Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar

Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar

By:  Pipi_Kiri  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings
126Chapters
3.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Adrian Varro Nata terpaksa menjadi tukang kebun keluarga Baron. Dia melarikan diri karena nyawanya terancam. Sampai suatu hari, Adrian dipaksa menikah dengan putri majikannya menggantikan calon suaminya yang kabur, demi menyelamatkan nama baik keluarga mereka. Tapi mertuanya itu memberi syarat hanya dua tahun, setelah itu dia harus bercerai. Selama menikah Adrian selalu dihina, dianggap suami tak berguna. Adrian berusaha mempertahankan Clara Bellova - istrinya karena tulus mencintainya. Sampai suatu hari Asisten pribadinya menemukannya dan memintanya kembali menjalankan perusahaan mobil mewah miliknya.

View More
Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Nooraya
Huaaa...ini bagus!!!
2024-02-21 07:11:54
0
user avatar
E Rein
boleh bawa pulang Andrian gak?
2024-02-20 19:56:41
1
user avatar
Pipi_Kiri
Halo pembaca semua, welcome to my malebook world... semoga kalian suka, jgn lupa kasi kesan di review ya... love sekebon from Othor...
2024-02-09 20:03:23
1
user avatar
kecup manjah
Kalo aku jd Adrian, udh aku tunjukin tuh isi rekening, biar makin kesel mereka...
2024-02-09 19:56:24
1
126 Chapters
Bab 1 : Dasar Tukang Kebun!
Adrian sedang memangkas tanaman pucuk merah di halaman belakang kediaman Keluarga Baron, ketika ibu mertuanya memanggilnya dengan suara nyaring. "Adrian!!! Dimana kamu?!"Adrian pun menoleh ke arah sumber suara itu lalu menghentikan aktivitasnya. Dia meletakkan alat penyemprot dengan kapasitas delapan liter itu ke tanah."Iya, Ma. Adrian di sini!" jawab pemuda berusia dua puluh tujuh tahun itu setengah berteriak agar wanita bernama Cindy itu mendengar suaranya."Dari tadi apa kerjaan kamu, hah! Itu kenapa bunga-bungaku belum disiram?!" ucapnya ketus setelah mendekat."Maaf, Ma. Tadi Adrian sedang memberi pupuk, sebentar lagi selesai dan Adrian akan menyiram bunga yang di depan," jawabnya tetap sopan dan tersenyum.Cindy memanyunkan bibirnya mendengar itu."Alah! Alasan saja kamu! Memang kerjamu itu selalu tidak becus!" cibirnya dengan bibir maju."Maaf, Ma."Hanya kalimat itu yang mampu dia katakan. Adrian harus banyak bersabar menghadapi Cindy yang selalu cerewet dan kurang puas den
Read more
Bab 2 : Mendapatkan Kembali Miliknya
"Bagaimana kamu bisa ada di sini Joseph? Apa karena showroom kecil ini?" tanya Adrian sedikit berbisik, sambil mengamati papa mertuanya yang masih sibuk di bagian administrasi. Dia tidak ingin ada yang mendengar pembicaraan mereka."Benar sekali, Tuan. Saya sudah lama mencari dan akhirnya keputusan saya untuk datang ke kota ini sudah tepat!"Joseph memang berniat untuk membeli tempat ini untuk memperluas jangkauan perusahaan mereka.Adrian melihat sekeliling, sepertinya tidak aman kalau mereka berbicara di depan banyak orang."Ayo, kita cari tempat yang aman! Aku tidak ingin ada yang curiga!" titahnya sambil melangkah keluar menuju samping gedung.Joseph pun mengangguk dan mengikuti permintaan Tuannya meskipun dia belum mengerti."Sudah berapa lama Tuan berada di sini?" Joseph sudah tidak sabar untuk bertanya."Aku baru saja dua tahun di kota ini. Setelah aku berpindah-pindah tempat. Disini tempat yang aman. Tidak ada yang mengenaliku!" Adrian mulai bisa bicara serius."Pulanglah, Tua
Read more
Bab 3 : Membantu Secara Diam-Diam
Baron dan Cindy saling pandang setelah mendengar ucapan Adrian barusan."Hahahaha!" Tiba-tiba tawa keduanya pecah. Adrian jadi bingung melihat mereka malah tertawa seperti itu."Kamu itu cuma tukang kebun! Tau apa kamu tentang perusahaan! Sudah, pergi sana! Kembali bekerja!" Baron mengusir Adrian dari hadapannya."Tapi, Tuan. Sa-""Sudah pergi sana! Kamu itu hanya menambah beban saja!" kali ini Cindy tidak ingin kalah saing dalam menghinanya.Mereka pikir percuma saja mendengarkan Adrian. Apapun yang dia katakan tidak akan bisa membantu menyelesaikan masalah mereka.Mereka tahu kalau Adrian tidak punya uang, jadi untuk apa buang-buang waktu meladeni si tukang kebun.Adrian pun tidak jadi mengutarakan niatnya untuk membantu mertuanya. Jadi dia kembali keluar menuju taman belakang.'Lagipula mana mungkin mereka percaya kalau aku bilang punya uang!' pikirnya lagi.Adrian masih menahan diri sambil memikirkan bagaimana caranya membantu mertuanya. Siapa tahu mereka akan bersikap lebih baik
Read more
Bab 4 : Pekerjaan Yang Cocok Untukmu!
