Kayla Zania yang selalu dihina dan direndahkan oleh keluarga suaminya karena hanya seorang penjual sayuran. Puncaknya adalah saat Riko, suaminya, membawa wanita selingkuhannya yang lebih kaya untuk dinikahi hingga akhirnya Kayla pergi tanpa membawa apa pun selain rasa sakit hati dan sebuah tekad. “Tunggulah. Akan aku buat kalian berlutut di bawah kakiku!” Tanpa mereka tahu, sebenarnya Kayla adalah pimpinan kelompok mafia penguasa dari seluruh industri di kota itu!
view more“Sayang, kapan kamu akan menceraikan istri jelekmu itu?”
“Sebentar dong, Sayang. Kamu sudah tidak sabar menjadi istriku ya?” jawab seorang pria diiringi gelak tawanya yang keras menggema. Kayla yang baru saja masuk ke rumah, terkejut mendengar suaminya bicara seperti itu dengan seorang wanita asing. Di kamar mereka pula! Padahal wanita berumur 25 tahun itu sengaja pulang cepat dari pasar supaya bisa menyambut suaminya dari kantor, mengejutkan sang suami. Tapi sekarang malah dia yang mendapat kejutan. Perlahan, Kayla membuka pintu. Seketika suaminya, Rio Sanjaya, terkejut dan langsung bangkit dari ranjang. Diikuti oleh wanita asing yang tengah bersamanya. Namun, yang lebih mengejutkan adalah suaminya itu hanya mengenakan celana pendek, sementara si wanita dengan tidak tahu malunya hanya mengenakan lingerie seksi yang transparan. Memalukan! “Apa-apaan ini?” sentak Kayla. “Rio, kamu–” “Aduh. Jangan drama!” tukas si wanita asing. Dengan tidak tahu malunya, wanita itu menggandeng Rio yang ada di sampingnya dengan mesra. Ia menatap Kayla dari atas sampai bawah, lalu menyeringai. Seakan merasa menang dari Kayla. “Perkenalkan, aku Sonia. Pacar sekaligus calon istri baru suamimu!” Kayla mengernyit. Ia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Padahal pria ini dulunya sangat mengejar-ngejar Kayla, hingga membuat Kayla bersedia dipersunting sebagai istri Rio meskipun setelah menikah ia justru selalu mendapatkan hinaan dari ibu mertua serta para saudara iparnya. Tapi sekarang– “Kamu selingkuh di belakangku?” desis Kayla. Matanya sudah memerah. “Tega sekali kamu, Rio.” Rio masih diam saja, sementara Sonia mendengus. “Siapa yang tidak selingkuh kalau punya istri sepertimu!” ucap Sonia dengan jijik. Kayla menoleh pada cermin di dalam ruangan. Wajahnya tampak kusam akibat seharian berjualan sayur. Belum lagi pakaiannya yang berupa kaos usang itu membuatnya makin tampak lusuh. Bau tubuhnya juga bisa dibilang tidak sedap lantaran baru saja pulang, belum sempat membersihkan diri. Jika dibandingkan dengan Sonia yang seksi dan terawat, serta memakai lingerie yang tampak mewah itu, jelas tampilan Kayla terbanting jauh. Namun, tentu saja itu tidak membenarkan tindakan Rio. “Karena itu kamu berselingkuh?” ucap Kayla lagi. Tatapannya masih terarah pada Rio. Akan tetapi, sekali lagi, Sonia yang menjawab. “Jelas! Bahkan Rio sudah siap untuk menceraikanmu!” “A-apa?!” ucap Kayla tidak percaya. Ia sontak menoleh pada Sonia, sebelum kembali menatap suaminya. “Jelaskan padaku, Rio! Apa maksud ucapannya?” Rio mengusap wajahnya kasar. “Ada apa ini ribut-ribut!?” Sebelum sempat mendapatkan jawaban dari Rio, Kayla mendengar suara ibu mertuanya dari arah belakang. Sinta Sanjaya, mama Rio datang dan langsung menatap menantunya dengan raut wajah tak suka. “Ma, wanita ini–” “Heh, Kayla! Kamu mengganggu calon menantu baruku!?” tukas Sinta yang membuat Kayla kembali terkejut. Tadinya, Kayla berpikir, Rio diam-diam berselingkuh. Namun, tampaknya ibu mertuanya juga tahu? Lalu … apa maksudnya calon menantu? “Ma, apa maksud Mama?” Kayla berucap. Suaranya terdengar lebih tegas dan tegar daripada sebelumnya. “Mama merestui perselingkuhan