Share

Bab 110 : Reuni Musuh Lama

Penulis: Pipi_Kiri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-27 23:41:44

“Terima kasih, Tuan Besar. Ini semua berkat jasamu,” jawabnya pelan.

Kevin meminta anak buahnya untuk membantu Hendra berdiri.

“Pergilah keluar. Istirahatlah di sana!”

“Baik, Tuan!”

Hendra mengangguk patuh lalu dua orang anak buah Kevin mendekat dan membantu memapah tubuhnya. Dia tidak akan bertanya apapun lagi karena saat ini bukan lagi perangnya atau orang tuanya. Tugas dan niatnya sudah selesai di sini. Ada kelegaan setelah pria itu meninggalkan halaman rumah itu.

Di rumah Yuditama ….

Nora mengetuk pintu, tapi tidak juga dibuka.

“Ini soal Leon, Nona! Cepatlah!”

Tak lama pintu terbuka dan tampaklah Kayla yang sangat penasaran.

“Apa maksudmu, Nora?!” tanya Kayla sambil mengguncang pundak wanita itu.

Nora mengangguk cepat. “Aku tadi tidak sengaja Mende Niko bicara soal Kota Sahara dengan Tuan Besar di telepon. Awalnya dia bungkam, tapi aku paksa! Dia bilang kalau Tuan dan Ayah pergi untuk menyerang markas Leon!” jelasnya panjang lebar dengan napas ngos-ngosan.

Mulut Kayla melongo mend
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Yang Kubuang Ternyata Mafia Penguasa   Bab 132 : Apa Tuan Yakin Kalau Nyonya Mencintaimu?

    Besok paginya, Leon dan Kayla tiba di Villa. Semua orang menyambutnya di depan pintu dengan antusias. “Selamat datang kembali, Tuan dan Nyonya!” Kayla mengangguk cepat sebagai jawaban. Leon selalu menempel, merangkulnya dengan begitu mesra. Gio pun menuntun mereka untuk masuk ke dalam villa. “Ah! Aku rindu rumah! Rasanya badanku pegal semua!” ucap Kayla sambil meregangkan badan mengangkat kedua tangannya ke atas.Kedua mata Gio langsung melotot karena mengerti apa maksud dari ucapan Kayla. Leon pun langsung berdehem sebentar karena suasana mendadak berubah menjadi canggung. “Honey, istirahatlah di kamar. Aku dan Gio mau berdiskusi di ruang kerja,” ujarnya sambil mengelus kepala istrinya itu dengan sayang. Kayla mengernyit heran. “Kita baru saja pulang, Sayang. Apa kamu mau langsung bekerja?” Dia yakin pasti suaminya juga lelah karena perjalanan mereka sangat jauh dan pastinya pekerjaan bisa ditunda apalagi Gio sudah mengatur semuanya. Leon pun manggut-manggut paham atas kekhawa

  • Istri Yang Kubuang Ternyata Mafia Penguasa   Bab 131 : Tuan Menikmatinya Juga 'kan?

    Selama Leon dan Kayla pergi berlibur, Gio malah sibuk bekerja dan mengurus semua hal yang memang sudah tugasnya.Namun bukan itu saja yang membuatnya betah berada di rumah. Indah selalu memberikan perhatian kecil padanya. Seperti membawakan cemilan atau menyiapkan keperluannya tanpa diminta dan sering sekali tatapan mata keduanya bertemu serta sentuhan tangan tidak sengaja. Gadis itu tidak lagi melakukan hal yang kelewat batas dan bekerja dengan baik sesuai janjinya. Semua hal yang dilakukan Indah membuatnya merasa senang dan sedikit terhibur.“Apa saatnya melupakan Nora?” gumamnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Dia berdiri di depan jendela kaca menatap bintang di langit malam. Terlihat sangat gelisah karena urusan hati itu.Gio merasa bingung harus bagaimana sekarang.Sementara itu di bawah, Indah keluar dari kamarnya malam-malam dan berjalan dengan pelan tanpa alas kaki menuju dapur. Dia mengenakan baju tidur tipis sepaha.

  • Istri Yang Kubuang Ternyata Mafia Penguasa   Bab 130 : Cepatlah Tumbuh Benihku!

