Home / Romansa / Istri Yang Dilupakan CEO / Ch. 3 Malam Pertama

Share

Ch. 3 Malam Pertama

Author: Pinnacullata
last update Last Updated: 2021-09-08 12:25:51

Karen, mamanya Noel menatap dengan tatapannya yang menusuk, seperti biasa Noel menunduk dan kembali ke masa kecilnya, di mana dia memecahkan pot bunga kesayangan  mamanya. 

Wanita  itu tidak berkata apa-apa  hanya diam seakan Noel tak ada dan tidak mau menatap Noel selama 3 hari penuh. 

Noel kecil sama seperti Noel dewasa, dia langsung takut Karen akan membenci dirinya dan otomatis mengikuti apa kemauan mamanya, waktu itu adalah dia masuk kelas piano, yang Noel benci. 

Kini sama saja, dia harus menikah.

Noel tidak pernah menyukai wanita, menurutnya wanita makhluk aneh yang terlalu sering mengeluarkan air mata. 

Wanita juga tidak pernah jelas apa maunya, dia harus menelaah wajah Karen, dan memperkirakan apa keinginan wanita tua itu, dan seringnya pria itu salah. 

Kali ini mamanya berkata jelas, bulan depan dia akan menikah dengan putri keluarga Thomas, Bianca namanya. Mereka membutuhkan aset pabrik PT. Thomas untuk bekerja sama di bidang pakan ternak. 

Noel waktu itu hanya bisa mengangguk dan berharap hidung wanita itu tepat di tengah.  

Pernikahannya termasuk mewah, karena menyandang nama besar Goro Grup dan PT. Thomas. 

Pengantinnya ternyata sangat cantik, bukan saja hidungnya tepat  di tengah, tapi hidung Bianca tinggi  dan ramping.  

Kulit wanita itu putih mulus bagaikan marmer, dengan rambut panjang digelung indah di bawah tiaranya. Bibir Bianca merah muda mungil, namun bola matanya yang membuat hati Noel bergetar. 

Bola mata Bianca yang besar, berwarna keemasan, begitu jernih tapi sedih. Sudah pasti karena wanita itu sama seperti Noel. Dia pasti dipaksa menikah. 

Tapi Noel tak peduli, sepanjang dia sudah melakukan apa yang diminta  keluarganya, dia aman. Noel akan kembali ke dunianya, dan akan membiarkan istrinya melakukan apa yang dia mau.  

Kini wanita itu duduk termenung di bangku kamar pengantin di dalam rumah baru mereka. 

Salah satu hal positif dari pernikahan ini adalah, akhirnya Noel boleh keluar dari kastilnya dan memiliki rumah sendiri.

Mereka berada di kamar pengantin yang dihias sedemikian rupa dengan bunga-bunga indah, Bianca sempat terpesona dengan berbagai interior mewah rumah itu, dulu dia berpikir rumahnya berlebihan, tapi kini ada yang lebih berlebihan. 

Rumah itu bertingkat 3 dengan banyak pilar, dindingnya dihiasi lukisan ternama, Bianca tahu itu karena pernah melihatnya di salah satu pameran lukisan. 

Dengan jantung berdebar Bianca mengikuti suaminya tadi ke kamar pengantin,  tapi Noel hanya segera melepaskan bajunya dan masuk kamar mandi untuk membersihkan diri. 

Selain dari ucapan janji tadi, mereka belum bertukar kata yang lain. Dan itu baik bagi Noel, pria itu tak suka basa basi, tapi memberikan kebingungan bagi Bianca.

Saat Noel selesai mandi, wanita itu berdiri bak patung manekin toko di tengah kamar, dekat dengan tempat tidur besar yang seharusnya menjadi ranjang malam pertama mereka. Noel cukup kaget karena melihat wajahnya yang pucat.

"Aku tidak bisa melakukan malam pertama, aku sedang datang bulan." Suaranya halus dan pelan. 

Noel merasakan wajahnya memanas. "Malam pertama? Siapa yang memikirkan malam pertama?" pikirnya dalam hati. 

Dia hanya berencana menulis sebentar lalu tidur, besok ada meeting dengan PT Thomas guna membicarakan alih fungsi pabrik pakan itu. Noel hendak berlalu, tapi wanita itu seperti  menunggu jawabannya.

