Tiga tahun kemudian ....
“Tuan Wilson! Ada kabar baik!” Zack memasuki ruang kerja Keith dengan tergesa-gesa. Dia bahkan tidak mengetuk pintunya dan masuk begitu saja.Keith yang sedang sibuk membaca berkas-berkas di atas meja mendongakkan kepala untuk melihat ke arah orang kepercayaannya itu. Keningnya mengernyit dan dia terlihat kesal. “Begitu penting hingga kamu melupakan sopan santunmu?”Melihat tatapan tidak senang Keith, Zack akhirnya mencoba mengendalikan diri. “Tuan Wilson, maafkan aku. Tapi aku memiliki hal yang sangat penting untuk aku laporkan kepadamu.”“Hal penting?” Keith mengangkat kedua alisnya, menyandarkan punggungnya ke kursi dan menatap Zack dengan tatapan tajam. “Apakah kamu menemukannya?”“Ya!” jawab Zack penuh semangat.Raut wajah Keith menegang sesaat, tetapi kembali santai di detik berikutnya. Dia bertanya kepada Zack dengan nada dingin, “Katakan di mana dia sekarang.”“Nyonya berada di sebuah kota kecil bernama Oaktree. Beliau menyewa rumah kecil dan bekerja di sebuah toko roti di sana,” jelas Zack. Dia melirik ke arah Keith, tetapi atasannya itu tidak menunjukkan reaksi apa pun. Zack tidak berani menunda-nunda laporannya dan kembali melanjutkan, tetapi kini dengan suara yang sedikit rendah, “Nyonya … beliau … orang yang menyelidiki Nyonya mengatakan kalau beliau tinggal bersama seorang anak laki-laki berusia sekitar 2 tahun. Dan juga … ada laki-laki yang sering terlihat bersama mereka.”Raut wajah Keith menggelap dalam sekejap mata, seolah-olah dia ingin membunuh orang. Zack menundukkan kepala, tidak berani menatap Keith, takut-takut dia akan menjadi sasaran kemarahannya.Brak!Keith memukul meja dengan tinjunya. Suara pukulannya begitu keras, hingga bergema di dalam ruangan yang sunyi. Zack bahkan terlonjak. Dia sama sekali tidak menduga kalau orang setenang dan sedingin Keith bisa menunjukan emosi yang drastis.“Apa katamu?” kilatan emosi melintas di kedua bola mata Keith. “Seorang anak kecil? Laki-laki?”“Ya, Tuan Wilson,” jawab Zack, berusaha menjaga agar suaranya tidak bergegar.Hening. Tidak ada pergerakan sama sekali. Zack bahkan berusaha mengatur nafasnya agar tidak terdengar di ruangan yang sunyi itu. Tiba-tiba–“Hahaha!” Suara tawa Keith yang dingin bergema.Zack, yang berada di seberang meja, merasa seluruh tubuhnya merinding ketika mendengar suara tawa Keith. Dia bahkan berpikir, “Tawa yang sangat mengerikan!”“Ternyata dia melarikan diri dariku agar bisa bersama dengan kekasih sialannya itu,” kata Keith dingin. Zack semakin mengerutkan lehernya, dia hanya berharap keadaan mengerikan ini segera berakhir. Selama ini, Zack hanya melihat sosok dingin dan tenang Keith. Bahkan ketika Tiana menghilang, reaksi Keith tidak sebesar hari ini.“Dasar lelaki brengsek! Dia benar-benar mengatakan kalau dia tidak mengetahuinya keberadaan Tiana, namun sebenarnya, dia sendiri yang menyembunyikannya dengan rapat!” ucap Keith geram. Ia berpikir bahwa Tiana kabur bersama mantan pacarnya.Setelah beberapa saat, Keith mengambil jasnya dari kursi dan berjalan menuju pintu lalu berkata kepada Zack dengan nada memerintah, “Siapkan semuanya. Kita akan pergi untuk membawa dia pulang!”