Home / Romansa / Istri Yang Dilupakan CEO / Ch. 4 Pelukan Yang Nyaman

Share

Ch. 4 Pelukan Yang Nyaman

Author: Pinnacullata
last update Last Updated: 2021-09-08 14:03:56

Menulis buku harian adalah kebiasaan yang terus dia lakukan setelah mengikuti konseling beberapa waktu yang lalu. 

Seperti biasanya anak-anak di kalangan mereka, rata-rata semua mengikuti sesi di psikolog untuk mengatasi berbagai masalah kejiwaan. 

Kalau untuk kasus Noel, psikolog yang belum mengetahui apa masalah yang ada di dirinya akhirnya menyuruh Noel untuk menulis apa yang tak bisa dia katakan, ke buku hariannya.  

Perasaan tak nyaman itu sudah mulai hilang, namun menulis seperti ini sudah menjadi kebiasaannya setiap mengakhiri hari.

Noel meregangkan tubuhnya, lalu masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat. 

Pria itu tercengang sesaat karena lupa kalau dia sudah memiliki istri sekarang. Saat membuka pintu kayu rumah itu, dia terpana melihat istrinya tertidur dengan rambutnya yang terurai bagai mahkota di sekeliling bantal. 

“Cantik, tulisannya tadi tidak salah, istrinya memang sangat cantik,” pikirnya segera keluar kembali dan tidur di ruang bacanya tadi.

Noel merebahkan dirinya di tempat tidur yang ada di ruang baca, dia suka tidur sambil membaca buku, namun sepertinya semenjak dia menikah, Noel akan tidur di sini selamanya. 

“Aku harus membeli tempat tidur yang lebih besar,” pikirnya sambil menutup mata. Aroma buku dengan cepat membantunya untuk cepat tidur.

Namun ternyata hari ini belum berakhir, kepala Noel pusing, dan matanya terasa pedih ketika mendengar jeritan dari kamar istrinya, Noel dengan tertatih-tatih berlari menghampiri wanita itu.

“Maafkan Bian Mama, Maafkan Bian!” tangisnya menjerit, bulir-bulir jernih mengalir deras dari kedua matanya. 

Saat Noel mendekat, wanita itu seperti merasakan kehadirannya, walau matanya tertutup, dia menarik ujung kemeja baju tidur Noel keras-keras sambil terus mengulang kata-kata yang sama.

“Maafkan aku, Mama.” 

Noel menahan dirinya agar tidak terjatuh dan menimpa wanita itu. 

“Wanita gila, menangis tengah malam, tidak sadarkan diri!” pikir Noel kesal tidurnya terganggu, seharusnya dia tahu, pasti terjadi sesuatu mengapa mamanya memaksa Noel menikahi wanita itu dengan terburu-buru, sepertinya wanita ini gila. 

Pria itu mendengus saat wanita itu kini menggunakan piyama Noel untuk membersihkan hidungnya. Dia mendesah tajam sambil menarik bajunya tapi ternyata pegangan wanita itu cukup kuat. 

Wanita itu malah menarik Noel dalam mimpinya, dan membuat Noel terjatuh di atas tempat tidur. 

Begitu merasakan Noel terjatuh, Bianca mulai memukuli Noel, sampai akhirnya kesabaran Noel habis, dia memegang kedua tangan istrinya dan memeluknya erat agar dia tidak bergerak lagi.

“Mama, maafkan aku,” desahnya lagi masuk dalam pelukan Noel dan membalas pelukannya. 

Rasanya sangat aneh, Noel tidak menyukai kehangatan seperti ini, jantungnya berdebar kencang saat merasakan pelukan istrinya. 

Kepalanya yang mungil sangat pas di atas pundak Noel, terkulai tak berdaya. Pria itu segera mencoba melepaskan dirinya, namun, istrinya yang tadinya sudah mulai tenang kembali meraung. 

Sehingga, Noel terpaksa diam dan menahan emosinya sendiri, menatap langit-langit kamar, menunggu sambil mencoba pelan-pelan melepaskan rangkulan Bianca, tapi wanita itu terus kembali menjerit ketika dia mencoba sampai akhirnya Noel juga ikut jatuh tertidur.

"Dasar wanita, selalu menyusahkan saja."

Sinar matahari yang menerobos kamar bernuansa kayu itu mengenai mata Bianca. 

Karenanya, wanita berambut coklat kemerahan itu membuka matanya dengan kaget, karena mendengar suara napas yang dalam dan konstan. 

Ingatannya kembali, lalu menyadari kalau dia sedang merangkul pria itu dan kakinya menimpa Noel yang tertidur pulas di sampingnya. 

“Apa yang aku lakukan, kenapa aku memeluk pria ini?” pikirnya panik segera melepaskan rangkulan dan mengangkat kakinya dari tubuh Noel. 

Namun, tidak dapat dipungkiri, pelukan dengan pria itu anehnya terasa nyaman. Apakah semalaman kemarin dia memeluk pria ini? Apa yang telah terjadi?

