Share

Bab 24 Keadaannya Buruk

Penulis: Iin Romita
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-08 19:36:27

"Anna ... Bangun! Kau dengar suaraku 'kan?" Damar menepuk-nepuk pipi Anna beberapa kali. Wanita itu masih terpejam tubuhnya sangat lemas.

Terlihat dari wajah Damar tampak sekali mengkhawatirkan keadaan Anna. "Seharusnya aku tidak menghukum mu dengan cara seperti itu, Anna."

Damar berdiri di sisi tempat tidur, perasaannya campur aduk saat memandang Anna yang terbaring tak sadarkan diri. Tubuhnya gemetar, bukan karena dingin, tetapi karena rasa bersalah yang terus membayanginya. Kenapa ia begitu kejam pada Anna? Bagaimana bisa ia membiarkan perempuan itu menderita hingga kondisinya seperti ini? Penyesalan mulai merayap di setiap sudut hatinya.

Suara langkah kaki asisten rumah tangga terdengar mendekat. Wajahnya penuh kekhawatiran saat melihat Anna yang masih terpejam di atas tempat tidur.

Bibi ikut gelisah, dengan nada cemas. "Tuan Damar. Kenapa tidak membawa Nyonya Anna ke rumah sakit saja? Dokter keluarga belum juga datang. Saya takut kondisinya makin buruk..."

Damar terdiam sejenak,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 1 Damar Wijaya

    Siang ini langit Jakarta tampak kelam karena hujan deras tak kunjung reda, terlihat dari dalam membasahi kaca jendela kantor Wiharta Wijaya Group yang megah. Suara turunnya hujan yang teratur seolah menjadi latar belakang menambahnya kesan suram di ruang kerja para pegawai. Di salah satu lantai tertinggi gedung pencakar langit itu, sebuah kantor dengan pintu kaca transparan menjadi pusat perhatian. Di dalamnya, Damar Wijaya, seorang Presiden Direktur Wiharta Wijaya Group yang baru kembali dari luar negeri, duduk di belakang meja kayu yang mengkilap. Sosoknya yang tegap dan wajahnya yang dingin memancarkan aura kekuasaan.Damar Wijaya dikenal sebagai pengusaha yang keras dan tak kenal kompromi. Karyawan di sana pun tahu bahwa berurusan dengan Damar berarti harus siap menghadapi tekanan yang tak tertandingi. Namun, hari ini adalah hari yang istimewa bagi Damar—hari di mana dia akan memberikan pelajaran kepada seorang wanita, Anna, wanita yang akan dijodohkan dengannya. Pria itu berenca

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 2 Pria Arogan

    "Permisi, Tuan. Saya Anna membawakan kopi panas Anda."Damar yang mendengar suara Anna tidak lekas menyahut. Bahkan memandang wajahnya saja ia muak. Baginya, tidak akan ada wanita lain yang akan mampu singgah di hatinya. Hanya ada satu nama wanita semasa kecilnya dulu. Tidak ada yang lainnya.Damar menyibukkan tangan dan mata hanya pada meja kerjanya saja. Tidak menggubris ucapan Anna yang telah berdiri sedikit lama di ambang pintu.Tak berani melangkahkan kaki selangkah pun maju. Sebelum pria culas itu mempersilahkan masuk.Anna menghembuskan nafas panjang. Haruskah ia mengulang perkataannya? Padahal yang di rasakan, Damar sudah mendengarnya."Permisi Tuan, saya mengantarkan kopi untuk Anda." Sementara Damar masih dengan urusan pekerjaannya sendiri.'Rasakan, diam saja kau di situ mematung. Sampai kakimu gemetar karena pegal! Siapa suruh berani datang ke perusahaan ku!' batin Damar tertawa senang.Anna menetralkan debaran jantungnya. Tak tahu sekarang, ia harus mundur atau melangka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 3 Pertentangan