***“Archer! Kemarilah! Aku akan menangkapmu!”Sebuah mobil mewah berhenti tepat di seberang rumah kecil. Keith dan Zack tidak langsung keluar, mereka ingin melihat situasinya terlebih dahulu.Benar saja, terlihat seorang anak laki-laki berusia sekitar 2 tahun sedang berlarian di halaman seraya tertawa senang. Di belakang anak kecil itu, seorang laki-laki sedang sibuk mengejarnya.Keith mengerutkan alisnya, bertanya dengan suara pelan kepada Zack, “Bernarkah ini rumahnya?”“Ya,” jawab Zack. “Alamat rumah dan foto rumah ini sangat sesuai dengan yang dikirim oleh Nick.”Keith tidak mengatakan apa pun lagi, hanya bisa bertanya di dalam hatinya, “Dia bukan Mark.”Mark adalah kekasih Tiana sebelum istrinya itu menikahi dengan Keith. Awalnya, Keith menduga Tiana melarikan diri dan memiliki anak bersama Mark. Namun, laki-laki di seberangnya itu jelas bukan Mark. Keith tidak bisa tidak berpikir, “Bagaimana bisa Tiana menemui pria itu dan memiliki anak bersamanya hanya dalam waktu singkat?”Keith tidak ingin berpikir lebih banyak lagi. Dia memutuskan untuk keluar dari mobil dan mencari tahunya sendiri.Penampilan Keith sangat tidak biasa. Dia tampan, gagah dan menggunakan pakaian mahal. Dia berdiri tepat di depan halaman rumah Anna, tetapi belum mengatakan apa pun. Zack mengikuti di belakang atasannya.Kedatangan Keith dan Zack sama sekali tidak disadari oleh pemuda di halaman maupun balita berusia 2 tahun tersebut. Keduanya masih sibuk bermain hingga akhirnya Archer menabrak kaki Keith.“Ah!”Balita yang dipanggil Archer tersebut hampir terjatuh ke tanah, tetapi Keith menangkapnya tepat waktu. Keduanya saling bertatapan selama beberapa waktu.Wajah tanpa ekspresi Keith kembali berubah. Dia kembali berpikir, “Mengapa anak ini terlihat tidak asing?”Pemuda pirang di halaman buru-buru berlari ke arah Archer dan menariknya mendekat untuk memeriksa keadaan Archer.“Archer, apakah kamu baik-baik saja?”Keith melihat penampilan pemuda tersebut. Laki-laki di hadapannya cukup tampan dengan rambut pirang sebahu. Dia terlihat sangat mengkhawatirkan keadaan anak bernama Archer itu.Archer mengangguk. “Aku baik-baik saja, Paman Ben,” jawabnya.Keith dan Zack sama-sama tertegun. Paman? Bukankah itu berarti laki-laki ini bukan ayah dari Archer? Sebuah pikiran liar melintas di pikiran Keith, bahkan Zack.Ben menghela nafas lega setelah memastikan kondisi Archer baik-baik saja. Dia kembali berdiri dan menatap ke arah Keith dan Zack. “Maafkan Archer, dia tidak sengaja melakukannya,” ucap pemuda berambut pirang tersebut.“Tidak masalah,” jawab Keith dengan nada datar.Ben melihat dua orang pria di hadapannya tidak segera pergi. Dia memutuskan untuk bertanya, “Apakah kalian mencari seseorang?”“Ya,” jawab Zack. “Kami mencari Nyonya Tiana.”Kilat keterkejutan melintas di mata Ben. Dia pernah mendengar nama Tiana, itu adalah nama lengkap Anna. dia kebetulan mengetahui nama lengkap Anna saat melihat kartu identitasnya ketika Anna masuk ke rumah sakit untuk melahirkan.Tiana. Tiana Wilson.“Bagaimana bisa seseorang mencari Anna. Kalau orang itu mengetahui nama asli Anna, bukankah itu berarti dia berasal dari tempat asal Anna? Siapa lelaki ini? Apakah dia ayah dari Archer?” Berbagai pikiran buruk menyerbu masuk ke dalam pikiran Ben. Belum sempat Ben menjawab, Keith sudah berjalan menuju pintu rumah Anna. Ben berlari, ingin menghentikan Keith, tetapi dia dihalangi oleh Zack.“Tunggu–”Ben ingin berteriak untuk memperingatkan Anna. Namun belum sempat Ben berteriak, pintu rumah telah dibuka dari dalam, bahkan sebelum Keith sampai di depan pintu.