Chapter: Bab 125 : Pulang Dengan HampaKayla terbelalak dengan mulut membulat. “Apa maksudmu, Sayang? Kamu mau meninggalkan aku di sini dan pergi sendiri?!” tanya wanita itu dengan suara yang mulai meninggi.Leon pun kelabakan dan salah tingkah karena hampir salah bicara. “Bu-bukan begitu maksudku, Kayla!” sanggahnya cepat sambil melirik Kevin dengan takut.Kayla berdecak kesal sambil melipat kedua tangannya.Leon pun menarik napas dalam dan mulai menjelaskan lagi.“Kamu kan penerus kelompok keluargamu. Aku tidak mungkin membawamu pergi ke Kota Sahara. Aku tidak enak dengan Papa karena kamu putri satu-satunya,” ungkapnya jujur.Kayla jadi luluh dan rasa marahnya menguap entah kemana mendengar itu.Kevin pun manggut-manggut. “Aku paham maksudmu, Leon. Untuk sementara kalian nikmati saja waktu di sini, lalu Kayla akan ikut menemanimu di sana. Nanti beberapa bulan saat Kayla aku resmikan sebagai pemimpin kelompok yang baru, kalian baru pulang kemari. Kamu sebagai suami,s
Last Updated: 2025-05-07
Chapter: Bab 124 : Hidupku Lebih Lengkap Di Sini Laura tertawa geli melihat itu dan sangat puas sekali. Sementara Kevin melempar selembar roti pada temannya itu sambil tertawa dengan suara keras. Tidak peduli kalau orang melihatnya seperti itu.Jarang sekali dia tertawa!Nora menatap semua makanan enak di depannya dengan mata berbinar karena sangat lapar.“Nona Nora? Mau makan bersamaku?”Nora menoleh lalu ekspresi wajahnya berubah cepat. Tanpa menjawab dia pun berlalu begitu saja meninggalkan Gio yang berdiri terpaku di sana.Gio pun hanya bisa pasrah lalu menarik napas dalam.“Apalagi salahku?” gumamnya pelan sedikit kesal.Nora kembali cuek dan dingin padam padahal semalam mereka sudah setuju untuk berdansa, tapi gagal lagi.“Ini semua gara-gara minuman sialan itu!” umpatnya geram lalu berjalan dengan gontai kembali ke mejanya.Di kamar, pasangan suami istri itu masih setia dalam satu selimut dan sepertinya masih tidak ingin beranjak dari sana.
Last Updated: 2025-05-07
Chapter: Bab 123 : Melepaskan Semua Gairah (21+)Gio terkejut saat mendengar suara wanita yang sangat dikenalnya. Dia pun dengan cepat balik badan dan langsung melihat Nora yang ada di depannya.“Nona Nora? Ini benar kamu ‘kan?”Gio merasa seperti mimpi karena wanita itu tiba-tiba saja menghampirinya duluan. Ini tidak mungkin!Dia pun dengan cepat bangkit dari kursi bar dan menggenggam tangan Nora dengan erat.“Ayo, kita dansa!” ucapnya bersemangat.Nora hanya tersenyum tipis lalu mengikuti pria itu yang menggandengnya menuju ke area dansa.Di tengah jalan Gio merasa pandangannya mulai kabur dan terasa pusing, tapi tetap memaksa untuk berdiri tegak.Dia pun menatap Nora dengan lekat lalu merangkul pinggangnya dan bergerak sedikit agresif. “Nona sangat cantik!”Nora merasa heran dengan tingkah pria itu yang tidak biasanya.‘Apa dia mabuk?’Baru saja mereka akan mulai berdansa Gio pun dengan berani mendaratkan kecupan lembut di bibir Nora. Belum sem
Last Updated: 2025-05-05
