin berpikir lebih banyak lagi. Dia memutuskan untuk keluar dari mobil dan mencari tahunya sendiri.

Penampilan Keith sangat tidak biasa. Dia tampan, gagah dan menggunakan pakaian mahal. Dia berdiri tepat di depan halaman rumah Anna, tetapi belum mengatakan apa pun. Zack mengikuti di belakang atasannya.

Kedatangan Keith dan Zack sama sekali tidak disadari oleh pemuda di halaman maupun balita berusia 2 tahun tersebut. Keduanya masih sibuk bermain hingga akhirnya Archer menabrak kaki Keith.

“Ah!”

Balita yang dipanggil Archer tersebut hampir terjatuh ke tanah, tetapi Keith menangkapnya tepat waktu. Keduanya saling bertatapan selama beberapa waktu.

Wajah tanpa ekspresi Keith kembali berubah. Dia kembali berpikir, “Mengapa anak ini terlihat tidak asing?”

Pemuda pirang di halaman buru-buru berlari ke arah Archer dan menariknya mendekat untuk memeriksa keadaan Archer.

“Archer, apakah kamu baik-baik saja?”

Keith melihat penampilan pemuda tersebut. Laki-laki di hadapannya cukup tampan dengan rambut pirang sebahu. Dia terlihat sangat mengkhawatirkan keadaan anak bernama Archer itu.

Archer mengangguk. “Aku baik-baik saja, Paman Ben,” jawabnya.

Keith dan Zack sama-sama tertegun. Paman? Bukankah itu berarti laki-laki ini bukan ayah dari Archer? Sebuah pikiran liar melintas di pikiran Keith, bahkan Zack.

Ben menghela nafas lega setelah memastikan kondisi Archer baik-baik saja. Dia kembali berdiri dan menatap ke arah Keith dan Zack. 

“Maafkan Archer, dia tidak sengaja melakukannya,” ucap pemuda berambut pirang tersebut.

“Tidak masalah,” jawab Keith dengan nada datar.

Ben melihat dua orang pria di hadapannya tidak segera pergi. Dia memutuskan untuk bertanya, “Apakah kalian mencari seseorang?”

“Ya,” jawab Zack. “Kami mencari Nyonya Tiana.”

Kilat keterkejutan melintas di mata Ben. Dia pernah mendengar nama Tiana, itu adalah nama lengkap Anna. dia kebetulan mengetahui nama lengkap Anna saat melihat kartu identitasnya ketika Anna masuk ke rumah sakit untuk melahirkan.

Tiana. Tiana Wilson.

“Bagaimana bisa seseorang mencari Anna. Kalau orang itu mengetahui nama asli Anna, bukankah itu berarti dia berasal dari tempat asal Anna? Siapa lelaki ini? Apakah dia ayah dari Archer?” 

Berbagai pikiran buruk menyerbu masuk ke dalam pikiran Ben. 

Belum sempat Ben menjawab, Keith sudah berjalan menuju pintu rumah Anna. Ben berlari, ingin menghentikan Keith, tetapi dia dihalangi oleh Zack.

“Tunggu–”

Ben ingin berteriak untuk memperingatkan Anna. Namun belum sempat Ben berteriak, pintu rumah telah dibuka dari dalam, bahkan sebelum Keith sampai di depan pintu.

“Ben, ada ap–”

Anna belum sempat menyelesaikan kalimatnya ketika tatapannya terjatuh pada sosok pria yang paling ingin dia hindari. Anna membeku.

“Ke-Keith? Bagaimana bisa kamu … ada di sini?” gagap Anna.

Keith terdiam selama beberapa saat, tetapi detik berikutnya dia kembali tersadar, “Tiana, ayo kita pulang.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status