    "Hentikan ucapanmu itu, Damar!! Tidak sepantasnya kamu berbicara buruk tentang Nona Anna. Kakek tidak mau tahu, saat ini Nona Anna adalah sekretaris pribadimu, ke manapun kamu pergi, dia akan ikut bersamamu! Paham! Kamu tidak bisa membantah perintah Kakek! Acara pertunangan kalian akan Kakek percepat!" Ke duanya terkejut. Hingga kornea mata mereka saling beradu."Kek, sudah berapa kali Damar katakan pada Kakek, jika Damar sudah memiliki wanita di hati. Tidak akan ada wanita mana pun yang akan menggantikannya!" Cucu dan kakek itu saling berdebat. Anna hanya diam mendengarnya. "Cukup!! Wanita dua belas tahun lalu yang tak kunjung kau temukan itu, bisa saja dia sudah pergi dan melupakanmu, untuk apa kau menunggunya? Kau hanya buang waktu demi wanita yang tidak jelas keberadaanya!"Pria dengan rahang kokoh itu menghela napas berat. Sorot matanya tajam melihat ke arah Anna."Beri Damar waktu satu Minggu. Jika dalam waktu yang disebutkan, cucu kakek ini belum menemukannya. Maka Damar ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 4 Kejadian Masa Lalu

    Amar histeris melihat tubuh Hanna terpelanting setelah mobil itu menabrak tubuh kecilnya. Terlihat tubuh gadis itu bersimb4h d4r4h. Bibir kecil Amar ingin berteriak, namun ia juga merasakan sakit luar biasa dikepala. Saat tangannya mengusap kulit kepalanya, ia melihat cairan merah segar disana. "Hanna ..."Ingin rasanya Amar berdiri menghampiri Hanna, kala itu banyak kendaraan berhenti dan orang-orang berteriak tentang kejadian menimpa Hanna. Saat satu kaki berhasil ia gerakkan, namun tiba-tiba pandangannya memudar, Amar tak sadar setelahnya....Amar kecil yang terbaring diatas ranjang, membuka matanya perlahan, mendengar ada suara-suara samar di sekelilingnya, namun tubuhnya masih terasa sangat lemah. Saat penglihatannya mulai jelas, ia melihat ayah, ibu, dan kakeknya berdiri di dekat tempat tidurnya, terlihat wajah mereka penuh kekhawatiran.Dengan napas berat, Amar langsung teringat—kejadian itu menghantam pikirannya. "Hanna… Hanna di mana?" tanyanya dengan suara serak, penuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 5 Wanita Kuat

    Setelah keadaan Damar membaik, ia pergi ke Jakarta mencari Hanna. Tidak ada informasi yang jelas mengenai gadis itu, ada yang mengatakan ia di adopsi keluarga kaya dan mereka menyembunyikan identitasnya. Entahlah keluarga Amar tidak dapat menemukannya. Dan terpaksa Damar kecil di ajak tinggal di luar negeri bersama ayah dan ibunya hingga ia dewasa.Terdengar suara ketukan pintu terdengar keras di telinga Damar. Hingga membuyarkan ingatannya tentang Hanna. "Permisi!""Masuk!"Wanita menyebalkan itu kembali terlihat dari pandangannya. Damar mengalihkan wajahnya, malas."Ada perlu apa kau datang ke mari? Apa kau tidak bisa mengerjakan tugasmu dengan baik? Hah!! Aku minta kau mengirimkan hasil pekerjaan itu jam dua siang. Apa telingamu tu li!!" Hentakan itu membuat Anna terkejut. "Maaf, Tuan Damar. Saya hanya memberikan informasi—jika terdapat meeting mendadak bersama pemegang saham terbesar dari perusahaan Adiwijaya Group sebelum jam sebelas."Damar menghembuskan nafas kasar. Anna memp

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 6 Tak Bisa Mendengar?