Adrian hanya tersenyum melihat Baron yang masih saja kebingungan.Dia pun mengatakan hal yang akan membuat mertuanya itu tidak memikirkan lagi dari mana uang itu datang."Mungkin itu adalah uang transferan dari hadiah sesuai yang petugas itu katakan, Tuan. Tuan sedang bernasib baik. Uang itu bisa digunakan untuk membantu keuangan perusahaan saat ini!" ucapnya terlihat sangat yakin.Baron menganggukkan kepalanya tanda setuju."Benar juga, ya? Kenapa aku tidak berpikir kesana. Terserahlah ini uang dari siapa! Toh, aku mendapatkannya dengan cara yang bukan ilegal! Hahaha!" Baron malah tertawa senang karena sudah mendapatkan rezeki nomplok.Dia tidak jadi menjual mobilnya dan sekarang rekeningnya sudah terisi.Apalagi yang harus dia pikirkan.Justru yang dia harus pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya agar perusahaannya kembali bangkit dan mereka tidak jadi jatuh miskin.Mau ditaruh di mana wajahnya kalau sampai mereka terusir dari rumah ini. Bisa-bisa Baron tidak akan lagi berani un
Read more
Bab 5 : Menjalankan Strategi Baru
Cindy dan Clara terkejut mendengar itu.Cindy malah tertawa mengejek Adrian, sementara Clara diam saja dengan ekspresi yang tidak terbaca.Bagi Adrian, tentu saja tidak terima dengan penawaran Ronald.'Sial! Ternyata dia sengaja mempermainkanku?!' batin Adrian kesal.Meskipun begitu Adrian tetap berusaha bersikap biasa aja dan menanggapi dengan senyuman."Terima kasih sebelumnya, Kak. Tapi maaf, sepertinya aku tidak bisa menerima pekerjaan itu," tolak Adrian yang secara halus."Benarkah? Sayang sekali ckckck!" jawab Ronald pura-pura peduli.Padahal dari awal dia memang tidak suka pada Adrian. Dia sengaja menawarkan pekerjaan yang paling rendah agar lebih leluasa menghina Adrian.Tentu dia tidak peduli dengan perasaan Clara, keluarga mereka semua tahu kalau Clara terpaksa menikah dengannya untuk menutupi malu.Cindy yang mendengar itu malah semakin mengompori untuk memperkeruh keadaan."Halah! Pekerjaan itu memang cocok untuk pria sepertimu! Tidak usah sok jual mahal dan pilih-pilih de
Read more
Bab 6 : Aku Mendukungmu!
Adrian pun berusaha untuk bersikap biasa saja dan tetap tenang dalam situasi ini.Dia sudah terbiasa menghadapi hal seperti ini."Iya benar, aku adalah suaminya Clara. Memangnya ada apa?" Adrian bertanya dengan santai.Tidak terlihat ketakutan di wajahnya, karena dia tahu betul siapa orang yang berhadapan dengannya saat ini.Dia adalah mantan tunangannya Clara yaitu Daniel.Pemuda yang berselingkuh dan menghamili wanita lain sehingga membuat Baron menikahkan Adrian dengan Clara.Alasan yang membuat Adrian sendiri bersyukur karena bisa mendapatkan wanita yang dicintainya, meskipun dengan cara yang seperti itu.Daniel pun tersenyum miring dan berjalan lebih dekat ke arah Adrian.Dia menatap Adrian dari atas sampai bawah, memperhatikannya dengan tatapan yang mengejek."Aku tidak menyangka kalau selera Clara ternyata berubah, ya? Dia memilih pria yang rendahan dan miskin!" ucapnya sambil melakukan gerakan mengibas di pundak kiri Adrian.Seperti membuang sebuah kotoran dan debu.Adrian pun
Read more
Bab 7 : Pertama Kali Pergi Bersama
Clara heran melihat Adrian yang bengong.Dia pun melambaikan tangannya ke kiri dan kanan di depan wajah Adrian."Hei! Adrian? Kamu kenapa?"Adrian yang terkesiap pun kembali sadar.Matanya mengerjap beberapa kali sebelum tersadar sepenuhnya.Rupanya tadi dia melamun dan membayangkan saat memeluk dan mencium Clara.Wajahnya pun memerah karena mengingat itu.Seandainya dia punya keberanian untuk melakukannya.Tapi Adrian takut Clara akan marah atau malah menamparnya.Dia tidak ingin wanita cantik di hadapannya ini membencinya karena hal sepele.'Semoga saja dia tidak berpikir yang aneh tentangku!' pinta Adrian dalam hati."Ma-maaf, Clara. Terima kasih sudah mendukungku!" ucapnya gugup dengan mengalihkan pandangan ke arah lain sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Oh, oke. Aku masuk dulu," ujar Clara dengan ekspresi yang kembali datar.Adrian pun menghembuskan napas lega karena hampir saja membuatnya malu.Dia menatap tubuh belakang Clara sampai menghilang di balik pintu kamarny
Read more
Bab 8 : Aku Tahu Identitasmu!
