Share

112. Penolakan Kasar

Author: anyaaang
last update Huling Na-update: 2025-05-05 23:00:58

Allesa membuka matanya secara perlahan. Satu tangannya memegang perut dia yang masih kosong. Terasa lapar dan bunyi perut yang sesekali terdengar. Baru sadar kalau dia belum makan karena menunggu Algazka sejak tadi.

Tapi Allesa mengamati sekeliling pandangannya. Dia berada di dalam kamar dan kini dia juga berada di atas tempat tidur. Artinya ada yang menggendong dia sampai ke kamar. Apa Algazka yang membawa dia ke kamar?

Buru-buru Allesa bergegas turun dari tempat tidur, namun tatapannya menoleh ke arah nakas. Ada nampan berisi makanan utuh yang disediakan untuk dirinya diatas nakas. Tapi Allesa tidak menghiraukan, dia tetap turun dan keluar dari kamarnya.

"Algazkaaa?" Allesa yang langsung mendapatkan Algazka saat dia baru saja keluar.

Tampak Algaza yang baru turun tangga dari lantai tiga. Tatapannya menoleh sesaat ke arah Allesa, tapi dia tetap melangkah menuju kamarnya yang berada di seberang tepat kamar Allesa.

"Algazka." Buru-buru All
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   257. Mulai Serangan

    "Ihhhh, jangan mesummm!!" Allesa yang lagi-lagi menjauh dari Algazka.Jantungnya yang masih berdebar dan bikin Allesa jadi kesal. Seharusnya Algazka tidak tega melakukan apapun apalagi hal yang selalu berhasil membuat jantungnya berdebar.Allesa yang sudah mendorong Algazka agar minggir dan kini dia duduk di atas kasur. Sementara Algazka pun juga sudah duduk di hadapan Allesa. Wajahnya tersenyum kecil melihat Allesa yang selalu salah tingkah.Sifat polosnya semakin membuat Algazka yakin kalau dia adalah lelaki paling beruntung."Kamu kok pulang cepet?" tanya Allesa kemudian."Kenapa? Kamu nggak suka?" tanya Algazka yang sudah membuat Allesa berdecak kesal."Aku nanya. Jangan sensitif. Lagian tadi kamu pagi kayak buru-buru banget soalnya. Padahal aku pikir kamu nggak kerja." Allesa menjelaskan apa adanya.Hal itu membuat Algazka jadi terdiam sejenak. Pikirannya kembali melayang mengingat apa yang tadi terjadi di kantor. P

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   256. Gaduh dan Panas

    "Alando? Bener kan itu nama lo?" tanyanya dengan nada yang bertanya-tanya meski dia melemparkan tatapan yang penuh dengan keyakinan,Bisa dibilang cukup percaya diri melihat lelaki yang dia sebut namanya dengan cukup lantang.Alan yang mendengar itu masih diam walau tatapan mereka saling melempar satu sama lain. Dan langkah perempuan itu semakin mendekati Alan yang duduk lalu dia mendudukkan dirinya di seberang posisi Alan."Gue inget lo." Alan menanggapi dengan sorotan tajamnya. Namun sikap dia tetap santai. "Lo Karla, temannya Nastazie." Alan melanjutkan dengan senyuman tipisnya.Jawaban Alan membuat Karla terkesima. Rupanya Alan masih ingat dengan pertemuan mereka."Gue nggak nyangka kalo lo masih ingat sama gue. Padahal waktu itu kita cuma ketemu beberapa jam di club.""Ingatan gue masih tajam. Apalagi soal malam itu.""Malam yang mana?""Malam saat gue menghabiskan waktu dengan temen lo!"Sementara

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   255. Diatas Kasur

    "Ihhh, jangan manggil kayak gitu!" Allesa protes."Oke, Allesa." Algazka yang sudah merubah panggilannya. Tahu kalau Allesa tidak suka setiap dia memanggil dengan nama panjang karena aura Algazka pasti berubah.Hal yang memang Allesa tidak pernah sukai. Nada Algazka memang otomatis berubah saat dia memanggil dengan panggilan Allesandra."Aku udah ganti. Allesa, hem?" Algazka yang sudah merubah panggilannya dengan nada lebih hangat."Iyaaa!""Jangan protes, oke? Kamu simpan uangnya atau kamu pakai apapun itu. Aku nggak akan nanya kamu mau apain uangnya." Algazka berusaha menjelaskan dengan lebih tenang.Memberikan pengertian pada Allesa yang kini dia jadikan sebagai istri sah."Itu udah jadi milik kamu dan aku juga nggak masalah kasihnya, Allesa. Aku akan kasih kamu setiap bulannya atau setiap minggu ...""Nggak usah, nggak usah!""Nggak usah apa?""Nggak usah setiap bulan atau setiap minggu." A

