Share

Terngiang-Ngiang

Blam!

Suara pintu tertutup dengan keras. Melani ketakutan. Masih sangat jelas dalam bayangannya bagaimana wanita itu terjatuh dan ada darah yang mengalir dari sela-sela pahanya. Melani mengunci pintu, mematikan lampu, dan memblokir akses masuknya cahaya dengan menutup rapat jendela dan gorden.

Drrrrt! Drrrrt!

Handphonenya berdering, tapi secepat kilat benda itu sudah tak berbentuk lagi. Melani memastikan bahwa benda itu sudah tidak berfungsi lagi.

Dalam ruangan gelap gulita, ia terduduk dan memeluk erat kedua lututnya. Samar-samar mulutnya bergumam, "tidak! tidak! tidak! argghhh!" Melani menjambak rambutnya akibat frustasi.

Sang Surya telah tenggelam ditelan malam yang kian menguasai bumi, tapi wanita itu masih diam tak bergeming. Rupanya sang putri kian ketakutan dengan ilusi-ilusi yang kini merajai pikirannya.

Tok! Tok! Bahkan mendengar suara ketukan pintu saja dia merasa sangat ketakutan. Kedua tangannya memeluk erat kedua lututnya. Kakinya gemetar.

"Mel, ini mama. Kamu kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status