Karena gerakan Bianca yang tiba-tiba, Noel juga terbangun, dan segera berdiri. Pria itu sedikit terguncang lalu memegang meja kecil di samping tempat tidur agar tidak terjatuh. Dia terlihat kaget dan gugup.

“Aku tidak bermaksud apa-apa. Hanya saja, kamu terus menjerit dan saat aku mendekat kamu menarik dan tak mau melepasku. Tadi aku hanya mau menunggu sampai kamu tidur lagi, tapi sepertinya aku juga ketiduran.” 

Pria itu menggaruk belakang kepalanya dengan, lalu berjalan segera ke arah pintu kamar. 

“Maaf,“ ucap pria itu berhenti sebentar di depan pintu lalu segera keluar. Jantung Noel berdebar dengan kencang. 

“Bagaimana aku bisa ketiduran disitu, bodoh sekali,“ umpatnya kesal lalu segera masuk ke kamar mandi.

Bianca hanya bisa  menatap suaminya yang gugup berjalan keluar dari kamar mereka. Seketika itu juga wanita itu merasa malu akan apa yang dia sudah perbuat. 

“Bisa-bisanya aku menahannya dan memeluknya seperti itu!” pikir Bianca sambil duduk di tempat tidur.

Wanita itu lalu segera turun dari tempat tidur dan membersihkan diri. 

Setelah membongkar koper, dia mengenakan gaun longgar berwarna putih dan keluar dari kamar untuk mencari suaminya. 

Dia harus meminta maaf, tak seharusnya dia melepaskan diri dari pelukan Noel, siapa tahu dia sedang hendak meminta haknya. Jangan sampai pria itu berpikir macam-macam dan mengadukan ke Alice, mamanya. 

Namun, ternyata saat dia keluar, pria itu sudah tidak ada, hanya seorang wanita tua yang tergopoh-gopoh menghampirinya.

“Bapak sudah pergi, ibu mau sarapan apa?” 

Hati Bianca terasa kosong. “Oh, mungkin aku yang berlebihan, pria itu tidak terlalu mempersoalkan masalah pelukan konyol itu. Tak seharusnya aku berlebihan begini,” pikir Bianca sambil menatap ibu tua itu dan tersenyum.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 130 Keluarga

    Leon menatap kesal, istrinya yang mogok jalan dan hanya mau duduk di kantin rumah sakit. Walau sudah terlihat berumur, tapi Karen tetaplah wanita yang sangat cantik. Tubuhnya kini tidak seraping dulu, malah agak gempal, tapi hal itu yang membuat dia terlihat menggemaskan. Ya setidaknya di mata Leon, bukan rahasia lagi kalau banyak yang membenci Karen, kadang Leon sendiri jika tak mencintai istrinya mati- matian, juga membenci kelakuannya yang sering di luar nalar.“Tak seharusnya kita bertanya seperti tadi.” Leon bergumam sedikit, lebih ke diri sendiri. “Kita? Kamu kan yang tanyak!” sentak wanita di hadapannya dengan bibir panjang beberapa senti.“Iya aku, aku yang tanya kok tadi,” desis Leon kembali dengan nada meninggi.“Iya kamu, harusnya nanyaknya lebih pelan- pelan, sekarang kita diusir gara- gara kamu!” ucap Karen segera menyalahkan suaminya, lupa kalau dia yang berteriak lebih keras tadi.Leon sudah menarik napas untuk membalas ucapan istrinya, tapi menahan diri saat melihat

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 129 ECMO

    Noah memandang ke arah Noel yang sedang menciumi tangan Bianca. Air mata yang mengalir tak pernah diusap menandakan kalau Noel sama sekali tak peduli dengan sekitarnya. “Umm … Noel, sepertinya kamu ga boleh angkat tangannya dulu, dia,-” Ucapan Emily terhenti saat Noel menatapnya dengan penuh kesedihan.“Jangan egois, kamu nggak denger apa kata dokter tadi, dia ga boleh banyak gerakan dulu!” desis Noah menarik tangan Noel sehingga tangan Bianca terjatuh ke atas tempat tidur dengan bunyi ‘puk’ yang agak keras. Emily menarik napas dengan panik karena takut.“NOAH!” omel wanita itu sambil segera memukul pundak Noah dengan kesal.“Dia tak akan kena serangan jantung karena tangannya terjatuh dari ketinggian seperti tadi.” Noah segera membela diri.“Kalau begitu kenapa kamu larang Noel untuk mencium jemarinya?” balas Emily dengan sengit.“Itu kan bukan begitu maksudnya,” jawab Noah dengan suara semakin meninggi.“Maksudnya terus apa?” tanya Emily semakin tak mau kalah.“Kalian berdua bisa g

