Share

Bab 18

Belum selesai dengan pikirannya, kini Adinda sudah keluar dari kamar mandi.

Tubuhnya terlihat lebih segar, rambutnya basah terurai.

Namun, hanya berbalut handuk saja.

"Apa wanita ini tidak punya rasa malu?" tanya Dimas sambil menatap Adinda yang melewatinya.

Dan Adinda yang mendengar pun memilih untuk terus melanjutkan langkah kakinya menuju almari.

"Percuma juga aku tutupi, kau sudah melihat dan menikmatinya juga!" jawab Adinda.

Huuuufff!

Dimas lagi-lagi menarik napas mendengar jawaban Adinda.

Sepertinya keputusannya sudah tepat mengajukan kerja sama.

Karena, Dimas sendiri mulai putus asa untuk membuat Adinda tunduk padanya dengan begitu saja.

Lihat saja wanita itu lagi-lagi memakai handuk miliknya.

Percuma juga mengatakan lagi dan lagi karena tidak berlaku apa-apa bagi seorang Adinda.

Dia pun sejenak mengingat wajah ibunya, bingung mengapa bisa Laras mencarikan dirinya seorang istri pembangkang.

Wanita yang lebih banyak membantah, padahal Dimas awalnya membayangkan jika istri piliha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Jeri Sari
semangattt thor up nya ...
goodnovel comment avatar
Ipak Munthe
bab selanjutnya akan segera kk, hehe
goodnovel comment avatar
Yuli Praharsini
lanjut kk makin penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status