“Ben, ada ap–”Anna belum sempat menyelesaikan kalimatnya ketika tatapannya terjatuh pada sosok pria yang paling ingin dia hindari. Anna membeku.“Ke-Keith? Bagaimana bisa kamu … ada di sini?” gagap Anna.Keith terdiam selama beberapa saat, tetapi detik berikutnya dia kembali tersadar, “Tiana, ayo kita pulang.”Wajah Keith merosot ketika mendengar suara dari luar. Dia segera mengeratkan genggaman tangannya yang sedang menggenggam tangan Anna.Anna mengernyit. Dia sepertinya pernah mendengar suara wanita ini. Dia sedikit yakin, suara ini adalah suara wanita menyebalkan yang didengarnya ketika dia masih melayang-layang di dalam kegelapan.Benar saja, tidak lama kemudian, Marry masuk bersama Lee yang berwajah gelap di belakangnya.“Oh, ternyata benar, jalang ini masih ada di sini,” celetuk Marry dengan nada kesal. Dia lalu menoleh ke arah Lee dengan tatapan meremehkan, “kamu masih terlalu cepat seratus tahun untuk menipuku!”Wajah Lee bertambah hitam, seperti dasar pot. Dia lalu melirik Keith dengan tatapan meminta maaf.Keith menghela nafas pelan. Dia tahu Lee sudah memecat beberapa orang yang berkhianat sebelumnya, tapi ini masih terjadi. Kemungkinan besar Marry berhasil mendapatkan orang baru untuk memata-matai mereka. Siapa yang akan menolak iming-iming uang? Dia tidak bisa menyalahkan Lee.
Thomas berjalan bolak-balik di dalam ruang kerjanya. Dia sedang menunggu kabar dari anak buahnya, Justin, tanpa bisa menahan rasa cemasnya. Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan dari luar.“Tuan Hartley, ini aku,” suara bass seorang pria terdengar dari luar.“Masuk!” perintah Thomas tanpa menunggu ketukan lain.Seorang pria dengan tinggi sekitar seratus sembilan puluh sentimeter, kepala botak, serta garis wajah yang gerang, bergegas masuk dari luar, tidak lupa menutup pintu yang ada di belakangnya.“Bagaimana?” tanya Thomas.“Polisi memang sempat mencurigai kita, tapi mereka tidak memiliki bukti apapun,” jawab Justin.“Bagus!” Thomas sangat bersemangat ketika dia mendengar laporan Justin. Tangan kanannya ini memang tidak pernah mengecewakannya. Dia lalu kembali teringat dengan Tiana, “bagaimana dengan kabar gadis jalang itu?”“Aku dengar Nona Tiana sudah sadarkan diri,” jawab Justin lagi.“Apa?!” wajah Thomas memucat. Walaupun polisi tidak memiliki bukti, namun kesaksian Anna a
“Kamu?” Anna tertegun ketika mendengar pengakuan Keith. Beberapa saat kemudian dia bertanya, “apakah kita teman masa kecil?” Kalau ya, cukup masuk akal jika mereka menikah. Sebuah plot cerita tiba-tiba saja tergambar di dalam pikiran Anna. Dua orang anak kecil, tumbuh bersama dan saling menjaga. Ketika keduanya dewasa, mereka memutuskan untuk menikah. Betapa indahnya itu.Namun, gelengan kepala Keith menghancurkan imajinasinya, “tidak. Kita hanya pernah bertemu sekali.”“Sekali?” Anna tertegun ketika mendengar perka Keith. Dia lalu bertanya lagi, merasa sangat penasaran “apakah pernikahan kita karena dijodohkan oleh keluarga?”Kalau dilihat-lihat, mereka berdua sepertinya berasal dari keluarga yang bisa dibilang, tidak sembarangan. Dua keluarga berjanji untuk menjodohkan anak-anak mereka, sepertinya itu adalah hal yang biasa.Keith terdiam selama beberapa saat, sebelum akhirnya menjawab, “bisa dibilang seperti itu. Tapi, akulah yang meminta untuk menikahimu, dan keluargamu, setuju.”