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   254. Mulai Debat

    Ucapan Allesa yang meminta uang dengan ekspresi wajah polosnya jadi membuat Algazka tersenyum. Dia langsung mengeluarkan hp dari saku celananya dan menyerahkan sama Allesa."Kenapa?" tanya Allesa bingung."Ketik nomor rekening kamu disini. Aku nggak tau nomor rekening kamu. Kamu punya kan nomor rekening yang terhubung sama mobile banking?" tanya Algazka yang dijawab Allesa dengan anggukkan kepalanya.Selama ini Allesa memang punya. Hanya saja dia belum menggunakan aplikasi bankingnya lagi. Bagaimana bisa mau menggunakan, hp Allesa kan sudah dihancurkan oleh Algazka dan dia yang juga tidak membawa apa-apa ke rumah Algazka.Baru-baru ini saja Algazka memberikan Allesa hp meski dia belum melakukan install mobile banking yang dimaksud oleh Algazka. Jadi nanti Allesa tinggal mengunduh saja aplikasinya.Namun yang menjadi masalahnya kenapa Algazka tidak bertanya apa-apa. Padahal Allesa sudah meminta uang. Seakan-akan Algazka tidak keberatan sam

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   253. Minta Duit

    "Gasa Group!" Argantara mengepalkan tangannya dengan tatapan tajam atas apa yang telah dia lihat. Nama Gasa Group yang telah dia ketahui siapa pemiliknya. Argantara Ragadian. "Gasa Group. Gasa. Ga ... Arga ... Arga ... Gasa ... Sa ... Allesa?!" Algazka menemukan sesuatu dari singkatan nama Gasa Group yang ternyata adalah perusahaan yang dimiliki oleh Argantara. Lelaki yang Algazka benci karena dia pernah hadir di dalam kehidupan Allesa. Dan belum lagi lelaki itu pernah berniat menikahi Allesa yang sudah menjadi milik dia. Sebuah perasaan yang sejujurnya Algazka masih tidak mengerti diantara mereka. "Gasa ... Arga ... Allesa?!" Algazka mendengus kesal. Dia sudah menemukan arti penting dibalik nama Gasa yang kemungkinan dari Arga dan Allesa. Meski itu datang dari tebakannya, tapi siapa yang bisa menilai kalau ternyata tebakan dia tidak benar. Algazka yakin seratus persen atas pecahan kata yang dia kumpulkan. Ternyata sudah terpecah inti dibalik nama dari Gasa Group. "Brengsek!" A

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   252. Jangan Ikut Campur!

    "Lagi cari apa? Oh tepatnya siapa mungkin kali ya. Lo nyari suami lo?" tanyanya yang terdengar tegas dan tajam.Siapa lagi kalau bukan Alando. Kakak tersayang Allesa yang tidak pernah menyukai dia. Tapi mungkin dia sudah bisa menerima kehadiran Allesa jika melihat beberapa hari sikapnya ke belakang. Kakaknya yang sebenarnya peduli, tapi hanya saja sifatnya terbalik.Allesa yang mendengar itu tersenyum. Selalu mampu bersikap ramah pada Alan yang tidak pernah hangat. Dia menggelengkan kepalanya."Nggak lah kan aku tau dia lagi kerja. Lagi cari nafkah." Allesa menjawab santai dengan senyumannya.Sebuah ekspresi senyuman Alan yang selalu dia sukai dari Allesa. Selalu terlihat tulus dan apa adanya."Kak Alan mau kemana?" tanya Allesa melihat kakaknya yang sudah berpenampilan rapi.Allesa yang selalu perhatian, peduli, dan penuh kasih sayang. Tidak sekali pun Allesa bersikap benci pada Alan yang tidak pernah berperilaku baik. Dan itu s

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status