    Jam menunjukkan pukul lima sore. Ia terpaksa menambah jam kerjanya karena pekerjaan itu belum selesai. Ia harus menyelesaikan pekerjaan ini. Anna menatap layar komputernya sampai matanya memerah. Ia berdiri sejenak, melepaskan otot yang sudah kaku seharian duduk di kursi putarnya. Berjalan menuju jendela. Melihat keluar, terlihat lampu-lampu kota Jakarta bersinar, namun beberapa saat kemudian hujan deras turun, menciptakan suasana yang semakin menambah berat beban di pundaknya. Beberapa saat berlalu, ia kembali menduduki kursinya.Anna telah menghabiskan berjam-jam mengerjakan laporan itu. Beberapa kali ia mengecek ulang hasilnya. Kini, dia yakin bahwa setiap detail telah sesuai dengan standar yang diharapkan.Anna akhirnya memutuskan untuk mengirimkan laporan yang telah dikerjakannya ke email Damar. Setelah menekan tombol "Kirim," dia duduk sejenak, merasakan kelelahan dan stres yang melanda tubuhnya. Namun, rasa lega juga mengalir dalam dirinya karena dia merasa telah memberikan y

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 7 Benarkah Kau, Hanna?

    Mobil mewah Damar melesat cepat. Ia menaikkan beberapa kali tingkat kecepatan agar lekas sampai ditempat tujuan. Sudut bibir yang terangkat tak sedikit pun turun. Ia merasa hari ini, ia harus merayakannya. "Asisten Lian ... Aku akan berikan hadiah besar untukmu! Pekerjaanmu tidak pernah mengecewakanku!" Dua manik mata Damar hanya fokus depan saja. Terkadang sedikit kesal karena beberapa kali melewati jalanan ia terjebak macet, namun tidak berlangsung lama. Ia menggebrak dasbornya merasa tak sabar. "Sungguh jalanan pusat kota tidak pernah ada sepinya! Andai aku jadi Presiden, aku sudah buat lima cabang jalan agar kemacetan kota bisa teratasi. Nyatanya aku hanya seorang Presiden Direktur saja." Bola mata Damar melirik ke kaca spion di atas kepala. Terlihat di sana separuh wajah Damar. Ia sedikit memperjelas dengan menggerakkan wajahnya. Menunduk untuk bisa menjangkau penglihatan pada rambutnya. "Sedikit berantakan! Tapi aku tetap pria paling tampan sejagad raya! Tidak ada satu w

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 8 Anna Dipermalukan

    "Maaf Damar, aku tidak ingat. Kecelakaan itu membuatku melupakan hal-hal yang berkenaan denganmu." Dengan cepat ia membalas untuk menutupi kecurigaan Damar. "Ya sudah tidak masalah. Maafkanlah aku karena terlalu memaksa. Baiklah mari kita nikmati hidangan ini bersama." "Ajak juga Asisten kamu, Damar. Dia yang telah berusaha keras untuk menyatukan kita kembali," ucap Hanna tersenyum. Ingin menunjukkan sisi Baiknya pada Damar. "Tidak perlu! Dia hanya pekerja rendahan! Tidak perlu di beri satu penghormatan!" ucap Damar. Lian yang mendengar itu menatap t4j4m ke arah bos-nya tanpa Damar tahu. **** Keesokan harinya ... Tepat pukul tujuh pagi, Asisten Lian mengumpulkan para pegawai untuk berbaris rapi menyambut wanita berharga yang selama ini tuannya cari. Tidak ada waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Asisten hanya akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Terlihat dari kaca tebal transparan perusahaan. Sebuah mobil yang sudah resmi di belikan Damar hanya untuk Hann