“Kabar baik. Keadaan Anna sudah cukup stabil, hanya saja tubuhnya masih terlalu lemah. Aku akan memastikan dia mendapatkan nutrisi terbaik untuk tubuhnya agar lebih cepat pulih,” kata Lee berbicara kepada Keith, setelah dokter lainnya keluar ruangan.Ketika mendengar laporan mengenai Anna, Keith akhirnya bisa menghela nafas lega, seakan-akan batu besar yang selama ini menekan dadanya tiba-tiba saja terangkat. Dia lalu berbicara beberapa patah kata lagi dengan Lee mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Anna.Setelah memberikan penjelasan yang terperinci, Lee berpamitan kepada Keith, “aku akan mengurus beberapa hal dulu. Kamu pergilah berbicara dengan Anna.” Dia sudah melihat betapa khawatirnya Keith selama beberapa hari ini. Sekarang, istrinya akhirnya tersadar. Dia harus segera menyingkir dan memberikan waktu untuk mereka berbicara. Yah … meskipun Anna sedang kehilangan ingatannya, mungkin saja interaksi keduanya bisa memberikan rangsangan untuk memorinya.Keith mengan
“Bibi Jessy! Paman Zack!” Archer berteriak senang ketika melihat Jessy dan Zack yang baru saja turun dari mobil mereka masing-masing. Dia meronta dalam gendongan Sandra, meminta gadis itu untuk segera menurunkannya.Sandra sedikit kewalahan dengan gerakan Archer dan buru-buru menurunkannya. Bagaimanapun Archer sudah berusia tiga tahun dan gerakannya sudah mulai kuat. Dia takut akan menjatuhkannya bila tidak buru-buru menurunkannya. Sehari sebelum mereka pergi ke taman bermain adalah hari ulang tahun Archer. Dia merasa sangat sedih karena kedua orang tuanya tidak ada di rumah untuk merayakan ulang tahunnya. Ketika melihat Archer yang murung dari pagi, para pelayan merasa kasihan dan mereka langsung membuat pesta ulang tahun sederhana untuknya. Sederhana, namun mewah. Semua orang di Kediaman Wilson hadir untuk merayakannya.Untuk Keith dan Anna, para pelayan bisa memahami alasan mengapa kedua orang itu sampai tidak bisa pulang untuk merayakan ulang tahun Archer. Bagaimanapun kondisi n
Zack tanpa sadar mengangkat kedua alisnya ketika dia melihat tatapan kekaguman Jessy. Dia merasa sedikit malu, juga sedikit bangga dengan dirinya sendiri. Perlu diketahui, Jessy memiliki wajah yang cantik, cukup untuk membuat seorang pria merasa tertarik dengan sosoknya.“Eum … Nona, apakah ada sesuatu di wajahku?” tanya Zack merasa sedikit canggung.Jessy berjalan mendekati Zack, ketika dia sudah berdiri berhadapan dengan pria itu, dia mengangguk penuh semangat, “ya, ada!”“Benarkah?” Zack buru-buru menyentuh wajahnya. Dia menduga wanita ini merasa kagum kepadanya, tapi rupanya ada sesuatu di wajahnya. Betapa memalukannya hal ini!“Ya, ketampanan!” jelas Jessy tanpa ragu.Zack tertegun di tempatnya selama beberapa saat, melihat wajah wanita cantik yang penuh percaya diri di depannya dengan tatapan kosong. Apakah wanita ini sedang menggodanya?Jessy tertawa pelan ketika melihat wajah Zack yang terlihat bodoh, “ha! Ha! Ha! Kamu lucu sekali! Wajahmu baru saja terlihat bodoh, tapi tidak
