Share

23. Teman Tapi Mesra

     Ahem keluar setelah Ishita menutup sambungan teleponnya. Dia melihat Ishita sedang melamun setelah menerima telepon dari Intan. Seolah ada beban pikiran yang berat.

    "Ishita, ada apa?" tanya Ahem begitu keluar dari persembunyiannya.

    'Tidak ada apa-apa, Pak Raden."

    "Ishita, kamu bilang kita sahabat kan? Bagaimana kamu tidak mau berbagi masalahmu, terus apa gunanya kita bersahabat?" gumam Ahem mendesak.

    "Aku malu, Pak Raden. Kehidupanku begitu rumit tak pantas diceritakan. Aku takut kamu akan menertawakannya bahkan mengejakku." Ujar Ishita ragu.

    "Ya tidak mungkinlah, Ishita. Kita hadapi bersama-sama suka maupun duka, bercerita lah aku siap mendengarkannya!" pinta Ahem.

    "Pak Raden, besuk aku dijemput oleh sopir suamiku." Kata Ishita bersedih.

    "Ya baguslah, kenapa kamu bersedih? Kan sebentar lagi bertemu dengan suami

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status