Istri Tangguh Tuan Angkuh

Istri Tangguh Tuan Angkuh

last updateHuling Na-update : 2024-06-01
By:  Ipak MuntheKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
52 Mga Ratings. 52 Rebyu
265Mga Kabanata
112.8Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Karena paksaan ibu angkatnya, Adinda terpaksa menjadi istri Dimas yang merupakan ayah dari sahabatnya. Parahnya, Dimas yang selama ini dipuja semua orang ... begitu angkuh luar biasa! Haruskah gadis itu memberikan "kejutan"?

view more

Kabanata 1

Bab 1

"Kak Adinda masih punya waktu untuk kabur dari pernikahan ini."

Ucapan sang adik angkat membuat Adinda yang kini sudah dalam balutan kebaya putih--terkejut.

Berbeda dari ibu angkatnya yang terang-terangan memaksa pernikahan ini, ayah dan adik angkatnya memang menentang keras. 

Sayangnya, wanita paruh baya itu lebih berkuasa dibandingkan mereka.

Sang ibu angkat bahkan kerap kali mengancam ayah mereka yang sedang dalam keadaan lumpuh.

Jadi, di sinilah Adinda memilih pasrah akan takdirnya: menjadi istri dari ayah sahabatnya sendiri--seperti novel-novel yang dibaca oleh Zira.

"Kamu bicara apa, dek?" balas Adinda sembari tersenyum tenang. 

"Kakak pergi saja. Biar aku yang gantiin Kakak jadi pengantin Tuan Dimas."

Adinda menggeleng cepat. Dia tak mungkin membiarkan Zira mengorbankan dirinya.

Gadis itu jauh lebih muda darinya dan masih memiliki kesempatan meraih cita-cita.

Terlebih, ibu angkatnya pasti akan mengamuk. Adinda bahkan masih teringat bentakannya pada hari itu, "Ingat, Adinda! Kau adalah anak yang diambil dari tempat sampah dan dipungut oleh suamiku. Dia bahkan sampai harus menggunakan kursi roda karena mencari uang kuliahmu.”

"Kakak, cuman mau kamu terus menyayangi Kakak seperti ini. Itu sudah cukup," ucap Adinda pada akhirnya.

Ditangkupnya wajah sang adik yang kini tampak menahan tangis.

Brak!

Sayangnya ... adegan hangat antara sepasang kakak beradik itu terhenti kala pintu kamar tiba-tiba terbuka.

Kinara, sang ibu angkat, tampak di sana dengan wajah mengerut kesal. "Zira? Kenapa kamu di sini?” ucapnya langsung.

“Ibu, aku–”

“Tolong kau pergi, Nak!" potong Kinara cepat. Ia khawatir putrinya itu menghasut Adinda untuk melarikan diri.

Zira hendak melawan sang ibu. Namun, Adinda langsung memberikan kode padanya agar tak melawan.

Sembari mengepalkan tangan, Zira pun terpaksa pergi.

Tak lama, pintu pun kembali tertutup.

Adinda sontak menunduk, tak berani menatap wajah sang ibu angkat.

“Dinda, kau tahu konsekuensi jika pernikahan ini batal, ‘kan?” ucap Kinara cepat, “jadi, jangan macam-macam. Sekarang, pasang senyumanmu karena pernikahan akan segera dilangsungkan.”

Tanpa menunggu jawaban, wanita itu pun menarik lengan Adinda dengan kasar.

Kemudian, Kinara membawanya pada calon pengantin pria yang sudah menunggu di tempat yang sudah disediakan.

Sembari menunduk, Adinda menahan air mata agar tak jatuh dari matanya.

Dia tak berani menatap Tuan Dimas yang mulai mengucapkan sumpah pernikahan.

Tepuk tangan hadirin lah yang menyadarkan Adinda bahwa dirinya telah resmi menjadi istri dari seorang Dimas Hermawan—pria berusia 37 tahun dan ayah dari sahabatnya sendiri!

****

"Kau gila, Dinda! Aku tak menyangka kau malah setuju menikah dengan pria yang usianya jauh di atasmu! Kau tahu ‘kan kalau dia itu Papiku! Aku juga selalu mengatakan bahwa aku ingin papi dan mamiku rujuk?"

Deg!

Adinda yang baru sampai di kediaman keluarga ‘suaminya’ itu langsung disambut perlakuan kasar dari Moza Hermawan, sang sahabat.

Tidak ada lagi perlakuan manis darinya. Yang ada hanyalah tatapan sinis.

Tampak jelas perasaan benci itu kini sudah membara dalam diri perempuan berusia 20 tahun itu.

“Moza, aku–”

"Ck! Aku tak menyangka kau perempuan gampangan, Dinda. Aku benar-benar menyesal pernah mengenalmu!" sergah Moza cepat.

Adinda sontak menahan tangis.

Bagaimana dia bisa menjelaskan pada Moza bahwa dirinya tak memiliki kuasa untuk menolak jika sahabatnya itu tak mau mendengarnya?

"Kau pikir, setelah menikah dengan Papiku, kau bisa hidup enak? Begitu? Jangan mimpi!" makinya lagi.

Bugh!

Moza langsung mendorong tubuh Adinda, hingga terbentur sudut meja.

"Arrgh," erang Adinda menahan sakit. Dahi perempuan itu bahkan membiru.

Bukannya kasihan, Moza malah tertawa terbahak-bahak melihat penderitaan Adinda. "Rasakan itu! Dasar kamu--"

"Ada apa ini?"

Suara dalam yang mendadak terdengar itu membuat Moza membeku, sedangkan Adinda menoleh dan terkejut.

"Tu-Tuan Dimas?"

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Ratings

10
98%(51)
9
2%(1)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
52 Mga Ratings · 52 Rebyu
Sulatin ang Repaso

RebyuMore

Iwan
Iwan
bagus Ceriranya lanhut
2024-05-27 15:30:22
0
0
pera sintia
pera sintia
suka bgt sm novel nya
2024-05-16 19:49:28
1
0
nitakartini.hatta
nitakartini.hatta
kak update lagi kak,ditunggu kelanjutan hubungan moza
2024-04-26 15:25:06
1
0
santi banes
santi banes
Kak update lagi dong,semoga bisa update 3 bab sehari
2024-04-26 13:46:37
1
0
Tina Septiana
Tina Septiana
kak knp aq g bisa beli koin ya gagal mulu
2024-04-06 09:50:27
0
1
265 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status