Marry menoleh, menatap Keith dengan tatapan datar. Beberapa saat kemudian, sudut bibirnya sedikit melengkung yang membuat Keith menyadari kalau ibunya pasti memiliki ide yang buruk.Benar saja, tidak lama kemudian Marry berkata omong kosong dengan entengnya, “sekarang Istrimu dalam keadaan koma. Bukankah ada kemungkinan kalau dia tidak akan sadar lagi?”Wajah Keith berubah gelap. Aura yang dingin dan menekan memenuhi ruangan, membuat Marry tanpa sadar bergidik. Dia sebenarnya merasa takut kepada Keith, tetapi, melihat kenyataan kalau dia adalah ibu yang melahirkannya dan seorang senior, dia merasa akan sangat sia-sia kalau dia takut kepada Keith. Justru anak itu harus belajar untuk menghormatinya.Marry menarik nafas dalam, berusaha menenangkan dirinya dan memasang wajah arogan untuk menunjukan kekuasaan dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Setelah beberapa saat dia kembali berkata, “sungguh sia-sia menunggu orang koma untuk bangun kembali. Itu membuang waktu dan tenagamu. Dengarkan
“Woah!” Mata Archer berbinar begitu memasuki taman bermain. Senyumannya mengembang. Dia buru-buru menggandeng tangan Sandra dan Ben di masing-masing tangannya, lalu menarik keduanya untuk segera pergi bermain.“Tuan Archer, pelan-pelan. Bagaimana kalau kamu terjatuh?” tanya Sandra cemas.“Bagaimana bisa anak laki-laki tidak terjatuh? Kami terbiasa jatuh saat kecil,” kekeh Ben ketika melihat kekhawatiran yang berlebihan di wajah Sandra.Sandra sedikit cemberut ketika mendengar perkataan Ben. Archer adalah anak emas keluarga Wilson. Penerus sah yang harus mereka jaga bahkan dengan nyawa mereka. Bagaimana bisa mereka menyamakannya dengan anak biasa? Tidak bisakah dia melihat tiga orang pria berjas yang mengikuti mereka dari tadi?Ben kembali tertawa ketika melihat ketidaksetujuan Sandra melirik Ben dengan tatapan sedikit sinis, dan bertanya dengan kesal, “apanya yang lucu?”“Wajahmu,” jawab Ben tidak bisa menahan tawanya. “Semua pikiranmu tercetak jelas di wajahmu.”Sandra membuang muka,
“Baiklah. Kamu bisa menunggu di sini dulu. Aku akan bertanya kepada Tuanku,” jawab penjaga itu. Dia baru saja berbalik ketika dia melihat sebuah mobil hendak keluar dari Kediaman Wilson. Pintu gerbang dibuka dari dalam dan mobil itu hendak keluar dari gerbang ketika tiba-tiba saja berhenti.Jendela mobil dibuka, dan seorang anak kecil berusia tiga tahun menampakkan wajahnya yang terlihat sangat bersemangat, “Paman Ben!”Secara kebetulan, Archer merasa sangat bosan hari ini. Jadi dia meminta Sandra membawanya pergi ke taman bermain. Dia tidak menduga akan mendapatkan kejutan di balik pintu gerbang.“Archer!” Benjamin berlari mendekati mobil dengan senyum yang tidak bisa disembunyikannya.Archer tiba-tiba saja membuka pintu, menuruni mobil lalu berlari menuju Ben.“Tuan Archer!” Sandra terkejut dengan gerakan tiba-tiba Archer dan ikut menuruni mobil untuk mengejarnya. Tadi, dia sempat terpana dengan ketampanan Ben sehingga dia tidak menyadari gerakan mendadak Archer. Dia panik. Kalau te