Chapter: Bab 122 : Tidak Mau Berdansa Denganku?Semua tamu undangan memberikan berbagai respon yang beragam mendengar ucapan wanita itu. Yang mengenal tentu tahu kalau ini tidak ada sangkut pautnya dengan Kayla, tapi bagi yang tidak tahu langsung menatap aneh pada Kayla karena yakin ucapan wanita itu benar.Leon pun berdiri dari duduknya begitu juga dengan Kayla. Pria itu langsung pasang badan melindungi istrinya.“Apa maksudmu? Memangnya kalau ada yang mati itu tanggung jawab kami?” ucapnya tetap tenang.Kayla merasa tersentuh karena Leon membelanya, tapi kali ini dia sendiri yang akan menyelesaikan semuanya. Ini adalah biang masalah dari masa lalu jadi harus dituntaskan sampai habis ke akarnya.“Sayang, biarkan aku bicara dengannya!”Leon menggeleng cepat. “Tidak perlu. Wanita itu cuma datang mengacau,” jawabnya tegas.Kayla mengelus lengan suaminya untuk tenang. “Tidak apa-apa. Aku bisa kok!”Leon pun hanya bisa menghela napas kasar.Kayla pun maju dua langkah dan anak buahnya dengan sigap berdiri tak jauh di sisinya untuk mence
Last Updated: 2025-05-05
Chapter: Bab 121 : Si Pengacau PestaSaat tiba di lantai lima dan keluar dari lift. Matanya langsung memindai sekeliling untuk memastikan bahwa dia berada tepat di pesta Kayla. Meskipun banyak penjaga di sana kakinya tetap melangkah mendekati pintu masuk.“Berhenti! Silahkan tunjukan kartu undangan Anda!” ucap salah satu petugas.“Ah, aku lupa bawa. Tapi, kalian tidak perlu khawatir karena aku dan Nona Kayla berteman dengan baik. Ijinkan aku masuk!” ucapnya selembut mungkin.Pria itu menatap temannya lalu memindai tubuhnya dan hasilnya aman.“Anda tetap tidak dibolehkan masuk. Silahkan pergi!” ucapnya tegas.Wanita itu mengepalkan kedua tangannya erat.“Panggil saja, Nona Nora! Aku akan mengatakan padanya kalau kalian kurang ajar padaku!” desaknya lagi.Kedua pria itu saling pandang. Lalu salah satunya menghubungi Marco melalui interkom.“Pak, ada seorang wanita yang memaksa masuk. Bisa kemari sebentar? Oke!”Lalu pria berbadan besar itu beralih pada wanita tadi. “Tunggu di sini!”Wanita itu meneguk ludahnya kasar. Entah
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: Bab 120 : Our Dream Wedding Besok paginya, setelah bersiap Gio pun pamit dengan Leon dan Kayla untuk kembali ke Kota Sahara dan mengurus pekerjaan yang tertunda. Anak buah mereka juga harus segera dikirim ke berbagai tempat karena Leon tidak mau lagi melanjutkan kelompok yang dibentuk papanya. Dia akan berdiri sendiri kali ini.Gio ingin membuka pintu mobil, tapi masih ada hal yang mengganjal dan membuatnya ragu. Dia belum berpamitan pada Nora!Namun setelah dipikirkan lagi pria itu tidak mau merusak suasana wanita itu. Apalagi di tengah situasi persiapan pernikahan seperti ini. Dia pun dengan cepat masuk ke mobil.Setelah mobil yang membawa pria itu ke bandara melaju meninggalkan halaman mansion. Nora melihatnya dari arah balkon kamar ayahnya. Di sinilah tempat yang pas untuk memantau keadaan area depan. Ekspresi wajahnya tidak bisa terbaca sama sekali.Ya, Nora yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka saat di kamar. Laura memintanya untuk memberitahu sudah waktunya makan siang. Dia pun pergi dan datang l
