Share

Teh Yang Ditawarkan

Penulis: Ash Nine
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-11 09:02:18

Saat Eva membersihkan dirinya di kamar mandi, Rebecca duduk bersama Nyonya Victoria Malik di sayap timur mansion Malik yang tenang dan berselera tinggi. Kediaman Malik terdiri dari satu rumah utama yang terletak di sebidang tanah yang luas, tetapi keluarga tersebut juga memiliki belasan rumah dan kondominium lain dengan berbagai ukuran di seluruh kota. Bahkan di puncak kekuasaan dan prestise mereka, kediaman keluarga Jonas tidak berukuran setengah dari rumah Malik.

Sejak keluarga Jonas mulai kehilangan uang dan ketenaran, Rebecca bertanggung jawab untuk memulihkan reputasi keluarganya. Cara termudah untuk melakukannya adalah menikah dan tidak ada kandidat yang lebih baik selain daripada Aiden. Aliansi dengan keluarga Malik akan lebih dari sekadar memulihkan status keluarga Jonas, itu akan mengangkat mereka ke posisi yang baru.

Seharusnya tidak begitu sulit. Rebecca tumbuh bersama Aiden dan semua orang berharap mereka berdua menikah. Eva muncul entah dari mana, dan pernikahannya dengan Aiden mengejutkan semua orang.

"Rebecca, ceritakan padaku, apa yang kau maksud tentang Eva yang mendorongmu dari tangga?" tanya Victoria Malik.

"Itu semua sudah berlalu, Nyonya Victoria," kata Rebecca dengan ekspresi rapuh, "Aku mengerti jika Eva membenciku yang dekat dengan Aiden. Aku tidak akan menyalahkannya."

"Apa? Jadi maksudmu, Eva mencoba menyakitimu karena kau tumbuh bersama Aiden? Rebecca, kau terlalu baik karena sudi memaafkan wanita itu."

"Aku tahu bagaimana perasaan Eva," kata Rebecca, "Setelah bertahun-tahun menikah, Aiden masih tidak peduli padanya sama sekali. Mengingat sejarahku dengan Aiden, dia punya banyak alasan untuk memusuhiku."

"Aku sangat menyesal karena kau sampai harus berurusan dengan perilaku tidak menyenangkannya itu, Rebecca," kata Victoria, "Tapi jangan percayai pers. Aiden menggunakan cerita tentang kehamilan ini hanya demi menyembunyikan kebenaran tentang Eva — tidak ada yang menginginkan hal itu untuk dipublikasikan. Kau mengerti, kan?"

Terlepas dari usia dan rambut berubannya, Victoria Malik memiliki stamina yang sehat. Dia berbicara dengan energi yang besar. Rebecca duduk di sebelah wanita tua itu dan menuangkan teh untuk mereka berdua. Gerakannya sempurna dan anggun, setiap gerakannya mencerminkan status dan pendidikannya sebagai wanita yang anggun. Victoria telah mengenal Rebecca seumur hidupnya dan dia melihat dalam diri Rebecca cucu menantu perempuan yang dia inginkan.

"Aku tahu, Nyonya Victoria," jawab Rebecca, "Aiden melakukan apa yang harus dia lakukan untuk melindungi nama keluarga Malik."

"Aku senang kau mengerti. Kau tahu kan kalau kau tidak harus mentolerir situasi yang mengerikan ini jika bukan karena kakek Aiden," kata Nyonya Victoria sambil mendesah, "Orang tua yang keras kepala itu memaksa Aiden untuk menikahi Eva."

"Tidak apa-apa, Nyonya Victoria."

"Omong kosong. Kamu jauh lebih baik dari Eva. Aku akan memberitahu Ric untuk meminta izin orang tuamu untuk menikahimu segera setelah Aiden menceraikan wanita mengerikan itu."