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24

Bab terbaru

  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 24 Keadaannya Buruk

    "Anna ... Bangun! Kau dengar suaraku 'kan?" Damar menepuk-nepuk pipi Anna beberapa kali. Wanita itu masih terpejam tubuhnya sangat lemas.Terlihat dari wajah Damar tampak sekali mengkhawatirkan keadaan Anna. "Seharusnya aku tidak menghukum mu dengan cara seperti itu, Anna."Damar berdiri di sisi tempat tidur, perasaannya campur aduk saat memandang Anna yang terbaring tak sadarkan diri. Tubuhnya gemetar, bukan karena dingin, tetapi karena rasa bersalah yang terus membayanginya. Kenapa ia begitu kejam pada Anna? Bagaimana bisa ia membiarkan perempuan itu menderita hingga kondisinya seperti ini? Penyesalan mulai merayap di setiap sudut hatinya.Suara langkah kaki asisten rumah tangga terdengar mendekat. Wajahnya penuh kekhawatiran saat melihat Anna yang masih terpejam di atas tempat tidur.Bibi ikut gelisah, dengan nada cemas. "Tuan Damar. Kenapa tidak membawa Nyonya Anna ke rumah sakit saja? Dokter keluarga belum juga datang. Saya takut kondisinya makin buruk..."Damar terdiam sejenak,

  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 23 Bayangan Anna Menghantui Pikiran

    Malam itu di dalam gudang yang pengap, dada Anna terasa sesak. Benar, ia melihat kesana ke mari tidak ada satu pun pantulan cahaya masuk. Tidak ada satupun cela ventilasi. Anna menekan dadanya kuat-kuat. Teramat sakit. "Apakah aku akan selamat di ruangan ini? Rasanya aku tidak bisa bernafas lagi."Terpaksa Anna menggebrak pintu yang terbuat dari ukiran kayu. Beberapa kali namun tak ada yang menyahut. "Tuan Damar ... Tuan ... Tolong buka pintunya ..." Sesekali ia memukul-mukul pintu itu. 'Amar ... Apakah dengan cara kau menyiksaku seperti ini, kau lebih bahagia?' Anna dengan suara serak, putus asa. “Tuan Damar! Tolong… buka pintunya… Aku mohon… Aku tidak bisa bernapas…!"Suaranya terdengar serak dan lemah, bercampur antara tangis dan keputusasaan. Ia berdiri dan mencoba menggedor pintu lagi dengan sisa-sisa tenaganya, meski tahu tidak ada gunanya.Anna menangis, suaranya semakin lemah, "Tuan Damar, kumohon… lepaskanlah aku dari ruangan ini ..."Namun, di ruang utama rumah, Damar

  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 22 “Aku Sudah Sinting ”

    Saat di dalam kamar Damar... Setelah mengeringkan tubuhnya, Damar menj4tuhkan tubuhnya ke ranjang. Menenggelamkan wajahnya dalam bantal. Pikirannya penuh dengan wajah Anna. Sampai ia kesal tubuhnya ia putar posisi menjadi telentang. Melihat langit-langit kamar, hanya ada bayangan wajah Anna saja, bukan Hanna. "Sial!! Bagaimana bisa aku terus memikirkan Anna?" Beberapa kali ia mengusap kasar wajahnya. Untuk menghapus bayangan Anna dalam pikiran. Nyatanya tidak sanggup ia lakukan. "Aku benar-benar sudah sinting!" Setelah mengatakan itu, ia tersenyum sendiri. Merasakan Perhatiannya saat di kolam tadi. Rasanya ingin berlama-lama di sana bersama wanita itu. Saat sadar, Damar gegas duduk dan turun dari kasur. Ia menarik jas abu lalu memasangnya. "Dirumah dengannya, aku akan benar-benar gila!" Setelah memberikan perintah, Asisten Lian bersiap menyiapkan sebuah mobil untuknya. Dengan cepat ia berjalan keluar, menarik handle pintu hampir bert4brak4n dengan Anna yang entah sejak

  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 21 "Anna sangat cantik"