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: Bab 165 : Bisa kah Kita Berbaikan Lagi?Kedua mata wanita blasteran itu membulat sempurna.Tentu dia bisa menebak siapa yang ingin bicara dengannya. Dia pun berusaha untuk duduk supaya tetap tenang dan tetap bertanya dulu guna memastikan.“Si-siapa, Pak?” ucapnya gugup.Lalu tanpa menjawab petugas itu langsung memberikan gagang telepon pada orang di sampingnya.[“H-ha … halo, Angel. A-apa kabar?” ucapnya dengan terbata.]Tentu saja Angelina tahu dan mengenal dengan baik siapa orang yang sedang bicara dengan saat ini.‘Mas Hendra!’ batinnya terkejut.“Untuk apa lagi kau menelponku? Berani sekali kau melakukan ini!” ketusnya langsung.Tangannya sampai mengepal dengan erat untuk meredam emosi yang mulai bergejolak di dadanya.Hendra pun menelan ludahnya dengan kasar dia tahu tidak mungkin Angelina mau bicara dengannya atau lebih tepatnya orang yang sebentar lagi jadi mantan istrinya itu.Namun dia tidak punya pilihan lain.[“Angel, to-tolong dengarkan aku sebentar saja! Aku ingin bicara hal serius denganmu,” mintanya dengan s
Last Updated: 2024-07-19
Chapter: Bab 164 : Ajak Kerja Sama LagiDamar pun kembali ke perusahaannya setelah mengintai perusahaan Sam dari jauh.Dia pun mulai berpikir keras sekarang karena harus bisa membuat rencana selanjutnya. Apalagi Rio dan juga Johan sudah menyerahkan hal ini padanya.Tentu saja rasa gengsinya yang tinggi tidak akan terima kalau sampai ia gagal melakukannya."Perusahaan mereka cukup besar. Aku yakin butuh sesuatu yang berbeda untuk menumbangkan mereka. Ini tidak mudah," gumamnya seorang diri.Damar pun mengelus dagu dengan tangan kanannya.Lalu ia pun mengambil ponselnya dan menelpon temannya. "Halo, Johan! Aku sedang memikirkan kalian berdua dan juga rencana waktu itu. Menurutmu apa yang harus kita lakukan pada pemuda itu?"["Kenapa? Apa sekarang kau ragu?" tanya Johan memastikan.]Pria itu tersenyum sinis."Tentu saja tidak!" jawab Damar cepat. "Aku memang baru saja kembali ke perusahaanku setelah lewat di depan perusahaan mereka. Mereka sama sekali tidak bisa membuatku gentar. Ingat, kalian masih ada janji padaku!" ucapnya
Last Updated: 2024-06-01
Chapter: Bab 163 : Cerminan Suamimu! Sarah sampai tergagap mendengar ucapan dari wanita yang terlihat masih muda itu. “Maaf, Mbak. Saya ini serius! Saya memang datang untuk membeli toko itu. Saya akan membuka toko kue,” jelas Sarah berusaha untuk meyakinkan. Tapi wanita itu malah mengangkat bibir atasnya dan memandang Sarah dengan remeh karena saat ini istri dari Samuel itu hanya memakai kaos blus yang dipadukan dengan celana jeans dan memakai sepatu Slip On biasa.Itu semua adalah baju yang biasa Sarah pakai bahkan sebelum menikah dengan Sam. Itu sebabnya dia terlihat sangat sederhana, bahkan mungkin tidak akan ada yang percaya kalau dia akan membeli salah satu ruko yang ada di kawasan elit itu. Sarah pun mengeluarkan kartu miliknya dan menyodorkannya di depan karyawan itu.“Ini, Mbak! Saya bisa bayar sekarang. Mana dokumen dan kuncinya? Mama mertua saya bilang saya tinggal mengambil kuncinya saja di sini!” ucapnya mulai terlihat kesal. Gadis itu pun mengambil kartu itu lalu membolak-baliknya.“Kartu apaan nih? Kart
Last Updated: 2024-05-27
Chapter: Bab 162 : Memangnya Kamu Punya Uang? Kening Sam berkerut mendengar ucapan Sarah. Dia melepaskan genggaman tangannya di pundak istrinya yang cantik itu secara perlahan. Kali ini Sam benar-benar memasang wajah mode serius. "What? Bisnis apa, Sarah?" Sam sedikit bingung kemana arah pembicaraan ini. Sarah sudah menduga reaksi yang akan Sam berikan saat dia mengutarakan keinginannya itu. Dia pun mengatur napas dan kembali berkata, "Aku kan sangat suka memasak, apalagi membuat cake. Jadi aku mau buka toko kue sendiri, Sam. Aku mau punya kegiatan juga daripada … hanya duduk bengong di rumah," jelasnya sedikit takut dengan wajah tertunduk. "A-apa? Hahaha!"Tidak seperti dugaan Sarah, Sam malah menertawakannya. "Loh, kenapa kamu ketawa? Apa ada yang lucu?" Sarah bertanya dengan polosnya. Sam menggelengkan kepalanya lalu menjawab, "Aku pikir kamu akan mengatakan sesuatu yang aneh atau apalah yang membuatku khawatir, ternyata hanya itu. Kenapa tidak la