Victoria mendesah frustrasi. Saat perceraian akhirnya akan terjadi, kenapa Aiden harus menghentikannya. Dia tidak bisa membaca pikiran Aiden, dan dia tidak sepenuhnya mengerti mengapa Aiden bersikap seperti itu. Dia tahu bahwa Aiden selalu tidak menyukai Eva dan menuntut agar mereka tidur di kamar terpisah. Victoria tahu mengapa Eva masih belum juga hamil setelah dua tahun menikah.

Aiden menentang pernikahan itu dua tahun lalu. Untuk membujuk Aiden, kakeknya telah berjanji bahwa dia akan berhenti mencampuri kehidupan pribadi Aiden jika dia menikah dengan Eva. Dia juga berjanji untuk mengakhiri pernikahan jika Eva tidak menghasilkan ahli waris dalam tiga tahun pertama. Victoria tidak sengaja mendengar mereka menyetujui hal ini saat dia membawakan teh untuk mereka suatu sore. Dia tahu bahwa jika Aiden menolak untuk tidur dengan Eva, dia tidak dapat melahirkan anak-anaknya, dan jika Eva tidak dapat melahirkan anak-anaknya, dia harus menceraikannya. Dia menduga bahwa pengumuman kehamilan dimaksudkan sebagai semacam gangguan bagi kakeknya.

"Tapi Tuan Alaric Malik memilih Eva untuk menikah dengan Aiden," kata Rebecca, berjuang untuk mengekang harapan liar yang tiba-tiba dia rasakan.

Victoria merendahkan suaranya dan berbisik, "Jika Eva tidak hamil dalam beberapa bulan ini, kakek Aiden akan memaksa mereka untuk bercerai. Dia menjadi tidak sabar untuk ahli waris. Bahkan jika Aiden menentang perceraian, dia tidak akan punya pilihan selain menuruti kakeknya."

"Benarkah?" Suasana hati Rebecca segera menjadi cerah. Dia tersenyum dan lesung pipi yang mempesona muncul di pipinya yang lembut.

"Itu benar."

Victoria mengambil teh yang ditawarkan Rebecca dan menarik napas dalam-dalam. Teh berkualitas tinggi telah diseduh dengan sempurna. Dia menyesap sebelum berbicara.

"Aku sudah meminta para pelayan untuk menyiapkan kamar tamu di rumah utama untukmu. Tolong buat dirimu betah seperti di rumah sendiri dan jangan risau serta membuang-buang waktumu dengan wanita tua sepertiku. Aku ingin kau fokus pada Aiden. Yakinlah, tidak ada yang akan berani mengusirmu pergi saat kau berada di sini sebagai tamuku."

Rebecca tersipu dan merendahkan suaranya, "Aku sangat menghargainya, Nyonya Victoria, Anda sangat baik."

"Jangan khawatir tentang itu," jawab Victoria. Dia menyesap tehnya lagi dan menambahkan, "Aiden memintamu untuk datang ke sini dan niatnya jelas. Ini hanya masalah waktu. Kamarmu sudah siap dan dia tahu di mana menemukanmu, Rebecca. Jadi, jangan membuatnya menunggu."

"Ya, aku mengerti, Nyonya Victoria," jawab Rebecca, "Itu sudah pasti Aiden. Aku tahu dialah yang mengirim pesan singkat itu," kata Rebecca gembira.

Dia tidak bisa membayangkan mengapa orang lain mengiriminya pesan misterius yang memintanya untuk datang ke kediaman Malik. Jadi, itu sudah pasti Aiden. Hatinya bersorak. Rebecca telah menunggu momen ini selama hampir dua tahun dan dia tidak ingin kehilangan kesempatan lagi untuk menikah dengan Aiden dan menyelamatkan keluarganya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Sempurna Sang Pewaris    Jejak Kaki Yang Kau Tinggal

