Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 21Alia yang sedang melakukan pemotretan beberapa kali mendengar ponselnya berdering tapi ia mencoba untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin. Saat selesai suara dering itu tidak terdengar lagi. Alia langsung merogoh benda pilih itu dari dalam tasnya."Tante Sinta," gumam Alia.Ia langsung menelpon balik Sinta karena takut jika ada sesuatu yang penting. Ternyata Sinta menanyakan mengenai omongan ibu-ibu komplek yang mengatakan jika mereka melihat Alia membintangi sebuah iklan. Dengan malu-malu Alia mengakuinya, ia tidak mungkin menyembunyikan selamanya pekerjaan yang kini digelutinya."Tante ikut seneng sama pencapaian kamu, Al. Semoga rezeki kamu lancar, ya. Tante juga berharap kamu bisa bahagia," ujar Sinta dari balik telepon."Iya, Tan. Terimakasih," balas Alia lalu sambungan telepon itu terputus."Telepon penting kah, Al? Soalnya dari tadi bunyi terus," tanya Ratna."Bukan kok, Mbak. Tanteku cuman nanyain soal kerjaan aku
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 22"Nggak usah, Bang. Aku bisa pulang sendiri kok," tolak Alia."Tenang, Bang. Saya bakalan antar Alia pulang sampai depan rumahnya," timpal Jodi lalu menyusul Alia yang sudah lebih dulu keluar. Meninggalkan Farhan yang terbakar cemburu, ia bahkan menatap sengit Jodi yang sempat berbalik dan menatapnya."Nona, ayo aku antar pulang. Aku 'kan yang ngajak kamu ke sini, aku juga yang harus anterin kamu pulang," seru Jodi sambil membukakan pintu mobil untuk Alia."Nggak ngerepotin?" tanya Alia ragu."Nggak ada kata repot kalau buat Tuan Putri," sahut Jodi dengan senyumnya yang menawan.Dari dalam Farhan masih memantau, tangan lelaki itu bahkan mengepal mengadakan ia sedang menahan amarah. Seharusnya ia tidak peduli jika Alia dekat dengan lelaki manapun karena mereka tidak memiliki hubungan apapun lagi. Farhan juga tidak berhak tahu mengenai kegiatan Alia. Saat tiada baru terasa, itulah yang dirasakan Farhan. Ia memang menyesal karena dengan mudahny
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 23"Mas, kamu mau kemana lagi? Baru aja pulang kok mau pergi lagi," seru Marissa saat melihat Farhan akan keluar. Baru saja satu jam Farhan pulang dan membawakan makanan kini lelaki itu akan pergi lagi.Marissa merasa tidak diperhatikan, ia butuh perhatian lebih saat kondisinya seperti ini. Apalagi ia masih belum rela kala mengingat bayi yang sudah lima bulan dalam kandungannya harus pergi dengan begitu cepat."Aku mau kerja, kalau aku nggak kerja kita mau makan pake apa?" sahut Farhan."Emang kamu kerja apa sih? Tengah malam gini masih keluyuran, kamu juga dapet uang banyak," tanya Marissa penasaran."Baik-baik di rumah, kalau ada apa-apa langsung kabari." Farhan mengalihkan pembicaraan lalu keluar dari rumah meninggalkan Marissa yang mengerut kesal karena Farhan terlihat tidak peduli.Baru saja tangan Farhan menutup pintu dari luar, ponselnya berdering. Ia langsung berjalan menjauh dan mengangkat telepon itu."Halo ….""Kamu dimana? Saya uda
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 24"Mbak kenapa repot-repot segala bawa makanan," tutur Alia saat Farida datang membawakan makanan kesukaannya."Nggak repot kok, yang bikin 'kan Mbok Nah," sahut Farida sambil tertawa."Dedek Syafiq." Alia kini beralih menatap bayi di gendongan Farida dan membawa ke dalam dekapannya. Dari dulu ia memang mendambakan kehadiran malaikat kecil dalam keluarganya. Namun Tuhan punya rencana lain, mungkin jika ia memiliki anak dari Farhan yang akan menjadi korban perceraian tidak hanya dirinya tapi anak mereka juga."Ibu sama Bapak dimana, Al?" "Ada di toko, Mbak. Mereka itu paling nggak bisa kalau disuruh istirahat, katanya bosen kalau diem doang di rumah," terang Alia.Farida menitipkan anaknya sebentar, ia akan pergi untuk membeli diaper karena lupa memasukkannya tadi. Farida sengaja pergi hanya diantarkan supir, baby sitter Syafiq diam di rumah menamani Mbok Nah. Benda pipih di atas meja milik Alia itu berdering karena ada panggilan video masuk