Last Updated: 2024-05-09
Chapter: Bab 161 : Kerja Sama Balas DendamRio tersenyum senang mendengar itu. Keduanya pun bergegas menghampiri meja tempat pria itu sedang duduk. Johan pun mulai mengenalkan Rio dengan temannya itu secara langsung. Pria itu pun berdiri untuk menerima jabatan tangan dari Rio. "Aku Rio! Senang bertemu denganmu!" ucapnya mulai duluan. Dia pun tersenyum tipis, "Aku Damar! Senang bertemu denganmu juga!" jawabnya dengan suara berat yang khas. Terdengar sangat jantan dan pria sekali. Tubuh tinggi, tegap dengan kulit sawo matang semakin menambah kesan kalau dia orang yang pekerja keras. "Oke, Tuan-tuan. Cukup basa basinya! Mari kita lanjutkan obrolan ini dengan hal yang lebih serius!" ujar Johan terlihat bersemangat. Mereka pun duduk di kursi masing-masing, melingkari meja kaca yang ada di tengah. Tentu saja, Johan akan membahas soal masalah yang sudah menimpa Rio karena satu kesalahannya. Sekarang mereka ingin meminta bantuan pada Damar untuk menyaingi Sam. Ya, Damar Suseno adalah pengusaha yang sukses.Sama seperti Sam
Last Updated: 2024-05-08
Chapter: Bab 160 : Teman Baru Kita! "A-apa?! Untuk apa, Tuan?" kening Juna langsung berkerut bingung. Sam pun menyandarkan punggungnya ke kursi. Terlihat tidak ada beban dan rileks. "Tenanglah, Juna. Aku punya rencana lain kali ini," ucap Sam santai. Juna pun mendengarkan apa yang Tuannya itu katakan tentang rencananya. Meskipun sedikit berbelit dan rumit tapi Sam akan berpura-pura tidak tahu perihal kebebasan Rio. "Tapi aku sedang tidak ingin membicarakan mereka saat ini, Juna. Nanti saja kita urus mereka. Fokus dulu pada jadwal pekerjaan kita ke depan. Lagipula aku tidak mau mereka mengambil alih semua pikiranku. Mereka itu hanya tikus kecil!" ujar Sam sambil mengibaskan tangan kanannya. Juna mengangguk setuju, tapi baginya tetap saja hal itu mengganggu pikirannya dan membuatnya tidak tenang. Bagaimanapun juga mereka sekarang akan terang-terangan menjadi musuh setelah kejadian ini. Entah kenapa perasaannya yakin akan hal itu. Dia juga ma
Last Updated: 2024-05-06
Chapter: Bab 144 : Apa Hubungan Mereka?Adrian menatap lekat lembaran foto di tangannya secara bergantian.Sorot matanya yang tajam meneliti setiap detail petunjuk yang ada.Raut wajahnya penuh tanda tanya. “Siapa pria ini, Jo? Lalu apa yang dia lakukan dengan Pamanku?” Joseph pun duduk dan terlihat antusias sekali.“Aku yakin pria ini adalah orang penting sampai mereka harus bertemu di tempat tersembunyi, Tuan!” ungkapnya bersemangat.Kening Adrian berkerut mendengar itu. Masih tetap tidak puas dengan penjelasan Asistennya.“Tapi, kenapa kau memberikan foto ini padaku? Memangnya apa yang menarik dari dia?” ucapnya kesal dan melempar asal ke meja.Dia sudah pusing dengan masalah perusahaan dan sekarang harus mengurusi orang asing pula!“Nah itu dia, Tuan! Apa Tuan tidak penasaran siapa dia sebenarnya? Tapi, tenang saja karena aku sudah mencari tahu siapa pria itu!” ucap Joseph dengan senyuman misterius.Dia pun membuka Tab miliknya dan mendekatkan lay