    Damar berteriak pada assisten rumah tangga yang mengantarnya ke mari. Beberapa saat kemudian wanita berseragam itu datang dengan tergopoh-gopoh."Bik! Antar dia ke kamar pembantu! Sebelah gudang!"titah Damar dengan nada tinggi.Wanita itu tidak mengerti. Ia mengernyitkan kening heran. "T-tapi Tuan Muda, kamar itu belum saya bersihkan. Banyak debu dan barang-barang yang tidak terpakai masih berserakan di sana. Kasian Nyonya Anna tidak akan bisa istirahat dengan nyenyak." Wajah Damar tidak terlihat ramah. Ia mengangkat tangannya ke atas, berniat men4mpar wajah asisten rumah tangannya."Berani kau memb4ntahku!!" Namun dengan cepat Anna menahannya. Tangan Damar tertahan di udara. Dengan bantuan Anna ia menurunkan kembali."Tolong, jangan bersikap keras pada orang yang tidak bersalah. Baiklah, saya akan pergi ke sana. Saya yang akan membersihkan ruangan itu sebelum saya tempati." Anna menegaskan kembali jika ia tidak keberatan dengan suruhan Damar padanya."Bagus! Kamu mengerti dengan p

  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 20 Tidur dikamar pembantu

    Sesampainya di kediaman Wijaya ...Kakek Wijaya memerintahkan pada Asisten rumah tangga untuk mengantarkan Anna ke kamar Damar. "Mari Nyonya ..." ucapnya ramah, ditambah senyumnya yang menawan. Anna menundukkan kepala pada sang Kakek dan mengikuti langkah asisten menaiki anak tangga menuju lantai atas.Manik mata Anna menatap setiap sudut ruangan yang di lewatinya, dan tanpa sadar ia menabrak wanita berseragam itu yang ternyata berhenti tanpa memberikan aba-aba."Maaf Bik.""Silahkan Nyonya ... Ini ruang kamar Tuan Muda."Belum sempat melangkah ke arah pintu, ia mendengar suara Damar berteriak keras."Demi menjaga hubunganku dengan Kakek, aku terpaksa menikahi wanita h1na itu!! Dan lihatlah dia tidak akan kubiarkan bahagia hidup bersamaku!!" Suaranya begitu keras, hingga membuat uang mendengar ikut berdebar."Nyonya ... Maaf saya tinggal ya, banyak pekerjaan yang belum saya selesaikan. Permisi.""Ya, Bik."Antara maju atau mundur. Sudah jelas-jelas Damar mengatakan demikian. Lalu un

  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 19 Kakek Menyayangi Anna

    Anna meraih pergelangan tangan Damar, dan reflek Damar menarik tubuhnya agar tidak jatuh. Keduanya saling berpandangan tanpa terasa ia menghabiskan waktu beberapa saat untuk hal konyol itu menurut Damar. Seketika kerja jantung Damar bekerja berkali lipat.'Astaga ... Ada apa denganku? Hanya dengan wanita ini aku kesulitan menggerakkan tubuhku. Ayo sadar Damar!!' racau nya."Damar!"Panggilan Delia mengagetkannya. Hingga Damar terpaksa melepaskan tangannya, membiarkan tubuh Anna terjatuh."Ah... Ya, Hanna? Maaf!!" Tak enak hati, pasti Hanna berpikir macam-macam melihatnya tadi. 'Dasar Damar bod0h!!' batinnya mengumpat sendiri."Aku tidak jadi minum, tiba-tiba rasa hausku sudah hilang dengan sendirinya melihat kemesraan kalian!" Berpura-pura cemburu, agar Damar makin tidak bisa merelakan Delia pergi dari sisinya."Maaf ya, Hanna. Aku hanya membantunya agar tidak jatuh, itu saja."****Di ruang tamu besar rumah keluarga Wijaya, Kakek Wijaya duduk di kursi favoritnya dengan ekspresi seri