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 128 Dari Dalam Kubur

    Kejadiannya begitu cepat, Noel bahkan tak ingat bagaimana jelasnya apa yang terjadi. Saat itu malam pekat dan cahaya hanya berasal dari lampu mobilnya. Noel memaki saat melihat mobil Kevin di pinggir jalan. Apa yang ada dipikirkan Bianca sampai dia mau diajak ke pinggiran hutan seperti ini?Noel segera turun dan mencoba membiasakan matanya dengan kegelapan malam, akhirnya setelah memicingkan matanya Noel bisa melihat ada gubuk kecil yang reyot.Dengan jantung berdebar Noel segera berlari masuk sambil berusaha menguatkan hatinya untuk tetap mengambil video walau apapun yang terjadi. Video itu untuk barang bukti, dia harus bisa mengambil video tanpa ketahuan. Namun saat dia memasuki ruangan, niat Noel untuk mengambil video buyar semua. Perasaannya segera mengambil alih dan entah bagaimana Kevin sudah ada di bawahnya dengan bersimbah darah. “Vrengsek! Bajingan!” ucapnya berkali- kali sambil menonjok Kevin dengan penuh emosi. Pria itu gagal melarikan diri, walau berusaha untuk kabur tap

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 127 Bianca Mati

    “Nggak lucu! Balikin nggak!” bentak Emily mencoba meraih tangan Noah yang teracung ke atas.“Nggak, kamu jawab dulu, pilih aku atau Noel!” tanya Noah lagi dengan penuh kecemburuan.“Kamu konyol, ini pasti penting, kembalikan handphoneku, Noah,” bujuk Emily dengan sia-sia karena Noah semakin berjinjit sehingga sudah pasti Emily tak bisa meraihnya.“Aku benci dia! Dia selalu merebut milikku! Keluarga dan sekarang kamu!” erang Noah dengan penuh perasaan. Emily baru saja mau menjawab, tapi malah terdengar dering telepon lain yang membuat mereka berdua terkejut. Telepon kamar, telepon kamar yang tak pernah berdering tiba-tiba berdering kencang. Kali ini, Noah yang tak tau posisi telepon kamar Emily kalah cepat. Wanita itu lebih dulu mengangkat telepon.“Aku nggak ngerti kamu lagi ngapain, kamu tahu kalau aku telepon tengah malam begini pasti ada yang penting!” desis Andi dengan penuh amarah. “Apa?” jawab Emily mengabaikan kekesalan mantan kekasihnya itu. Sekarang jam 3 pagi, Andi tak mu

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 126 Pilih Aku Atau Noel?

    Kini dingin udara yang membekukan tulangnya tak lagi semerikan yang ada di hadapannya. Tubuh Kevin yang tak lagi menyenangkan untuk dilihat mendekati Bianca. Tatapan mata pria itu begitu mencekam sehingga Bianca begitu takut. Lebih baik dia mati daripada harus melayani mantan pacarnya itu.“Bian … malam ini dingin, sebaiknya kita berdua berbaring dengan hangat, berpelukan,” desah pria itu sambil menurunkan resleting celananya. Bianca seketika menggeleng.“Aku nggak kedinginan,” cicitnya berbohong tanpa guna, karena memang bukan itu maksud Kevin. Pria itu menendang celananya dengan kasar lalu tertawa begitu mendengar ucapan Bianca.“Kalau gitu aku yang kedinginan,” desah pria itu lalu membuka celana dalamnya yang menguning. Bianca segera menutup matanya saat pria itu semakin mendekat. “Kalau kedinginan sebaiknya, pakai lagi bajumu,” erang Bianca menjauhi bau pesing amis yang mendekati indra penciumannya. Entah apa yang ada di hadapannya karena wanita itu menutup mata rapat-rapat sambi

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 125 Diculik

    Bianca menahan mual yang kembali melanda dirinya. Mobil Kevin jauh dari kata bersih, bukan hanya karena mobil Kevin adalah sedan tua yang penuh sampah, tapi karena mobil ini juga sangat pengap. Tidak ada AC sedangkan jendela mobil itu tidak dapat dibuka karena macet. Bianca melirik ke arah Kevin mantan kekasihnya yang terlihat sangat marah dengan takut-takut. Tapi sebenarnya bukan itu saja yang membuat Bianca takut, kata-kata Kevin tadi, Noel melihat mereka. Itu adalah satu-satunya penjelasan kenapa rekeningnya tak bisa diakses, siapa lagi yang dapat memblokir rekeningnya kalau bukan Noel? Apa yang akan terjadi nanti? Bagaimana jika Noel akan mengusirnya? Bagaimana jika nanti Noel akan menceraikan Bianca? Seketika itu perut Bianca terasa berputar, mual itu tak tertahankan sehingga apa pun yang tadi wanita itu tahan sekarang naik dan keluar dari mulutnya. Kevin segera memaki dan meminggirkan mobilnya. “Vrengsek!” Pria itu menekan rem dengan kasar sehingga tubuh tipis Bianca terpelan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status