Last Updated: 2024-08-11
Chapter: Bab 143 : Menyalahkan Semua OrangPria paruh baya itu memberikan tatapan menusuk.Sementara pemuda lajang di seberang sana tampak duduk dengan gelisah, susah payah menyembunyikan raut wajah kesal karena kembali mendengar kata-kata yang sangat ia benci.‘Huh! Lagi-lagi cuma bisa menyalahkanku!’ hanya berani menggerutu dalam hati.Tangan kanannya mengambil gelas whisky, menghabiskan sisa minuman itu hingga tandas dan meletakkannya kembali ke atas meja kaca.Butuh sesuatu yang menantang untuk berbicara dengan pria itu.“Aku sudah mengatur semuanya, Bos! Dia gadis yang bodoh. Bahkan tidak memberitahuku kalau si cecunguk itu punya rekaman videonya!” jelasnya berkelit.Yup!Sandy dan Bastian bertemu diam-diam hari ini.Tentu untuk membahas situasi yang makin rumit karena rencana pemuda itu yang hanya ampuh di awal dan menguap begitu saja setelah Adrian berhasil memutar balikkan keadaan.Sandy menyenderkan punggungnya ke sofa.Senyuman miring pun terbit di sudut bibirnya, “Hahaha! Kalian berdua itu sama-sama bodoh! Kau itu s
Last Updated: 2024-08-03
Chapter: Bab 142 : Berita Itu Membuatku Sedih“A-apa? Ti-tidak mungkin!” ucapnya dengan bibir bergetar. “Kalian pasti salah orang!”[“Tidak, Pak. Kami sudah memeriksa di dalam selnya dan memastikan informasi ini dengan dokter terkait,” jelasnya lagi.]Tangan Bryan lemas dan ponselnya pun jatuh ke lantai.Pria di seberang sana masih bicara, tetapi pria paruh baya itu sudah tidak peduli.“Ti-tidak! Putraku tidak mungkin mati! Ronald … tidak mungkin! Tidaakkkkk!!!”Suaranya menggema di ruangan kerjanya.“Tidak mungkin! Hu-hu-huaaaaa!” Tangis pria itu akhirnya pecah.Kedua bahunya berguncang karena terisak pilu.Setelah semua kejadian yang dialaminya, dia selalu berusaha untuk kuat.Namun, sekarang adalah puncaknya.Putra satu-satunya dan kebanggaan baginya sudah pergi untuk selamanya.Dan dalam beberapa jam saja, berita kematian Ronald langsung laris manis mengisi stasiun televisi.Semua orang pun membicarakan berita itu dengan berbag
Last Updated: 2024-08-02
Chapter: Bab 141 : Ini Balasan Untukmu!Sementara itu…Seorang pria paruh baya baru saja ingin merebahkan badan karena lelah seharian bekerja.Namun atensinya teralihkan saat mendengar bunyi ponsel yang ada di samping ranjang.Saat melihat nama yang ada di layar, raut wajahnya langsung berubah menjadi masam.“Halo! Untuk apalagi kau menelponku?” jawabnya ketus.Pria di seberang sana mencoba bersabar walaupun juga sama kesalnya.[“Tidak usah ketus begitu, Baron! Aku hanya ingin minta keringanan hukuman untuk Ronald! Kau bisa kan bicara pada polisi?” ucapnya sedikit memaksa.]Ya, Bryan menghubungi Baron untuk minta potongan masa tahanan putranya dan mereka tidak tahu sama sekali soal kedatangan Adrian dan rencana licik Ronald yang terbongkar.Belum ada yang memberitahu kedua pria ambisius itu.Jadi, apapun akan dia lakukan meskipun mengemis pada Adik satu-satunya.Baron merasa sangat emosi mendengarnya tetapi berusaha tetap tenang demi kesehatannya
Last Updated: 2024-08-02