    Kayla terbangan saat hari sudah mulai gelap dan lampu kamar sudah dihidupkan oleh suaminya.Dia pun terduduk di kasur.“Sayang, berapa lama aku tidur?!” pekiknya langsung dengan mata melotot.Rasa nyeri di bagian bawahnya seketika membuatnya meringis kesakitan. Entah berapa lama mereka melakukannya. Apalagi Leon bermain sedikit kasar kali ini. Pinggangnya terasa pegal dan nyeri.“Sayang, aku kan sudah bilang mau berenang di pantai!” rengeknya dengan suara manja dan pipi yang menggembung.Leon tertawa dan naik ke ranjang sambil mengelus kepalanya dengan sayang. “Besok kita ke pantai! Sekarang, mandi dulu setelah itu bersiap. Aku sudah menyiapkan dinner di restoran. Kamu lapar ‘kan?” ucap pria itu lembut sambil merapikan rambut istrinya yang kusut karena ulahnya juga.Kayla mengangguk dan akhirnya luluh. Memang perutnya sudah keroncongan akibat melewatkan makan siang tadi.Leon pun menggendong Kayla dan membantunya masuk ke dalam bathtub.“Jangan lama ya?” “Oke, Sayang!” Kayla menjawa

  • Istri Yang Kubuang Ternyata Mafia Penguasa   Bab 129 : Honeymoon Ini Untukmu! (21+++)

    (Warning!!! Bab ini penuh adegan dewasa, harap bijak!)Sementara itu itu di belahan dunia yang ada lain, Kayla dan Leon baru saja tiba di cottage mewah. Kayla memperhatikan setiap detail di kamar mereka dengan senyuman yang merekah sempurna. Di kasur ada taburan kelopak mawar merah dan sepasang angsa putih yang diletakkan di tengah ranjang. Seolah-olah sudah dipersiapkan untuk pasangan pengantin baru seperti mereka. Lanjut, ada kolam renang kecil di samping dan lengkap dengan gazebo kayu dan tempat bersantai. Dia juga bisa melihat pemandangan laut yang menakjubkan dari jendela kaca. Ini sempurna!Setelah memberikan tips pada pria yang membantu membawa koper mereka. Leon menghampiri Kayla dan langsung memeluknya dari belakang.“Kamu suka tempat ini, Honey?” tanya pria itu ikut menatap ke depan.Kayla mengangguk cepat dengan tersenyum lebar. “Iya, Sayang. Cuacanya juga sedang bagus! Nanti sore kita berenang di pantai yuk!” ajaknya dengan antusias.Leon menggeleng cepat. “No! Aku mau m

  • Istri Yang Kubuang Ternyata Mafia Penguasa   Bab 128 : Di mana Filenya?!

    Indah tersenyum penuh kemenangan dengan panasnya ciuman mereka sekarang. Dia senang rencananya berhasil membuat Gio memakan umpannya. Sementara itu Gio begitu menggebu-gebu mencium bibir yang terasa begitu lembut dan memabukkan. Dia bahkan mencengkram tengkuk Indah dengan begitu erat, mungkin karena sudah lama dia tidak merasakan sentuhan wanita. Apalagi yang ada di dalam penglihatan Gio kali ini adalah Nora yang sedang dicumbunya. ‘Nora, aku merindukanmu!’Perasaannya begitu senang.“Ah, Nona! Kamu datang?” ucapnya di sela-sela ciuman mereka dan kini beralih turun ke leher.Indah sedikit penasaran dengan gumaman itu, tapi tidak peduli lagi karena begitu menikmati permainan pria di dekapannya.Hidungnya mencium aroma parfum yang berbeda dari yang dipakai Nora.‘Tunggu dulu!’Gio pun merasa ada yang aneh lalu melepaskan pelukannya dan mengerjapkan kedua matanya berulang kali. Setelah menatap orang yang ada di depannya saat ini dia pun sangat terkejut.“Kau!” teriaknya kencang.Gio l

  • Istri Yang Kubuang Ternyata Mafia Penguasa   Bab 127 : Aku Akan Memuaskanmu, Tuan!

