Home / Romansa / Istri Sengsara Sang Billionaire / BAB 56 Putus Asa dan Perceraian

Share

BAB 56 Putus Asa dan Perceraian

last update Last Updated: 2024-05-22 19:02:08

Putus Asa dan Perceraian

Ayra teringat ucapan Pak Herlambang.

"Ayra, ayah akan segera pensiun, Ardian akan menggantikan posisi ayah. Ardian akan menggantikan ayah menjadi presdir Abadi group, semoga kamu bisa mendampinginya hingga akhir," ucap Pak Herlambang pada Ayra ketika Ayra mengantar teh hangat untuk Pak Herlambang di ruang tengah.

"Iya ayah, Ayra akan berusaha menjadi istri yang baik untuk Ardian," ucap Ayra.

"Kamu harus bisa memenangkan hatinya, Ardian memang orang yang kaku dan keras," ucap Pak Herlambang.

"Baik ayah, Ayra akan berusaha" ucap Ayra lirih.

“Ayah yakin kamu pasti bisa memenangkan hatinya,” ucap pak Herlambang dengan keyakinannya.

Ayra semakin keras menangis.

“Ayra tidak tahu ayah, apa Ayra masih sanggup, Ayra bahkan sudah mulai putus asa,” ucap Ayra dalam hati.

***

Ayra kembali menangis.

"Apa pernikahan ini adalah caramu untuk menjadi presdir? aku berjanji pada ayah untuk terus mendampingimu, tapi kenapa begitu menyakitkan," ucap Ayra dalam hari. Dia terlihat me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Sengsara Sang Billionaire   BAB 159 Menang Telak

    Menang TelakIsabela masuk ke dalam kamar Loly ada bibi Esti yang membereskan barang barang peninggalan Loly.“Nyonya,” sapa bibi Esti“Apa bibi sedang membereskan barang barang Loly?” tanya Isabela.“I-iya nyonya, kata nyonya Sisca, ini akan disumbangkan,” ucap bibi Esti.“Begitu ya, aneh sekali, Loly baru meninggal beberapa hari, tapi mereka sudah menyingkirkan semua ini,” ucap Isabela.“Ya, saya juga berpikir seperti itu nyonya, tapi bagaimana lagi, ini yang nyonya Sisca perintahkan,” ucap bibi Esti.“Wah, wanita itu benar benar luar bisa, sepertinya dia tidak sedih sedikitpun dengan kepergian putrinya,” gumam Isabela.“Iya nyonya, nyonya Sisca memang sangat menyayangi non Loly, tapi dia juga tidak menyayangi non Loly. Hmmm, seperti apa ya, ya dia menyayangi non Loly, sangat sayang, tapi tidak pernah menganggap non Loly ada, tidak pernah dikenalkan pada orang orang, ya begitu. Setiap ada tamu, nyonya Sisca pasti seperti menyembunyikan non Loly,” ucap Bibi Esti.“Wah, rupanya kamu j

  • Istri Sengsara Sang Billionaire   BAB 157 Kepergian Loly

    Kepergian LolyAlana terlihat datang di kediaman keluarga Herlambang, memakai pakaian serba hitam. Dia berusaha menyembunyikan kesedihan juga rasa kehilangannya. Dari balik kaca mata hitam itu, tersembunyi mata yang terus saja mengalirkan air mata, sedikit membengkak dan memerah, bahkan sisa air mata masih begitu jelas di sudut sudut matanya. Alana benar benar kehilangan, sangat sedih dengan kepergian Loly yang tiba tiba.“Terimakasih Alana sudah datang untuk mengantarkan Loly ke peristirahatan terakhirnya,” ucap nyonya Sisca.“Semoga Loly mendapat tempat terbaik,” ucap Alana. Nyonya Sisca terlihat menangis, ada rasa kehilangan tergambar jelas di wajahnya.Pak Herlambang terlihat begitu terpukul, duduk di kursi dengan mata yang sudah begitu bengkak. Dia berusaha terlihat tegar, namun kerapuhan itu tergambar sempurna. Di sebelahnya ada Ardian, dia terlihat benar benar tidak bisa mengendalikan diri, dia menangis, tangisannya tulus, dia begitu menyayangi adiknya.Di sebelah Ardian ada I