Chapter: Bab 140. Keputusan Yang Sulit Semua orang di ruangan terkejut mendengar ucapannya barusan.Tanpa banyak basa-basi lagi, Adrian melangkah mendekat ke arah pria yang dulu sangat sombong padanya.Orang yang menghancurkan keluarga istrinya, meskipun ada satu pengecualian karena berkat hal itu dia bisa menikah dengan Clara.Dengan cepat kedua tangannya menarik kerah baju berwarna oranye itu.Wajahnya berbalik ke belakang menatap Asistennya, “Berikan pisaunya, Jo!” teriak Adrian murka.Joseph yang tersadar langsung menaikkan celana kainnya di kaki kiri dan terlihat di balik kaos kaki itu sebuah benda tajam terbungkus dengan kulit khusus berwarna coklat.Dia pun mengambil bilah pisau lipat itu dan tanpa ragu memberikan pada Adrian.“Ini, Tuan!” ucapnya pelan.Adrian langsung mengambilnya dengan cepat dan kasar tanpa peduli kalau tangannya akan terluka.Dia langsung mengarahkan ke leher Ronald.Melihat itu salah satu petugas melarang Adrian untuk melakukan niatnya.“Jangan lakukan apapun, Pak Adrian! Ini kantor polisi dan
Last Updated: 2024-07-26
Chapter: Bab 139. Aku Akan Membunuhmu!“Apa?!” teriaknya dengan raut wajah terkejut.Dia sampai bangkit berdiri dari kursi.Helaan napas panjang langsung keluar dari mulutnya.'Ini tidak mungkin!’ hatinya menolak percaya.Tentu saja!Bagaimana caranya dia membayar orang?Karena Joseph yakin kalau saat itu Ronald sedang berada di dalam penjara.“Kenapa pria itu masih bisa … ah, sudahlah. Cepat berikan semuanya pada kantor polisi atas nama Tuan Adrian. Aku akan menyusul ke sana!” putusnya cepat.[“Baik, Bos!”]Napas Joseph memburu lalu secepat kilat melangkah masuk ke dalam ruangan Tuannya.“Tuan, a-aku ada kabar buruk!” ucapnya sedikit ragu.Adrian memijat keningnya yang pusing karena dari pagi moodnya sudah jelek, ditambah informasi yang diterima dari Asistennya itu semua adalah masalah.“Ada apalagi, Jo?” jawabnya dengan ketus.Adrian terlihat malas meladeni Asistennya itu.Joseph pun duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Adrian.“Orangku bilang, kalau pria yang menabrak Tuan kemarin dibayar oleh Ronald. Dia pelaku
Last Updated: 2024-07-26
Chapter: Bab 5 : Pergi Bukan Berarti KalahSetelah puas menangis, Laura kembali tenang. Vania berusaha membujuknya dengan memberikan berbagai nasehat. "Aku ke toilet dulu, Van!" ucapnya. "Ok jangan lama ya! Aku tidak suka menunggu lama," ucap Vania dengan kekehan. Laura tersenyum dan pergi ke toilet sebentar untuk memperbaiki make up di wajahnya yang sudah luntur. Sesampainya di toilet Laura kembali menangis menumpahkan kesedihannya. Pikirannya kembali mengingat apa yang sering diucapkan Frans atau Clara yang selalu mengejeknya dengan sebutan gadis sok polos. 'Sekarang aku tau salahku dimana, tapi itu bukanlah salahku kalau menolak!' batinnya berontak. Frans yang selalu mengatakan mencintainya, nyatanya dia lebih mementingkan kepuasan di atas ranjang dibanding perasaan tulus Laura. 'Apa semua pria seperti itu!' Setelah puas menang
Last Updated: 2021-09-23