"Oh, oke." jawabnya setelah beberapa lama, memecah keheningan. 

Dia kembali hendak menuju ruang baca. Tapi wanita itu kembali menatapnya. Dia masih berdiri bagaikan patung, wajahnya yang cantik tidak beremosi. 

"Maaf, pasti kamu mengharapkannya kan?" tanya Bianca menghalangi jalannya Noel. Saat pria  itu menggeleng, wanita itu memutar tubuh dan memunggunginya.

"Bisa tolong buka kaitannya, tidak ada orang lain yang aku bisa minta tolong." 

Noel merasa wajahnya semakin hangat, tapi ucapan wanita itu benar, tidak mungkin memanggil orang lain untuk membuka gaun pengantin istrinya.

Sambil mendesah tajam, Noel mendekati wanita itu, lalu mulai membuka  kait gaun pengantin yang menempel ketat di tubuh Bianca.

"Maaf," ucapnya saat tangannya menggesek kulit halus punggung Bianca. Wanita  itu terkesiap saat merasakan sentuhan tak sengaja dari Noel.

"Tidak apa, teruskan." Wanita itu lalu memegang untaian rambut yang mulai terlepas dari sanggulnya yang indah.

Wangi vanila yang manis menyeruak, mulai mengganggu Noel, dia kembali berkonsentrasi  untuk melepaskan kait kecil nan halus itu di gaun pengantin istrinya. 

Kait itu terlalu banyak, dia hampir frustrasi membukanya. Wangi aroma tubuh Bianca membuatnya sangat susah berkonsentrasi, terlebih karena Noel harus mendekat agar bisa melihat kaitan yang begitu kecil  itu lebih jelas.

Setelah beberapa lama, kaitan itu terlepas dan tanpa aba-aba, gaun itu segera jatuh dan tubuh putih mulus muncul di hadapannya. Dia mendesah pelan, lalu segera menjauhi Bianca.

“Tolong,...” ucap wanita itu lagi, menahannya pergi. Noel mencoba mengalihkan perhatian dari tubuh istrinya yang hanya mengenakan pakaian dalam itu. 

“Tolong lepaskan ikatan tiaraku, sakit sekali,” pinta Bianca tanpa malu dengan ketelanjangannya.

Noel kembali mendesah lalu kembali mendekati wanita itu, kali ini dia segera memfokuskan pandangan ke untaian rambutnya, dia melepaskan kaitan yang ternyata banyak sekali di rambut istrinya. 

Setelah selesai rambut panjang Bianca yang coklat kemerahan jatuh dengan indah di punggungnya.

“Oke, sebaiknya aku pergi,” ucap Noel sebelum Bianca sempat berkata lagi. 

Wanita itu menatap punggung suaminya yang menjauh. Hatinya lega, pria itu tidak meminta haknya, dia masih mengalami pendarahan, mamanya sudah mewanti-wanti dari beberapa hari yang lalu, masalah aborsi sama sekali tidak boleh terucap dari bibirnya, kondisi tubuhnya sudah diperbaiki, jadi dia bisa melakukan malam pertamanya. 

Tapi Bianca belum siap. Saat tadi pagi mama Alice menatapnya mengambil pembalut, wanita itu berdecak kesal.

Alice kembali mengancam untuk Bianca tidak mengecewakan papa lagi, pernikahan ini sangat membantu PT. Thomas. 

Hanya ini yang bisa Bianca lakukan untuk menolong papanya. Dia harus diam dan berpura-pura sangat mencintai Noel, dan melahirkan anak untuknya. Itu tugas Bianca sekarang. 

Wanita itu menghela napas dan menuju kamar mandi. 

“Andai saja waktu itu aku tidak ditemukan, mungkin aku sudah bisa bermain dengan bayiku sendiri,” pikirnya sedih.

Bianca membersihkan diri lalu mengenakan gaun tidurnya, sepertinya suaminya masih akan terus bekerja. 

Akan seperti apakah kehidupan pernikahan mereka? Pria itu sepertinya sama sekali tidak tertarik pada dirinya, bahkan tadi saat pendeta mempersilahkan Noel untuk mencium Bianca saat upacara pernikahan, pria itu malah hanya mengecup keningnya. 

“Apakah dia tahu aku sudah direkonstruksi? Apakah dia sudah memiliki kekasih? Semuanya mungkin karena mereka menikah secara terpaksa. 