  • Istri Sengsara Sang Billionaire   BAB 157 Kehilangan

    Kehilangan“Apa yang harus aku lakukan, Evan tidak boleh mencari tahu tentang Amora, tidak boleh. Sampai kapanpun, Amora adalah anakku dan juga Ardian, tidak ada fakta lain,” ucap Isabela di dalam hatinya.“Apa yang harus aku lakukan,” gumamnya bingung.Isabela terlihat meyakinkan hatinya.“Amora anak Ardian, untuk apa aku takut, aku hanya perlu membuat Evan tidak menggangguku lagi. Aku yakin Amora adalah anakku dan Ardian,” ucap Isabela yakin.***Esok harinya, Isabela terlihat menemui Evan di kantornya.“Apa yang kamu katakan, omong kosong apa itu,” ucap Isabela kesal.“Omong kosong?” ucap Evan menyeringai.“Aku tidak mengatakan omong kosong apapun,” lanjut Evan.“Bagaimana kamu bisa memiliki pemikiran seperti itu? Itu sangat tidak masuk akal. Aku minta tolong jangan ganggu aku lagi, juga putriku, aku tidak ingin menemuimu lagi,” ucap Isabela.Evan terlihat berdiri dari kursi kerjanya, mendekat ke arah Isabela berdiri.“Apa kamu bilang?” ucap Evan seraya mencengkram pergelangan tang

  • Istri Sengsara Sang Billionaire   BAB 156 Fakta Yang Sebenarnya

    Fakta Yang SebenarnyaArsen mendatangi kantor Evan, firma hukum yang cukup terkenal untuk kasus perceraian. “Arsen, ayo duduk, untuk apa kamu datang? tumben sekali,” ucap Evan.“Apa aku tidak boleh mengunjungimu?” tanya Evan seraya duduk di kursi client yang ada di ruang kerja Evan.“Pengacara Evan yang saya hormati,” ucap Arsen seraya tersenyum.“Tentu saja, kamu boleh mengunjungiku kapanpun, aku hanya heran saja, tidak biasanya kamu begitu,” ucap Evan.“Kita baru saja bertemu beberapa hari lalu, jadi pasti ada sesuatu yang penting,” lanjut Evan.“Ya, mungkin ini penting bagimu,” ucap Arsen.Arsen dan Evan membicarakan hal yang cukup serius, ini mengenai kecurigaan Arsen mengenai sesuatu yang mengganjal di pikirannya. Amora, mengenai Amora. Arsen memiliki kekhawatiran bahwa Amora bukan anak biologis dari Ardian, melainkan Evan. Ini sesuai dengan yang Evan sampaikan, fakta mereka masih sering bertemu.Mendengar semua itu, Evan mulai memiliki kecurigaan. Dia berencana untuk mencari keb

  • Istri Sengsara Sang Billionaire   BAB 155 Menuju Kebangkrutan

    Menuju KebangkrutanArsen terlihat makan siang dengan Alana, di sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor Rumah Sakit Keluarga Sehat.“Arsen, apa orang orang itu akan benar benar menghilang tanpa jejak?” tanya Alana.“Ya, setelah kontrak selesai dan pembangunan akan dilaksanakan, mereka akan menghilang dan jika Ardian menuntut kasus, itu akan menjadi kasus penipuan, namun Ardian tidak akan bisa menuntut itu, karena jika beberapa eksekutif tahu mengenai berita itu, nama baik Abadi group akan tercemar, mereka terkenal sangat berhati hati dan penipuan adalah sesuatu yang memalukan bagi mereka,” ucap Arsen.“Apa mereka benar benar bisa dipercaya?” tanya Alana.“Mereka profesional, kamu tenang saja,” ucap Arsen.“Mereka akan pergi, dan uang itu?” Tanya Alana.“Seperti yang aku sampaikan sebelumnya, uang itu tersimpan di bank swiss, kita bisa menyumbangkannya, atau membangun rumah sakit gratis,” ucap Arsen.“Apa semudah itu?” Tanya Alana.“Tentu saja tidak, rencana ini sepertinya biasa d

  • Istri Sengsara Sang Billionaire   BAN 154 Menangkap Hati

    Menangkap HatiAlana dengan santainya naik ke lantai atas menggunakan lift. Beberapa orang terlihat memperhatikannya, diantaranya bergunjing mengenai penampilan Alana yang begitu elegan, terlihat mahal dan berkelas, ada juga yang mencibirnya sebagai penggoda presdir mereka.Alana tidak memperdulikan hal itu, yang dia pedulikan hanyalah kehancuran Abadi group, itu saja. Hal semacam itu mampu ditahan sebisa mungkin, karena dia pernah merasakan kesakitan yang lebih dari itu.Sekretaris Pete terlihat menerima telepon dari resepsionis, namun baru selesai menutup panggilan telepon itu, dia sudah mendapati Alana berdiri di belakangnya.“No-nona,” ucap sekretaris Pete kaget.“Selamat siang sekretaris Pete,” ucap Alana seraya tersenyum.“Apa nona ingin bertemu dengan pak Ardian?” tanya sekretaris Pete.“Ya, aku membawakannya makan siang,” ucap Alana seraya mengangkat kotak makan yang dibawanya, kotak makan susun empat yang sepertinya berisi menu yang cukup menggiurkan.“Ba-baik nona, saya aka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status