Chapter: Bab 4 : Terluka Lagi"Mama, kenapa Papa tidak pernah mendengarkan aku!" ucapnya sendu. Papanya bahkan lebih menyayangi anak tirinya dibanding dirinya yang notabene adalah anak kandungnya. Darah dagingnya sendiri!. Papa Deni Wijaya berubah semenjak menikah lagi dengan Mama Siska, yang membawa anak perempuan lebih tua 2 tahun di atasnya yaitu Clara. Semula mereka baik-baik saja tapi Mama dan saudara tirinya hanya bersikap manis padanya saat di depan Papanya. Itu sebabnya Papanya tidak percaya kalau Laura mengadu. Laura membenamkan wajahnya di bantal. Belum kering luka karena dikhianati oleh orang yang dicintai sekarang mereka malah berbahagia di atas penderitaannya. Laura yakin kalau Clara sudah merencanakan ini semua. Pantas saja setiap kali melihat Frans datang ke rumah ini, dia selalu mendekati Frans bahkan secara terang-terangan di depannya. Clara yang menyukai pria kaya bisa saj
Last Updated: 2021-09-23
Chapter: Bab 3 : Bosku Adalah Kamu!"Kamu!" ucap mereka bersamaan.Mario sampai bangkit berdiri dari kursinya karena terkejut melihat Laura.Sementara Laura mundur satu langkah karena kaget.Mereka berdua terdiam sesaat, setelah Mario menyadari kedatangan Laura dia kembali duduk."Silahkan duduk!" ucap Mario menormalkan suaranya.'Ya Tuhan, kenapa harus pria ini yang menjadi bosku? Aku sangat malu!' batinnya menjerit frustasi.Laura duduk dengan meremas kedua tangannya dan kepala tertunduk tidak berani menatap bos yang ada di depannya. Tentu saja karena Laura mengingat bayangan saat mereka berdua berpagut mesra. Bahkan manisnya bibir pria itu seolah masih terasa sampai sekarang.Mario pun yang tadinya ingin memberikan tugas uji coba pada sekretaris barunya, mengurungkan niatnya."Siapa namamu?" Mario bertanya dengan nada datar kembali professional seperti biasanya.
Last Updated: 2021-09-22
Chapter: Bab 2 : Meet You AgainLaura mengerjapkan matanya beberapa kali dengan pelan.Rasa pusing masih menderanya karena mabuk semalam.Laura melihat sekeliling kamar yang berbeda dari kamarnya. Saat tersadar Laura terkejut sambil menarik selimut ke atas tubuhnya.Ternyata dia masih berpakaian lengkap tanpa kekurangan apapun."Aku masih amankan?" gadis itu bernapas lega dirinya masih tersegel karena belum pernah melakukan hal itu."Apa yang terjadi semalam? Kenapa aku bisa berada di kamar ini?" Laura bergumam sendiri masih bingung.Laura memutuskan untuk segera pergi dari kamar ini.Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, mengejutkan Laura.Sosok pria tampan berotot dengan sorot mata tajam dan dingin, membuat Laura menciut. Pria itu adalah Mario."Kau sudah bangun?" tanya Mario datar sambil menggosok rambutnya yang basah.Laura hanya mengangguk
Last Updated: 2021-09-22
Chapter: Bab 1 : Kenyataan PahitLaura Wijaya menatap gedung apartment di depannya dengan senyum merekah.Dia sedang mengggenggam sebuah papaer bag berisi jam tangan mahal yang dibeli dari hasil tabungannya selama 3 bulan bekerja.Senyum wanita 27 tahun itu mengembang sempurna karena yakin kalau kekasihnya yaitu Frans Suhendra, pria yang sudah menjadi tunangannya dan menjalin hubungan selama 2 tahun dengannya akan terkejut juga bahagia mendapat kejutan di hari ulang tahunnya yang ke 29 tahun.Dengan jantung berdegup kencang Laura melangkah keluar dari lift menuju kamar tunangannya.Mereka sebentar lagi akan menikah, meskipun Frans belum resmi melamarnya dan datang menemui orang tuanya untuk membicarakan pernikahan mereka, tapi Laura akan tetap sabar menunggu sampai hari itu tiba karena Frans masih sibuk dengan pekerjaannya sebagai Manager di salah satu bank swasta yang ada di Jakarta, dia memaklumi itu.Lagipula mereka saling mencintai. Be
Last Updated: 2021-09-22