    Bandara terlihat ramai, tapi itu tidak membuat seorang gadis dengan tubuh model berjalan dengan angkuh sembari menarik tas kopernya.Di area penjemputan penumpang, mata gadis itu menatap sekeliling dimana ada banyak orang yang berdiri untuk menunggu kerabat, teman atapun rekan. Sampai akhirnya dia mendengar teriakan itu disertai lambaian tangan dari seorang yang ia kenali."Rebecca!" panggil Rachel sembari mengangkat selembar karton bertuliskan namanya.Rebecca segera menghampiri Rachel, keduanya saling berpelukan, "Apa kabar?" tanya Rachel pada Rebecca, "Lama kita tidak bertemu, kau semakin cantik saja adikku.""Kakak," seru Rebecca rasanya ia ingin menangis karena sudah lama tidak bertemu dengan saudarinya itu, "Aku merindukanmu.""Sama. Ayo, kita ke apartemenku. Kau bisa menginap di sana.""Ngomong-ngomong, mana pacarmu katanya kau sudah punya pacar," tukas Rebecca sembari melihat kesana kemari."Ah, dia sedang bekerja dan tidak bisa ikut menjemputmu. Aku akan mengenalkanmu padanya

  • Istri Sempurna Sang Pewaris    Lambaian Tangan

    "Aduh, sudah-sudah. Cucu kita hanya ingin berbulan madu saja. Biarkan saja." Alaric menengahi, "Minum saja tehmu, Victoria."Aiden bergerak sigap mengambil cangkir teh Victoria lalu menyodorkannya ke wanita tua itu. Wanita tua itu mau tak mau tersenyum, "Kau ini, cucu nakal, mana ada bulan madu selama ini. Bilang saja kalau ini hanya akal-akalanmu untuk menolak kembali. Ya, kan?"Mendengar itu Aiden hanya tertawa saja.Beberapa waktu kemudian, keduanya lantas pulang dengan membawa banyak buah tangan. Alaric melambaikan tangan sedangkan Victoria berbalik masuk ke dalam mansion.---Alfred melihat adiknya yang sedang melakukan terapi. Sudah beberapa lama ini dia mengambil cuti karena hendak menemani adiknya menjalani terapi dan proses kesembuhan.Aiden telah memiliki bisnisnya sendiri dalam bidang pengiriman, meski tidak sebesar Malik Group tapi, meskipun begitu, hal tersebut tidak menghalangi Aiden dalam membiayai semua perawatan adik Alfred hingga hampir sembuh seperti ini.Alfred hany

  • Istri Sempurna Sang Pewaris    Langit Yang Bertabur Bintang

    "Halo!" ucap Aiden ketika menerima panggilan masuk tersebut. Dia sekarang berada di balkon dimana langit malam menjadi panoramanya..Terdengar deheman dari seberang sana sebelum kemudian suara familiar orang tua itu menyapa telinganya."Aiden ... ""Ya, kakek ...""Kapan kau kembali ke mansion Malik?" Pertanyaan itu membuat Aiden terdiam. Ini bukan kali pertama Alaric Malik menghubunginya dan memintanya kembali, "Bagaimana mungkin kau pergi di saat aku menyuruhmu pergi. Aku ini orang tua, sesekali marah adalah hal yang wajar. Kenapa kau harus mengambil hati hal tersebut. Kembalilah ke Mansion Malik. Nenekmu sangat merindukanmu. Sudah berapa lama kau tidak pulang?"Aiden menyandar ke dinding balkon sembari mendongak ke langit, "Maafkan aku, Kek. Bukan aku durhaka dan tidak peduli dengan kerinduanmu. Tapi, yang kalian inginkan untuk kembali ke mansion Malik hanyalah Aiden. Eva adalah istriku. Aku dan dia adalah satu kesatuan."Alaric terdiam beberapa saat, "Jika memang itu yang kau ingin