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 25"Mas, Ibu tadi telepon minta uang buat Bapak berobat," ungkap Marissa."Terus?""Kok terus sih? ya aku minta uang buat kirimkan Ibu," sahut Marissa dengan kesal."Pakai aja uang tabungan kamu, aku misahin uang dari gaji itu buat nyicil uang penjualan rumah yang udah kamu pake bayar utang itu!" tutur Farhan.Farhan memang berencana memberikan setengah uang hasil dari penjualan rumah itu. Ia tidak ingin mengambil hak Alia. Tidak ingin terlihat semakin buruk di mata mantan istrinya itu. Marissa yang merasa tidak dipedulikan tentunya sangat kesal, Farhan sungguh berbeda dengan dulu. Lelaki itu dulu sangat royal bahkan selalu mengutamakan Marissa di atas segalanya. Tapi kini, ia merasa tidak dianggap sebagai seorang istri."Emang kamu tega biarin aku pake uang tabunganku?""Nanti ada uang aku ganti kok, kamu itu jangan perhitungan apalagi sama orangtua sendiri!" seru Farhan dengan kesal."Aku nggak perhitungan, cuman–""Uangnya mau kamu pake bua
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 26"Jod, bangun! Udah siang loh ini!"Soraya mengetuk pintu kamar putranya itu. Tapi masih belum ada sahutan, ketukan ketiga baru pintu itu terbuka menampakkan Jodi dengan wajah khas bangun tidurnya tapi tetap terlihat tampan dengan rambut yang berantakan."Jodi masih ngantuk, Mi," sahutnya dengan mata yang masih susah terbuka."Kamu tuh jangan malas-malasan gini! Nanti kalau udah nikah masih kayak gini emang nggak malu sama istri?" seru Soraya sambil mendorong Jodi masuk ke kamar mandi. Sedangkan ia menunggu sambil menelisik kamar putranya itu. Kakinya tidak sengaja menendang benda di bawah ranjang, ia langsung berjongkok dan mengambilnya.Matanya terbelalak melihat isinya penuh dengan foto-foto Alia. Jodi kemarin memang memperlihatkan foto Alia karena saat panggilan video ia tidak bisa melihat jelas wajahnya."Pantes aja Jodi ngejar-ngejar, orang ceweknya cantik gini kok. Wajahnya cantik natural meskipun tanpa makeup," gumam Soraya.Jodi mem
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 27"Apaan sih, Dek!" sahut Alia dengan wajah merona."Bang Jodi, kapan nih pengantenan? Aku 'kan pengen punya ponakan," goda Amanda."Rayu dulu kakak kamu ini biar mau nerima Abang," sahut Jodi, mereka seolah bekerjasama membuat Alia tidak bisa berkutik.Amanda dan Jodi memang akrab, Jodi sengaja mendekati calon adik iparnya itu agar bisa mengambil hati Alia yang sulit untuk dikukuhkannya. Bahkan Jodi beberapa kali bertemu dengan orangtua Alia tanpa sepengetahuan wanita itu, saat Alia masih di Paris.Mereka sangat mendukung hubungan Jodi dan Alia karena tahu Jodi adalah lelaki baik-baik. Ia bahkan tidak segan membantu Pak Darma di toko jika sedang tidak ada jadwal pemotretan atau fashion show. Bukan hanya berjuang mendapatkan hati Alia, Jodi juga ingin mendapatkan restu dari keluarga wanita itu."Aku kasih tahu ya, Bang. Kak Alia itu nggak mempan kalau dirayu pake uang atau berlian," seru Amanda membuat Jodi menatapnya penuh tanya."Terus apa?
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 28"Pak, sebenarnya salah saya apa?" tanya Farhan."Anda sudah melakukan penipuan dengan menjual berlian palsu dengan harga yang sama dengan berlian asli. Salah satu korban sudah melaporkan," terang polisi itu."Tapi, Pak. Saya juga nggak tahu kalau itu berlian palsu," ujar Farhan membela diri.Saat itu Farhan memang menjadi kurir untuk mengantar berlian. Ia bahkan tidak tahu jika itu berlian palsu. Diana, wanita yang memberikan embel-embel penghasilan yang banyak membuat Farhan tidak berpikir jika benda yang selalu dibawa dan ditawarkan pada orang-orang ternyata palsu. Juna yang memperkenalkan Farhan pada Diana kini tidak bisa dihubungi. Wanita itu juga sama tidak bisa dihubungi.Untuk kesekian kalinya Farhan merasakan penyesalan, ia seharusnya tidak tergiur dengan uang yang banyak. Saat itu Farhan terlalu frustasi dengan keadaan, salah satu alasan yang membuatnya menerima tawaran Juna. Sekarang mereka pergi tanpa kata dan menjadikan Farhan s