Namun jika dibandingkan Bianca harus tinggal serumah dengan mama tirinya lagi, Bianca merasa akan bisa lebih bebas. 

Bianca merebahkan dirinya di atas tempat tidur, memandang ke kamar yang besar dan berkesan asing itu. 

Semuanya mewah tapi berkesan dingin, sedingin pria yang harus Bianca panggil suami sekarang. Dia menunggu, dalam kesunyian sampai tak sadar kalau dia sudah tertidur.

Noel sendiri berada di ruangan yang dipenuhi oleh buku. Ruangan ini merupakan ruangan favoritnya di rumah ini. 

Dia duduk kursi kerjanya dengan nyaman dan membuka buku tebal berlapis kulit. 

“Hari ini aku menikah. Wanita yang kunikahi seperti boneka, wanginya seperti permen, dia menyuruhku membantunya melepas gaun pengantin dan kaitan rambutnya, ternyata pengantinku sangat cantik,” tulis Noel di bukunya. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 138 Pada Akhirnya

    “Lalu, ternyata 99,99 persen, dia adalah anakku,” ucap Noel dengan suara bergetar. Air mata luluh keluar dari kedua bola matanya. “HAH?” Bianca tak percaya dengan pendengarannya. “99, 99 persen Bian, 99, 99% persen!” pekik Noel dengan suara tercekik karena dipenuhi oleh emosi. Bianca tak percaya dengan apa yang dia dengar, tanpa berpikir wanita itu menarik kertas yang ada di tangan suaminya dan membaca dengan hikmat. Noel seketika teringat pada saat ia memukuli Kevin waktu itu, pria itu terus berkata kalau dia tidak sempat melakukan apa-apa karena Bianca. terlanjur muntah. Tapi tentu saja saat itu Noel tidak percaya, karena apa yang dia lihat dengan apa yang dikatakan oleh Kevin tidak sesuai. Semua yang dikatakan Kevin waktu itu juga terlupakan oleh Noel, karena saat Kevin sadar di rumah sakit, dia mengatakan kejadian yang berbalik 180 derajat. Tapi, kini Noel yakin kalau saat ditemukan di hutan waktu itu, Kevin mengatakan yang sejujurnya karena ketakutan. “Untung kam

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 137 Terima Kasih, Ma

    Karen tak bisa menahan pekikkannya saat membaca hasil tes DNA yang baru saja dikirim. Seminggu penuh wanita itu tak nyenyak tidur, kini penantiannya tak sia-sia. Memang perasaan seorang ibu tak pernah salah. Tapi setelah rasa senangnya berakhir, air mata mengalir di pipinya. Wanita itu seketika menyadari kalau dia memang benar-benar seorang nenek sekarang. Bukan nenek palsu, nenek dari anak angkat, tapi nenek sungguhan.“Ugh… Noel!” erang Bianca saat pria itu semakin mengganas. Walau nikmatnya tak tertahankan, tapi perhatian Bianca kini terbagi dua. Seharusnya mereka tidak melakukannya di sini, ini kamar Asher, walau dia bayi, tak seharusnya dia melihat mama papanya melakukan ini semua!Walau, bayi itu tidur dengan pulasnya, tapi tetap saja jantung Bianca tak bisa tenang karena bisa saja tiba-tiba bayi itu terbangun.“Kenapa, Asher tidur, dan kamu salah sendiri pakai gaun separuh terbuka seperti ini, kamu memang sengaja menggodaku kan?” desah Noel dengan serak. Pria itu dengan cepa

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 136 Rahasia Karen

    Betapa pun keinginan Karen untuk menyingkirkan bayi itu, tapi kini saat melihat bayi kemerahan di hadapannya wanita itu tak bisa menyingkirkan rasa terharunya. Bianca akhirnya melahirkan bayinya yang sangat tampan ditemani Noel yang sangat ketakutan.“Dia bayi yang sangat tampan,” desahnya sambil menahan tangis. Leon segera memeluk istrinya, wanita itu memang selalu rapuh di hadapan bayi. Sebenci- bencinya dengan Noah dulu, begitu melihat bayi, wanita itu juga tak tega dan segera lumer. Sama seperti sekarang, wanita itu menggendong Asher yang baru berumur sehari. Kelegaan karena Bianca melahirkan duluan dibandingkan Emily juga salah satu yang membuat Karen tak bisa menguasai perasaannya.“Asher berarti kebahagiaan, berkah, atau keberuntungan,” desah Noel dengan penuh kebanggaan. Nama itu dia sengaja pilih agar anak itu tak akan mengalami kesusahan yang ia alami atau Bianca. Anak ini akan dididik dengan penuh kasih sayang, hal yang mahal bagi Bianca dan Noel saat kecil.“Amin, anak in