  • Istri Sempurna Sang Pewaris    Tamu Yang Tak Diundang

    Eva membuka pintu dan mendapati Sebastian Lewis berdiri di sana."Siapa, sayang?" tanya Aiden sembari menghampiri Eva yang terpaku di depan pintu."Halo, Eva, Aiden!" sapa Sebastian ramah seolah sebelumnya mereka tidak pernah berselisih dan tanpa masalah, "Boleh aku masuk?"Eva yang tersadar bermaksud untuk mempersilahkan Sebastian masuk namun, belum sempat Eva melakukannya Aiden telah lebih dulu mengambil alih dengan melangkah maju dan menjawab, "Tidak!" sembari tersenyum.Sebastian yang telah menduga itu balas tersenyum, "Baiklah kalau begitu," katanya. Dia pura-pura hendak membalikkan tubuh lalu tanpa disangka ketika Aiden lengah dia bergerak maju dengan melewati bawah lengan Aiden yang terentang di pintu."Terima kasih telah mempersilahkan aku masuk, Malik!" ucap Sebastian kalem, dia lantas beralih duduk di sofa.Aiden yang melihat itu menghampiri Sebastian sembari mendesis, "Tidak ada yang mempersilahkanmu masuk, lalu siapa juga yang menyuruhmu duduk di sofa itu," sergah Aiden.Ev

  • Istri Sempurna Sang Pewaris    Kehangatan Dari Selimut

    Tanpa sadar, Eva tersentak saat Aiden berdiri lalu dengan lembut menggigit puting payudaranya dengan gemas."Aiden ... aku ..." Namun, seolah teringat sesuatu, setelah itu Aiden tidak melakukan apapun. Dia diam membuat Eva bertanya-tanya ada apa gerangan."Aiden, ada apa?" tanya Eva, dia beralih duduk di hadapan pria itu. Aiden menarik selimut lalu menutupi sebagian tubuh Eva yang terbuka dan tubuhnya sendiri. Ada apa ini? "Aku teringat kalau aku belum mendapatkan maaf yang semestinya darimu atas pemaksaan yang kulakukan padamu waktu itu, Eva." Terakhir kali Aiden mengatakannya, Eva sedang mabuk dan Aiden merasa permasalahan itu belum tuntas. Itu terasa mengganjal di hatinya. Aiden kini beralih duduk di tepi ranjang dengan kaki menyentuh lantai. "Aku memang suamimu, tapi, saat itu, aku sudah berlaku kasar dengan melakukannnya tanpa persetujuan darimu. Aku merasa telah melakukan kesalahan yang membuatmu ...""Aiden," Eva meraih bahu Aiden. Membuat tatapan mereka kembali bertemu, "Janga

  • Istri Sempurna Sang Pewaris    Menggebu-gebu

    Sepanjang jalan dari ruangan duduk sampai ke kamar kedua pakaian mereka berserakan. Eva meremas rambut Aiden saat pria itu menciumnya dengan penuh gairah.Hasrat keduanya begitu menggebu-gebu hingga terasa seolah akan meledak. Dengan bunyi gedebuk, pintu kamar tertutup di belakang mereka. Bibir mereka beradu dalam pelukan penuh gairah. Tangan Aiden dengan lembut memeluk leher Eva saat mulut mereka bertemu, keduanya mendambakan momen ini. Jarak ke tempat tidur mungkin tidak terlalu jauh, namun cobaan yang mereka alami sejak kecelakaan itu membuat ciuman ini terasa seperti hadiah yang telah lama ditunggu-tunggu.Eva terengah-engah ketika Aiden separuh mengangkat tubuhnya, dia melingkarkan lengannya di leher Aiden. Perbedaan tinggi badan mereka membuat dia harus memiringkan kepalanya sedikit ke atas.Aiden dengan lembut menggigit bibir Eva, lidahnya secara alami menyelinap di antara keduanya. Gesekan basah dan sensual di antara bibir mereka menciptakan suara lembab dan memikat yang memen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status