Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanHari berganti begitu cepat, Alia sudah tiga tahun mengenyam bangku kuliah sembari terjun langsung untuk belajar bisnis bersama mertuanya. Wanita itu kini menjadi lebih mandiri lagi, disamping kesibukannya yang lain. Alia harus tetap memantau beberapa kafe dan juga salon kecantikan juga produk skincare miliknya yang semakin berkembang.Alia bisa mematahkan semua tuduhan keluarga besarnya yang mengatakan Alia hidup enak dengan harta peninggalan suaminya. Padahal Alia tidak pernah sama sekali memakainya untuk kepentingan sendiri. Ia menyimpan untuk masa depan Azfer yang masih panjang. Mengenai rumah yang ditempati Alia, ternyata sudah balik nama menjadi namanya sebelum Jodi tiada. Bahkan Alia tidak mengetahui sang suami melakukan itu."Az ... sayang. Mama pinjem dulu hpnya boleh?" tanya Alia dengan lembut."Nih! Tapi nanti Az pinjem lagi ya," balasnya sambil mengembalikkan ponsel milik sang ibu."Terima kasih, di bawah ada Nenek loh Az temuin ya," uj
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Bagaimana kabar Abah dan Ummi?" tanya Marissa sambil menggandeng tangan sang suami masuk ke dalam rumah."Alhamdulillah baik, Dek. Insha Allah, bulan depan kita semua ke sana. Abah dan Ummi juga ingin bertemu kalian," balas lelaki itu."Kuenya masih anget loh, Mad!" Bu Asih datang membawa nampan berisi kue yang baru saja dibuatnya untuk sang menantu.Baru satu tahun ini Marissa menikah, ia dijodohkan dengan seorang ustadz yang sering mengisi pengajian di masjid yang biasa dikunjungi Bu Asih. Marissa beruntung karena Ahmad menerima segala kekurangannya, lelaki itu bahkan tidak pernah sekalipun menanyakan mengenai masa lalu Marissa.Ia benar-benar merasa dicintai oleh lelaki berkulit sawo matang itu, meski wajahnya tidak setampan Farhan tapi kasih sayang Ahmad tidak perlu diragukan. Marissa bahkan tidak percaya akan kembali menikah secepat ini, saat ia dalam proses melupakan Farhan.Setelah masa tahanan lelaki itu akan habis, Marissa berencana perg
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Ayo kemari, kita makan sama-sama." Pak Darma mengajak semua bodyguard untuk makan tapi mereka malah diam dan menatap sang majikan, jikan bukan Darren yang memerintah mereka tidak akan bergerak."Apa yang kalian tunggu? Duduklah!" Setelah Darren angkat bicara barulah mereka bergerak."Jangan cemaskan Az, dia tidur," lanjut Pak Darma sambil menatap tenda kecil yang tidak jauh dari tempat mereka."Iya, kalian makan ikut makan aja. Pasti lapar 'kan? Dia itu emang kejam, masa bodyguardnya nggak dikasih makan, disuruh berdiri terus lagi!" sindir Amanda santai sambil mencomot perkedel di depannya."Manda!" tegur Bu Mira."Emang benar Bu, dia itu kejam, nyebelin dan me–""Manda, cukup! Ayo kita makan." Alia menginterupsi.Darren senyum mengejek menatap Amanda karena merasa menang. Semua orang terlihat menikmati makanan sederhana yang dibuat langsung oleh Alia dan Bu Mira. Meskipun tidak mewah tapi terasa nikmat karena kebersamaan dan kehangatan keluarga
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanSeason 2Bab 25"Bang Farhan," gumam Alia. Tubuh wanita itu mematung menatap sosok lelaki yang pernah sangat berarti untuknya.Farhan yang dulu selalu berpakaian rapi dengan rambut cepak dan bau parfum yang menguar. Kini sebaliknya, ia terlihat lusuh dengan rambut gondrong dan wajah tirus. Bisa ditebak jika Farhan tidak hidup dengan baik."Al." Farhan mengulum senyum dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Ia sangat merindukan sosok wanita yang tidak tergantikan dalam hatinya itu. Bagi Farhan, Marissa bukanlah wanita yang dicintainya, ia hanya tergoda oleh wanita itu."Ma, sini!" panggil Azfer, ia menarik tangan Alia agar lebih mendekati ranjang.Darren yang melihat tingkah kedua orang itu mengerti, lelaki yang dipukulinya kemarin adalah mantan suami Alia. Ada rasa tidak suka dalam hati Darren saat melihat tatapan tidak biasa dari Alia maupun Farhan."Ma–af, atas kesalahpahaman ini, Bang." Dengan susah payah kata-kata itu keluar dari bibir Alia.Farh
