Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 54Alia yang baru saja terbangun menyapukan pandangannya ke sekeliling kamar tapi tidak mendapati keberadaan sang suami. Perlahan ia bangkit dan mencari ke kamar mandi tapi tidak ada siapapun disana. Wanita itu berjalan dengan langkah pelan keluar dari kamar menuju ke dapur karena perutnya mulai keroncong."Ibu cari di kamar ternyata kamu disini."Alia menoleh. "Ibu kapan datang?""Tadi Jodi minta Ibu datang ke rumah untuk menamai kamu, katanya Jodi ada urusan penting tapi tidak tega meninggalkan kamu sendiri," terang Bu Mira.Jodi memang tidak mengatakan apa yang terjadi karena takut membuat Alia cemas, ia akan mengatakan pada saat yang tepat."Mas Jodi pasti sibuk, karena aku dia harus di rumah padahal pekerjaannya banyak." Alia merasa dirinya terlalu merepotkan Jodi, tapi sungguh ia tidak bisa menahan diri tadi. Melihat secara langsung bagaimana Darren marah dan menyakiti Alia. Wanita itu masih beruntung karena hanya mendapatkan memar di ba
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 55Melihat Bu Soraya pulang bersama tim medis dengan kondisi terbaring lemah tentu membuat Alia kaget dan juga cemas. Ia menatap sang suami meminta penjelasan. Jodi hanya mengelus lengan istrinya itu lalu mengikuti tin medis yang membawa Bu Soraya ke kamarnya. Alia yang ditemani Bu Mira mengekor dari belakang karena ingin tahu apa yang terjadi pada Bu Soraya, pasalnya tadi pagi Alia melihat mertuanya itu baik-baik saja. Seorang dokter dan dua suster ditugaskan untuk menjaga Bu Soraya dua puluh empat jam sampai kondisi wanita paruh baya itu benar-benar pulih. Sedangkan Darren kini sedang memburu orang yang telah melukai sang ibu, ia rela turun tangan langsung. Darren lebih suka menyelesaikan semua masalah sendiri daripada melibatkan polisi karena di matanya jika kasus ini sampai ke polisi yang ada uang banyak keluar dan pelaku bisa saja kabur jika aparat diberikan uang sogokan."Untuk saat ini biarkan Bu Soraya beristirahat dulu, besok baru bis
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 56Marissa sangat telaten memandikan putrinya, ia banyak belajar dari Sari. Saat Mikaila baru lahir, Marissa bahkan merasa takut memandikan anaknya itu bahkan sering meminta tolong pada Nina, meskipun belum memiliki anak tapi Nina tentu lebih tahu karena ia memang sering merawat keponakannya yang dititipkan kepadanya."Cucu nenek sudah wangi." Bu Asih, meraih Mikaila dari tangan Marissa, membiarkan wanita itu membereskan bekas mandi Mikaila. Marissa juga harus segera mandi karena ia ada jadwal interview hari ini. Berkas lamaran yang baru beberapa hari kemarin diajukan ke beberapa perusahaan ternyata ada menghasilkan tapi Marissa tidak ingin terlalu berharap."Aku titip lagi Mika ya, Bu. Sebelum dzuhur aku sudah pulang karena interview di satu tempat saja," terang Marissa."Semoga saja rezeki kami kerja di tempat itu, Sa." Bu Asih mendoakan yang terbaik untuk putrinya."Iya, Bu."Marissa sudah terlihat rapi, sebelum berangkat ia sudah menyiapka
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 57Kondisi Bu Soraya sudah semakin membaik, hanya tinggal penyembuhan luka saja. Ia bahkan kini sudah beraktivitas seperti biasa tapi hanya di rumah, Jodi melarang ibunya itu untuk berangkat ke kantor. Karena hari ini kantor libur, Jodi akan menghabiskan waktunya bersama sang istri. Bu Soraya ditemani Jessica yang baru saja datang. Awalnya Jessica mengatakan akan menetap di tanah air sebulah setelah Jodi dan Alia menikah namun karena ada satu dan lain hal ia mengundur niatnya itu. Saat inilah ia baru kembali membawa serta anaknya, Jessica tidak diberitahu penyebab sakitnya Bu Soraya, semua itu atas permintaan Bu Soraya sendiri."Mas, aku merasa kurang nyaman disini." Setelah berkali-kali menimbang antara mengatakan dan tidak, akhirnya Alia mengeluarkan gundah hatinya. Tidak ingin menyiksa diri dengan tinggal di rumah mertuanya."Kenapa? Kamu terganggu dengan keberadaan Kak Jessica?""Bukan, Mas. Aku hanya risih berada satu rumah dengan lelaki