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 135 Bayi Sang Pemerkosa

    Bianca menatap suaminya dan memutar ingatannya kembali. Tak ada satupun Kevin muncul dalam ingatannya. Tapi kenapa Noel bisa menyebutkan nama pria itu?“Kevin siapa?” tanya Bianca dengan suara tercekik karena sesungguhnya Bianca adalah aktris yang buruk, Wanita itu sama sekali tak bisa berbohong. Wajahnya sungguh jelas dapat dibaca oleh Noel dan hati pria itu hancur saat menyadari kalau memang Bianca menutupi pertemuannya dengan Kevin.“Bianca, kamu ditemukan bersama Kevin di tengah hutan di tengah malam,” ucap Noel lagi. Kali ini suaranya dingin dan terasa jauh. Walau mereka tidur dalam satu kasur yang sama, kulit mereka pun bisa dikatakan saling menempel, tapi, saat ini juga Bianca merasakan kalau pria itu sangat jauh.“Nggak … nggak mungkin,” gagap Bianca bingung. Wanita itu menutup mulutnya dengan kening berkerut tebal. Noel mulai menyesal mengatakan semua kebenaran ini. Dia sudah berjanji dalam hatinya dulu sebelum Bianca bangun, kalau apapun kebenarannya, bayi siapa pun dalam ka

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 134 Bersama Kevin

    “TIDAK!” Noel berteriak menyeruak mendekati Bianca, jemarinya segera memegang tangan istrinya. “Kami akan melakukan operasi untuk mempertahankan bayi, apakah bapak bersedia untuk dilakukan operasi, ini harus segera dilakukan pak,” ucap dokter dengan sungkan. Mengatakan hal ini sungguh berat, namun waktu terus berjalan, mereka harus bisa mencoba menyelamatkan bayi dalam kandungan.“Bayi itu milikku!” ucap Kevin dengan penuh kemenangan sebelum akhirnya dia diseret keluar.Noel menatap istrinya yang masih seperti tertidur. “Pak, operasi harus segera dilakukan,” desak dokter karena Noel masih juga belum menjawab.“Kita harus menyelamatkan bayi di kandungan,-” Ucapan dokter itu terhenti saat tiba- tiba saja jemari tangan Noel digenggam erat.“Noel…” Suara itu persis sama seperti di dalam mimpi Noel, kali ini pun rasanya bagaikan mimpi.“Bi-Bian?” gagap Noel kaget.“Aku ketiduran, maaf ya.” Wanita itu tersenyum dan terkekeh sendiri. Air mata mengalir dari kedua matanya yang indah. Rasany

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 133 Waktu Kematian

    Sejak penyusupan Karen yang menyuruh adanya tes DNA pada kandungan Bianca, Noel kini tak pernah beranjak dari ruangan perawatan ‘apartemen’ di rumah sakit. Mamanya hanya bisa menghela napas panjang tiap kali melihat keadaan Noel.“Sekarang sudah 8 bulan Noel,” ucap Karen dingin. Pria berambut coklat ini hanya mendongak dari meja kerjanya dan mengangguk.“Bayi itu tak mungkin…” Karen menghentikan ucapannya ketika tatapan mereka bertemu. “Yah… nanti kalau sampai lahir pun …” Karen baru kali ini kehabisan kata-kata karena apapun yang mau dia ucapkan seakan segera dipatahkan dengan tatapan penuh cinta Noel yang berdiri mendekati istrinya.“Dia akan bangun, dia hanya lelah, dia butuh tidur yang agak lama,” jawab Noel sambil mengelus rambut istrinya. Karen mendesah, bahkan kini di kalangan temannya, Noel sudah dicap gila. Tapi, apa yang bisa Karen lakukan. Karen benci menjadi tak berdaya seperti ini, akhirnya yang bisa dia lakukan adalah memutar tumitnya dan meninggalkan ruangan itu, la

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status