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Saya bantu, Bang," tawar Hendra."Nggak usah, saya bisa sendiri," tolak Farhan sambil tersenyum.Menggunakan tongkat penopang di bagian tubuh kanannya untuk membantu berjalan. Farhan merasa bosan di kamar dan berencana untuk menghirup udara segar di taman rumah sakit yang tidak jauh dari ruangan Farhan."Han ... Farhan!"Langkah lelaki itu terhenti mendengar suara yang sangat dikenalnya. Ia berbalik, melihat Farida berdiri tidak jauh darinya dengan Syafiq yang digandengnya.Farida berjalan dengan langkah lebar menuju Farhan, dengan air mata yang meleleh membasahi pipi. Farida merasa sedih saat mendatangi penjara ternyata Farhan sudah dibebaskan lebih awal. Sudah mencoba mencari tapi ternyata takdirnya ia bertemu Farhan di rumah sakit."Kenapa kamu nggak pulang ke rumah?" tanya Farida sambil terisak memeluk Farhan."Maaf, Mbak," balas Farhan, ia membalas pelukan sang kakak dan ikut menangis.Farhan dan Farida juga Syafiq kini berada di taman rumah
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"No, Daddy! Az mau rawat Om sampai sembuh," tolak Azfer membuat semua orang terdiam, anak yang berhati lembut. Sadar jika Farhan seperti ini karena berniat membantunya dan berakhir dipukuli oleh Darren karena salah paham."Az juga 'kan lagi sakit, pulang ya. Om Farhan ada di rumah Tante kok, nanti Tante rawat Om Farhan di sana," jelas Farida dengan pelan agar Azfer mengerti.Anak itu malah menatap Farhan membuat lelaki itu melemparkan senyuman sambil mengelus lembut kepala Azfer."Iya, Om tinggal di sana nanti," tambah Farhan."Ya udah," sahutnya, ia berjalan ke arah Darren minta digendong. Dengan sigap lelaki itu mengangkat tubuh kecil Azfer."Ayo, Han!""Tunggu, Mbak," cegah Farhan.Farida mengernyit. "Apa lagi?""Masa aku pulang pake baju rumah sakit, nanti disangka pasien kabur lagi," ujar Farhan bergurau membuat Farida tertawa, Alia juga merasa geli tapi ia menahan senyumnya."Ya udah, Mbak beliin dulu kamu baju ya.""Nggak usah, Mbak. Roy, b
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Han, kamu udah minum obatnya?" tanya Farida sambil menyuapi Syafiq."Udah, Mbak.""Alia tadi telepon, katanya Az mau datang ke sini," jelas Farida."Beneran, Mbak? Aku kira Alia akan melarang anaknya bertemu aku," balas Farhan."Alia nggak mungkin kayak gitu, Han. Kamu juga pasti lebih kenal dia gimana," timpal Farida.Alia memang tidak melarang, ia tidak memiliki rasa ketakutan apapun saat Azfer berdekatan dengan Farhan. Tidak ada hal yang salah jika Farhan dan Azfer akrab, mungkin hanya Darren yang tidak rela jagoan kecilnya berdekatan dengan mantan suami Alia itu. Darren hanya bisa belum mengakui kecemburuannya melihat semua itu.Bagaimana jika melihat Alia dan Farhan yang berdekatan? Buka hanya terbakar, hati lelaki itu akan meledak karena kecemburuan."Tapi jadi aku yang ngerasa nggak enak, apalagi sama keluarga suaminya Alia," ungkap Farhan."Kenapa harus nggak enak segala? Kalau emang kamu nggak ada niat buruk," sahut Farida.Apa yang dika
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanPyaar!"Argh! Bangs*t!" geram Darren, kepalan tangannya yang digunakan untuk menghantam kaca kini mengeluarkan darah dari sela jemarinya. Bahkan ada beberapa serpihan kaca yang menusuk di sana tapi Darren sama sekali tidak merasakan sakit.Ia terlalu resah hanya karena kehadiran Farhan di hidup Alia. Lelaki itu sulit mengendalikan diri, jika bisa Darren ingin mengungkapkan apa yang dirasakannya pada Alia. Tapi ada rasa ragu dan takut dalam dirinya, takut jika Alia malah berbalik membencinya setelah Darren mengungkapkan perasaannya nanti."Apa yang kau lakukan?" tanya Martin yang berada diambang pintu, ia terlihat santai memandang cermin yang retak dan tangan Darren yang terluka."Tidak ada, hanya masalah kecil, Om," sahutnya."Masalah kecil apa yang membuatmu sulit mengendalikan diri begini? Masalah cinta?" selidiknya.Darren diam tidak menjawab karena apa yang diucapkan oleh Martin memang benar. Hanya karena yang namanya cinta seorang Darren bisa