Clara pun menggelengkan kepalanya karena terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya. Dia merasa Adrian terlalu berambisi untuk membuktikan ucapannya."Adrian, kamu kerja saja dulu dengan baik dan benar. Gunakanlah kesempatan yang Papa dan Mama berikan untukmu! Tidak perlu memikirkan soal aku, kamu paham kan?" ucap Clara dengan ekspresi yang tidak terbaca.Adrian pun mengatupkan mulutnya karena tidak menyangka Clara akan mengucapkan hal itu.Ternyata istrinya itu belum bisa menerima dia sepenuhnya.Sikap baik Clara padanya memang karena sifat gadis itu yang baik, bukan karena simpati padanya.Andrian pun juga merasa ini terlalu cepat dan mungkin bisa membuat mereka semua terkejut, jadi dia akan pelan-pelan bergerak.Karena tidak mungkin juga Adrian langsung membeli mobil ataupun menunjukkan kalau mempunyai uang, sedangkan dia baru saja bekerja.Adrian pun tetap memasang senyuman manisnya."Iya, aku minta maaf. Maksudnya aku akan membelikanmu mobil setelah aku bekerja keras dan men
Read more
Bab 9 : Ayo, balas dia!
Adrian pun terkejut dan juga bingung harus berbuat apa."Dari mana kamu tahu tentang hal itu?" tanya Adrian memberanikan diri.Lalu Gio pun tersenyum jahat dan mengatakan hal yang membuat Adrian semakin terperanjat."Tentu saja aku tahu! Karena mantan dari istrimu itu adalah temanku! Daniel, mantan tunangan Clara adalah temanku! Dia yang memberitahuku hal itu!" jelasnya dengan gaya yang angkuh.Iya, tentu saja Andrian tidak bisa menebak hal itu.Jadi dia benar-benar merasa kecolongan.Adrian pun mengatupkan rahangnya karena kesal. Seharusnya dari awal dia tidak melayani pria di hadapannya ini yang bermulut besar.Bayu pun tidak mau kalah dan berkata, "Oh, jadi ini orangnya? Kenapa Clara bisa menikah dengannya? Seleranya benar-benar sungguh rendah!" lagi-lagi pria itu menghina Adrian.Bimo yang tidak tahan melihat mereka pun berusaha untuk membuat suasana menjadi lebih baik."Sudahlah! Untuk apa diperdebatkan. Itu kan masalah pribadi, kita tidak perlu ikut campur! Sekarang ini kita ada
Read more
Bab 10 : Kau Gagal, Gio!
Gio pun memutar otak untuk mencari cara, bagaimana membuat Adrian menderita."Hmm, aku rasa mulai dari hal kecil dulu!" gumamnya tersenyum culas.Gio bukannya sibuk bekerja tapi malah sibuk memikirkan orang lain.Benar-benar tidak patut ditiru!.Lalu Gio pun melihat Bimo dan Adrian yang sedang berada di salah satu sudut ruangan.Di mana Bimo sedang memperkenalkan apa-apa saja bagian yang ada di tempat kerja mereka.Mereka berdua terlihat sangat serius sekali, jadi Gio akan menggunakan kesempatan ini untuk melancarkan aksinya.Gio pun menatap sekeliling dan memastikan bahwa tidak ada orang yang memperhatikannya saat ini.Gio mulai dari hal yang kecil dulu, dia mengambil sesuatu dari dalam laci dan dengan cepat memasukkan ke dalam saku celananya."Nah, setelah ini aku yakin kamu pasti akan dibenci banyak orang!" gumamnya seorang diri.Sudah selesai melakukan itu, dia pun kembali untuk fokus bekerja.Siangnya…Jam makan siang selesai, semua karyawan pun kembali memulai aktivitas mereka.
Read more
DMCA.com Protection Status