Share

22. Devano Ditangkap Polisi

Narsih baru saja menyusui bayi cantiknya, hingga bayi itu terlelap. Kemudian, menaruhnya kembali ke dalam box bayi yang terletak persis di brangkar tempat ia berbaring. Matanya memandang isi piring makan yang habis tak bersisa.  Ia menyantap semuanya dengan begitu nikmat. Sudah lama sekali rasanya ia tidak makan sayur sop daging dengan perkedel kentang. 

"Apa kabar kalian di sana? Tusi, Tuso? Semoga kalian baik-baik saja di sana, ya," gumamnya pelan dengan air mata yang hendak meluncur bebas. Ia teringat tiga jenis hewan yang selalu ada bersamanya, membantu memijat kepala dan kakinya, membawakan potongan roti enak yang entah dari mana mereka dapatkan. Mereka juga yang selalu tak sabar mengantre untuk mendapatkan potongan buah apel ajaib darinya.

"Ibu menyusui, jangan bersedih. Nanti bayinya ikut sedih dan rewel," tegur seorang perawat yang masuk menghampiri Narsih, tanpa diketahui olehnya.

"Eh, iya Suster. Hanya teringat teman-teman saya sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Dasar iblis devano
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status