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 58Dua kali tembakan melesat menembus atap membuat lelaki itu langsung kabur dan melompat lewat jendela. Dengan gerakan cepat Darren menangkap tubuh Alia yang hilang kesadaran setelah mendengar suara tembakan. Darren membopong tubuh kakak iparnya itu dan membaringkan di kasur, Hendra dan beberapa bodyguard lain datang. Membawa keluar lelaki yang tergeletak di lantai. "Amankan mereka dan panggilkan dokter!" titah Darren. Lelaki itu masih dengan santainya berdiri dan menatap Alia yang terbaring lemah."Baik, Tuan!" Aryo menyahut dan langsung keluar."Tiga pelayan ditemukan pingsan di dapur, mereka hanya menggunakan obat bius saja," jelas Hendra."Bawa sepuluh orang lagi untuk berjaga di rumah ini!"Semua orang keluar, meninggalkan Darren dan Alia di kamar itu. Saat akan membalikkan badan, Alia menggenggam tangan Darren dengan kuat sambil mengigau."Mas, jangan tinggalkan aku. Aku takut," racau Alia, terlihat cairan bening lolos dari matanya yan
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 59"Mas, lukanya?" Alia menatap punggung Darren yang kini menghilang dibalik pintu."Dia memang begitu, lukanya pasti sudah diobati," sahut Jodi."Tapi–""Sudahlah, tolong jangan ceritakan ini pada Mami. Aku hanya tidak ingin Mami kepikiran soal ini," pinta Jodi."Mas, aku masih penasaran siapa sebenarnya orang itu," ujar Alia, tidak hanya Alia saja Jodi juga merasakan hal yang sama. Ingin tahu siapa yang melakukan ini dan apa motifnya."Sekarang sudah ada bodyguard, kamu pasti aman. Kandungan kamu nggak apa-apa 'kan?" Jodi mengelus lembut perut istrinya."Aku hanya shock dan pingsan karena kejadian ini."Jodi semakin takut meninggalkan Alia seorang diri di rumah meskipun saat ini sudah ada sepuluh orang yang menjaga rumah ditambah lagi dua orang satpam. Apa yang dikatakan Darren tadi membuat Jodi berpikir jika kemungkinan yang melakukan ini adalah penggemar fanatik ataupun yang tidak suka padanya. Meskipun orang baik tapi tetap saja masih ada
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 60Setelah kejadian beberapa waktu lalu Alia tidak pernah tenang, rasa takut masih menyelimuti dirinya. Meskipun ada Jodi dan juga beberapa bodyguard yang berjaga-jaga tetap saja itu tidak bisa menghilangkan kecemasan Alia. Tidak ingin membebani sang suami, Alia menyimpannya sendiri perasaannya itu. Kini usia kandungannya sudah masuk bulannya, waktu memang cepat berlalu tapi Alia tetap selalu merasa ketakutan apalagi saat malam hari. Ia bahkan harus meminum obat penenang ia sudah berkonsultasi pada dokter tanpa sepengetahuan Jodi, dokter menang mengizinkan tapi tidak untuk dipakai jangka waktu lama dan dosisnya pun paling rendah.Darren masih memburu keberadaan Richard yang tidak diketahui keberadaannya. Tapi selama beberapa bulan ini memang tidak ada hal yang mencurigakan tapi itu tentu tidak membuat Darren lengah. Ia tetap bekerja dengan profesional tapi juga mengawasi keselamatan keluarganya."Mas, hari ini Mbak Farida akan datang ke sini."
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 61“Kamu yakin pergi berdua saja bersama Mika?” tanya Bu Asih.“Iya, Bu. Ibu di rumah saja temani bapak, aku bisa menjaga diri. Hanya dua hari aku disana dan akan langsung kembali,” ujar Marissa.Bu Asih menganggukan kepalanya, “Baiklah, hati-hati ya. Kabari ibu saat kalian sudah sampai di sana,” pesan Bu Asih.“Iya, Bu.”Jika bisa Bu Asih juga ingin pergi bersama putrinya tapi tidak bisa meninggalkan sang suami yang sedang sakit. Marissa pergi menggunakan pesawat, ia tidak tega jika membawa Mikaila menggunakan kapal laut. Selain perjalanan yang panjang, Marissa merasa tidak nyaman. Setelah beberapa bulan bekerja ia sudah mengumpulkan uang yang cukup untuk pergi menemui suaminya, kesempatan Marissa saat ini. Kebetulan ada tanggal merah yang berdekatan dengan hari libur kerja, Marissa tidak akan menyia-nyiakan waktu. Karena Marissa belum berani untuk mengambil cuti, masa kerjanya saja belum satu tahun.“Mau kemana, Ca?” tanya Bu Nunung yang keb