  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 18 Kecemasan Delia

    Delia mengetuk pintu ruangan Damar. Setelah suara balasan dari dalam ruang menyahut, wanita itu pun segera masuk ke dalam tanpa ragu. Melangkahkan kakinya yang jenjang dengan mengenakan sepatu hitam dengan hak tinggi.Semula Damar sibuk dengan laptopnya. Terpaksa ia hentikan pekerjaannya demi wanita special itu. "Hanna? Pagi sekali kau datang? Kenapa tidak memberi tahuku jika mau datang? Aku kan menjemputmu."Delia menarik sudut bibirnya ke samping. "Bukan kamu yang jemput tapi pasti menyuruh asisten kamu, kan Damar?" Damar hanya tersenyum gemas. "Tidak akan Hanna, kamu kan wanita yang berharga demi apapun di dunia ini. Aku akan prioritaskan kamu meski aku sedang sibuk sekalipun."Seperti sebelumnya, wanita dengan tipu daya itu akan menunjukkan wajah sedih. Ia harus menjadikan dirinya penipu ulung. Damar harus tahu jika Delia benar-benar terpukul akan idenya.Di ruangan besar dan mewah kantor Damar itu, Hanna palsu—Delia—duduk di sofa dekat meja kerja Damar. Ia tersenyum lembut, mena

  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 17 Pengumuman Penting

    Di aula pertemuan besar kantor pusat Wijaya Group, suasana yang biasanya penuh semangat mendadak sepi. Para pegawai duduk dalam keheningan, menunggu pengumuman penting yang akan disampaikan oleh Presiden Direktur, Damar, dan Kakek Wijaya. Wajah-wajah mereka dipenuhi tanda tanya. Semua orang telah mendengar desas-desus tentang wanita masa lalu Damar yang telah ditemukan, tetapi tak ada yang menyangka bahwa hari ini mereka akan mendengar pengumuman tentang pernikahan.Damar berdiri di depan ruangan, wajahnya tampak tenang namun tatapannya tajam. Di sebelahnya, Kakek Wijaya tersenyum bangga, seolah-olah semua yang telah direncanakannya berjalan sesuai keinginan. Di sudut ruangan, berdiri Anna. Ia tampak terkejut dan cemas, tak tahu apa yang akan terjadi. Ia merasa tak ada firasat buruk, namun getaran aneh mengguncang hatinya. Dan yang paling tak terduga, nama dirinya akan disebut.Damar melangkah maju ke podium, mikrofon di genggamannya. Suasana tegang, semua mata tertuju padanya.Dam

  • Istri Tuli Yang Kau Campakkan itu Ternyata....   Bab 16 Istri Pilihan Kakek

    Keesokan paginya, di ruang keluarga yang luas dan megah, Damar duduk diam di sofa kulit berwarna cokelat tua, dipenuhi aroma kayu tua dan hiasan-hiasan antik, memandang keluar jendela besar yang menghadap taman. Cahaya matahari yang cerah membanjiri ruangan, tapi dalam hati Damar, hanya ada kegelapan dan kekosongan. Di seberangnya, Kakek Wijaya duduk dengan tenang di kursi kayu dengan ukiran indah, wajah tuanya dipenuhi keriput yang menunjukkan pengalaman hidup panjang, namun di matanya, masih ada sinar harapan yang belum padam.Untuk kesekian kalinya, percakapan tentang pernikahan itu kembali mengemuka. Kakek Wijaya telah lama mendorong Damar untuk menikah, dan nama Anna-lah yang disebutnya berulang kali, meski Damar telah menunjukkan kebaikan Delia berulang kali, tetap saja Kakek tidak pernah memandang Delia sebagai wanita terbaik untuk Damar. Wanita yang selama ini bekerja sebagai sekretaris Damar. Wanita yang dalam pandangan Damar, tidak lebih dari sosok wanita hina yang tidak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status