Share

Bab 43. Tubuhmu Canduku

Mutia tersipu malu kemudian pergi menuju gerbang setelah Firheith melepas pelukan. Bahkan Mutia yang biasa menyapa Adam, kali ini sampai lupa karena perhatiannya terus menuju pada Firheith.

"Bye, Baby. Jangan lupa mengabariku kalau pulang nanti!" Tak ingin Mutia lupa, Firheith kembali mengingatkan sambil melambaikan tangan dan mengawasinya hingga benar-benar masuk ke dalam gerbang sekolah.

Si lesung pipi ini menjadi over protektif karena adanya Adam yang Firheith yakini masih mengincar istrinya itu.

"Kau sudah lihat kemesraan kami berdua?" sindir Firheith sengaja melewati Adam dengan menyenggol bahunya.

Adam menoleh kesal. "Kemesraan palsu?" ejeknya.

Rahang Firheith mengetat. "Matamu buta, tidak bisa membedakan mana yang sungguhan dan tidak, huh?" Dengan mudahnya Firheith tersulut emosi lalu melayangkan pukulan di bibir Adam tanpa dapat dihindari.

"Ouch!" erang Adam terhuyung langkah, karena pukulan Firheith yang begitu keras.

"Itu baru peringatan untukmu! Jika kau sampai beran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
manten anyar lagi hot hot hohi
goodnovel comment avatar
Anis Eko
masih anget"ny ya pengantin baru gk tau tempat pengen selalu bermesr**n aja.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status