    Selesai makan siang, ada beberapa orang anggota kelompok yang datang ke villa untuk bertemu dengan Leon. Mereka pun langsung naik dan berbincang di dalam ruang kerja tuannya itu. Mereka adalah orang-orang yang akan ditugaskan oleh Leon untuk bekerja di perusahaan.Gio turun dari tangga dengan cepat dan ingin masuk ke dapur, tapi tiba-tiba dia menabrak seseorang. “Akhh!”Untung saja tangannya reflek memegang pinggang gadis itu sehingga tidak jatuh ke lantai.Indah menatap Gio dengan lekat sambil pelan-pelan memegangi lengan pria itu dengan erat.‘Dia memiliki mata yang indah!’ Batinnya memuji.Pria itu tersadar lalu melepaskan tangannya.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Gio langsung.“Ah, tidak! Maaf, Tuan. Saya tidak lihat jalan tadi,” akunya dengan kepala tertunduk.“Oke. Kalau begitu buatkan minuman untuk tamu Tuan Muda dan bawa ke ruang kerja!” titahnya tegas.“Baik, Tuan!” jawab gadis itu sambil men

  • Istri Yang Kubuang Ternyata Mafia Penguasa   Bab 126 : Selamat Datang, Tuan dan Nyonya Adinata!

    Gio merasa ragu untuk masuk karena tadi berniat untuk mengajak Nora bicara, tapi sampai sekarang wanita itu tidak juga muncul. Dia pun masuk ke dalam mobil dengan perasaan gamang.Pulang ke Kota Sahara dengan tangan hampa. Dia merogoh saku jasnya dan melihat kotak kecil itu lalu menyimpannya lagi.‘Sepertinya kisahku sudah berakhir!’ Hatinya merasa bersalah.Gio tidak tahu bagaimana perasaan wanita itu yang sebenarnya. Apa karena sebatas penasaran atau benar-benar memakai hati saat mereka berciuman. Dia pun menghela napas panjang kembali fokus pada tujuannya untuk pulang yaitu menata kembali hidup baru tuannya.Sementara itu Nora kembali menutup gorden dengan bibir yang maju lima senti. Wajahnya terlihat sangat cemberut. Lalu tiba-tiba suara pria paruh baya dari belakang mengejutkannya.“Kenapa kamu tidak pergi ke sana?”Nora pun kaget lalu menjawab dengan ketus. “Ti-tidak apa-apa!”Dia pun melipat kedua tangannya di depan dada dan menghempaskan tubuhnya ke sofa dengan kasar. Damar

  • Istri Yang Kubuang Ternyata Mafia Penguasa   Bab 125 : Pulang Dengan Hampa

    Kayla terbelalak dengan mulut membulat. “Apa maksudmu, Sayang? Kamu mau meninggalkan aku di sini dan pergi sendiri?!” tanya wanita itu dengan suara yang mulai meninggi.Leon pun kelabakan dan salah tingkah karena hampir salah bicara. “Bu-bukan begitu maksudku, Kayla!” sanggahnya cepat sambil melirik Kevin dengan takut.Kayla berdecak kesal sambil melipat kedua tangannya.Leon pun menarik napas dalam dan mulai menjelaskan lagi.“Kamu kan penerus kelompok keluargamu. Aku tidak mungkin membawamu pergi ke Kota Sahara. Aku tidak enak dengan Papa karena kamu putri satu-satunya,” ungkapnya jujur.Kayla jadi luluh dan rasa marahnya menguap entah kemana mendengar itu.Kevin pun manggut-manggut. “Aku paham maksudmu, Leon. Untuk sementara kalian nikmati saja waktu di sini, lalu Kayla akan ikut menemanimu di sana. Nanti beberapa bulan saat Kayla aku resmikan sebagai pemimpin kelompok yang baru, kalian baru pulang kemari. Kamu sebagai suami,s

  • Istri Yang Kubuang Ternyata Mafia Penguasa   Bab 124 : Hidupku Lebih Lengkap Di Sini

    Laura tertawa geli melihat itu dan sangat puas sekali. Sementara Kevin melempar selembar roti pada temannya itu sambil tertawa dengan suara keras. Tidak peduli kalau orang melihatnya seperti itu.Jarang sekali dia tertawa!Nora menatap semua makanan enak di depannya dengan mata berbinar karena sangat lapar.“Nona Nora? Mau makan bersamaku?”Nora menoleh lalu ekspresi wajahnya berubah cepat. Tanpa menjawab dia pun berlalu begitu saja meninggalkan Gio yang berdiri terpaku di sana.Gio pun hanya bisa pasrah lalu menarik napas dalam.“Apalagi salahku?” gumamnya pelan sedikit kesal.Nora kembali cuek dan dingin padam padahal semalam mereka sudah setuju untuk berdansa, tapi gagal lagi.“Ini semua gara-gara minuman sialan itu!” umpatnya geram lalu berjalan dengan gontai kembali ke mejanya.Di kamar, pasangan suami istri itu masih setia dalam satu selimut dan sepertinya masih tidak ingin beranjak dari sana.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status