Share

83. Pengantin

Pasti lagi pada nungguin yang mau malam pertama yaak?? Ha ha ha hayy 

****

Setelah acara memakaikan cincin dan mengecup kening sang istri. Dilanjutkan dengan acara sungkeman. Tuan Wijaya dan Bu Farida sudah duduk di kursi ukir yang tadinya disiapkan untuk spot foto lamaran. Emir menggenggam jemari Ami, lalu menuntun Ami untuk berlutut di depan Tuan Wijaya. 

Amin mencium punggung tangan Tuan Wijaya dengan penuh haru. Bahkan ia tak sanggup menahan air matanya, saat Tuan Wijaya mengusap kepalanya dengan penuh sayang dan kelembutan. Punggung Tuan Wijaya basah oleh air mata Ami yang tak kunjung mengangkat wajahnya.

"Sudah, Ami. Nanti tangan saya bisa kena kutu air, kalau kamu banjirin air mata," ujar Tuan Wijaya dengan maksud berseloroh. Ami mengangkat wajahnya yang sembab dan mata berkabut,"terimakasih, Opa. Ami minta restu Opa," lirihnya begitu pelan dan dalam, seakan Tuan Wijaya adalah orang tuanya sendi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Desi Irawati
wkwkwkwk part ini isinya nano nano.. bikin terharu dan ngakak
goodnovel comment avatar
Ida
Kujurrrr Emir bnr2 kebelet Wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status