Share

Bab 96

"Kamu bicara baik-baik sama Naura, Nak," saran Hardi kepada putranya. Lelaki paruh baya itu mendekat dan menepuk ringan pundak Ardian.

Nina hanya bisa mengangguk membenarkan sang suami.

Ardian menatap ke arahnya sebentar, kemudian ia melangkah menuju ke dalam kamarnya menyusul sang istri yang tengah merajuk itu.

Setelah masuk kamar, Ardian menutup pintunya. Ia menoleh ke arah sang istri yang sedang berdiam dan bermenung sendiri di depan jendela kaca di sana. Pria tampan itu pun melangkahkan kaki menghampiri. "Naura ...."

Bugh!

Ardian terkesiap ketika tiba-tiba saja Naura berbalik dan menghambur memeluk tubuhnya.

"Aku kangen Abaaang ... aku mau Abang sama-sama aku teruuus!" Terdengar Naura terisak di dalam dada sang suami.

Hening ....

Dengan perlahan ... dan ragu, Ardian akhirnya membalas pelukan sang istri. Ia berusaha memahami perasaan Naura saat ini. "Abang ngerti, Dek," bisik lelaki itu, "tapi, tiket udah telanjur dibelikan. Abang juga nggak bisa batalin gitu aja sebab ini perinta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status