Share

20. Aku Haramkan Darah Putriku Menyentuh Bumi

Siapkan tisu ya.

****

Perutnya semakin besar, untuk berjalan saja ia kepayahan. Bosan dan rasanya ingin berteriak dengan kencang karena ia begitu sesak. Ia ingin menghirup udara segar. Ingin mandi air hangat, tidur di ranjang yang nyaman walaupun tipis. Ia rindu memasak, terutama membuat peyek. Ah, betapa ia kini begitu menginkan peyek kacang dan juga peyek udang rebon.

"Sabar ya, Sayang. Mintalah pada Allah, agar kita segera bisa keluar dari sini," ujarnya pelan sambil mengusap perutnya yang semakin besar. 

Di luar hujan sangat deras, hawa dingin masuk melalui celah lubang dinding rumah yang rapuh. Untung saja, pakaian yang dibawakan oleh Pak Samsul berbahan kaus sedikit tebal. Sehingga tetap hangat ia pakai, walaupun dalam udara dingin seperti ini.

Narsih memutuskan untuk berjalan pelan menuruni tangga. Setiap dua kali dalam sehari, ia selalu berteriak minta tolong di balik celah jendela yang sedikit mengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Arifrahman Muhamma
.........,belom kapok juga no
goodnovel comment avatar
Siti Barokah
Bawang Bombaynya banyak ini
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Bener2 jahat devano
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status