putra Mama? Mengizinkan perbuatan kotor itu di dalam rumah ini?” Plak! “Kurang ajar! Diam kamu!” bentak Sinta sementara Kayla langsung memegangi pipi kirinya. “Dasar wanita miskin tidak tahu diri! Kamu itu yang bau dan kotor! Bisa-bisanya mengkritik orang lain,” ucap Sinta ketus “Lagi pula, aku mengambil langkah yang benar! Dia lebih pantas menjadi menantuku daripada kamu!” Hati Kayla berdenyut nyeri. Padahal selama dua tahun ini dia sudah bersusah payah berjualan sayur di pasar, supaya tidak mengandalkan uang dari suaminya untuk memenuhi kebutuhan rumah karena ibu mertuanya selalu mengkritiknya sebagai beban yang bisanya menghabiskan uang suami saja. “Terima kasih, Tante. Aku juga setuju dengan ucapan Tante.” Sonia tersenyum penuh kemenangan karena mama Rio berbalik membelanya. Wanita itu lalu menoleh ke Rio. “Sudahlah, Sayang. Istri dekilmu juga sudah tahu. Ceraikan saja sekarang, lalu kita bisa menikah,” ucap Sonia. “Nanti aku bilang ke papa biar kamu cepat diangkat jadi presdir.” Senyum Rio tiba-tiba terbit. “Benar? Aku akan langsung diangkat?” “Iyalah! Masa menantunya cuma jadi pegawai. Kamu tenang saja, nanti biar aku yang urus.” Mendengar itu Rio tersenyum senang dan memeluknya mesra, tanpa peduli ada Kayla di sana. “Baiklah kalau begitu, Sayang,” kata Rio. “Aduh, aku beruntung sekali bertemu dengan calon istri sepertimu. Beda sekali dengan Kayla yang dekil dan bisanya cuma menghabiskan uang suami.” Kayla terperangah. “Rio, aku berjualan di pasar demi kamu. Aku bahkan tidak pernah memakai uang–” “Halah, itu yang mau kamu banggakan!?” tukas ibu mertuanya. “Pekerjaanmu itu justru yang membuat kami malu, tahu! Tidak seperti Sonia yang merupakan putri pemilik perusahaan kaya raya, asal usulmu bahkan tidak jelas!” Sinta mendorong Kayla tiba-tiba hingga wanita itu jatuh. “Kamu tidak pantas bersanding dengan putraku! Dulu juga dia mau menikahimu pasti karena guna-guna saja, kan!?” Mereka semua memberinya tatapan mengejek. “Sudah, lebih baik kamu pergi dari sini sekarang, Kayla,” ucap Rio, akhirnya bersuara. “Aku akan menceraikanmu. Mulai hari ini, kamu bukan istriku lagi.” Kayla meringis menahan sakit lalu air matanya tumpah juga. Namun, wanita itu menegarkan hatinya dan berdiri. “Oh ya. Tenang saja, Kayla. Aku akan memberikanmu uang lima juta sebagai kompensasi. Bagaimana?” ucap Rio tiba-tiba. “Rio, kenapa kamu masih mau memberinya uang sebanyak itu? Jangan buang uangmu untuk dia!” protes mama Rio langsung langsung. Wajah Kayla tampak dingin saat mengatakan, “Tidak perlu. Aku tidak butuh sepeserpun uangmu.” Rio sedikit tersentak, tapi sedetik kemudian kembali bersikap tidak peduli, sekalipun egonya tersenggol dengan penolakan Kayla. “Kamu bisa hidup tanpa uang dariku?” cemooh suaminya. Bibirnya tersenyum miring. ”Jangan sombong, Kayla.” “Tapi karena kamu terlihat yakin,” lanjut Rio. “Maka, oke. Tapi jangan bawa apa pun dari rumah ini! Untuk surat cerainya akan segera kukirimkan padamu!” Kayla tidak menjawab. Ia hanya berbalik dan berjalan pergi dengan apa yang melekat di badannya. Semua menertawakan Kayla yang berjalan pergi sambil menahan sakit di pergelangan kakinya dan berjalan tertatih meninggalkan rumah bak neraka itu. Selama ini dia bertahan meskipun selalu dihina dan diremehkan karena masih ingin membuktikan ketulusan pilihannya. ‘Lihat saja! Aku tidak akan melupakan semua penghinaan ini!’ batin wanita itu. “Nah, Rio! Mulai sekarang kamu bisa terbebas dari wanita yang kotor itu dan bisa menjadi orang kaya di Kota Green Leaf,” Sinta menepuk pundak anaknya dengan bangga. “Tentu saja, Tante! Aku dan papaku akan membantu Rio supaya bisnisnya berjalan dengan baik. Setelah festival nanti, akan ada pembukaan lahan investasi baru di kota ini!” ucap Sonia dengan penuh semangat. Kayla masih bisa mendengar semuanya. ‘Apa maksudnya? Aku harus mencari tahu soal ini!’ Dia masih punya uang beberapa ratus ribu dari hasil jualan. Lalu membayar orang asing yang ditemuinya di jalan untuk menelpon seseorang. Satu jam kemudian .… Mobil mewah berwarna hitam mengkilat berhenti di tepi trotoar, tepat di depan wanita malang itu. Dia pun langsung membuka pintu belakang dan masuk ke dalam. “Selamat malam, Nona Viper. Senang sekali akhirnya Nona kembali pada organisasi ini!”Gio merasa sangat senang meskipun masih tidak percaya wanita galak sepertinya mau melakukan hal itu. Tanpa ragu lagi tangannya merangkul pinggang Nora dan tidak ada penolakan kali ini. Kalau orang lain melihat mereka sekilas pasti tidak akan menyangka kalau ternyata belum pasangan resmi. Keduanya sangat serasi!Saat karyawan yang membawa mereka tiba di ruangan VIP, hanya ada satu meja dan itu khusus untuk pasangan itu.“Mereka menyiapkan semua untukku. Jangan terlalu percaya diri, kamu kan tahu aku ini siapa!” ucapnya tiba-tiba sengaja menjelaskan supaya pria itu tidak besar kepala.Gio tidak banyak bicara lalu menarik kursi dan mempersilahkan Nora duduk lebih dulu.Nora langsung menatapnya lekat, tidak sabar untuk membuka obrolan di antara mereka.“Kenapa kamu tidak mengajakku bicara duluan saat berada di sini kemarin? Harus banget kamu menelponku dari sana!” ujarnya sedikit ketus.Gio kaget tidak menyangka Nora akan mengatakan ini di pertemuan mereka setelah semua yang terjadi. Dia
Nora pun kaget sampai menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Dia pun berdehem sebentar lalu kembali bersikap biasa saja.[“Ada apa? Apa Nona Kayla baik-baik saja?” tanya wanita itu basa-basi.]Gio jadi bingung sendiri dibuatnya karena dia menghubunginya dengan alasan perasaan pribadinya, tapi sepertinya Nora masih menjaga jarak dengannya.Pria itu menjawab, “Nona Kayla baik-baik saja. Aku … ada hal yang ingin aku bicarakan padamu,” ungkapnya jujur.[“Soal apa?” ucap Nora cepat.]Gio tersenyum tipis mendengar responnya itu.Aku ingin mengajakmu untuk dinner besok. Kalau boleh?” pintanya penuh harap.Lagi-lagi Nora pun tidak menyangka dengan ucapan pria itu. ‘Dia serius ‘kan?’ Karena yakin pria itu tidak mungkin berani main-main dengannya. [“Bukankah ini sudah malam? Lagipula kamu itu jauh dari sini,” sanggahnya langsung.]Gio tahu kalau Nora pasti akan mengatakan hal itu.“Aku tahu, Nona. Besok pagi aku pergi ke sana. Kamu mau ‘kan menemuiku?” pintanya sekali lagi.Mendengar penje
Gio bahkan tidak mendengar apa yang diucapkan oleh Kayla barusan. Melihat pria itu sedang bengong, Kayla pun melempar pulpen dan tepat mengenai dada asisten suaminya itu. “Eh! Iya, Tuan. Ada apa?” ucapnya cepat. Kayla pun tertawa kencang karena melihat Gio yang gelagapan seperti itu.“Hei! Suamiku membayarmu untuk bekerja, bukannya melamun ya!” ketus wanita itu langsung. Gio pun melihat ke sekeliling ruangan lalu tersadar kalau saat ini hanya ada Kayla di sana.“Ma-maaf, Nyonya!” ujarnya dengan tersenyum kikuk.“Sepertinya dia memang merindukan kakakku,” ucap Kayla kembali tertawa lagi dengan sangat puas. Gio pun menggaruk tengkuknya tidak gatal. “Maaf, Nyonya. Aku tidak seperti itu,” jawabnya tidak mau mengaku, tapi wajahnya justru sebaliknya karena sudah memerah sekarang. Kayla pun tertawa lagi dan memberikan senyuman mengejek pada pria itu. “Kak Gio pergi saja ke sana sebentar la
Gio pun mendadak merasa gugup lalu menelan ludahnya kasar dengan wajah bersalah. “Ti-tidak sampai seperti itu, Nyonya. Aku hanya menciumnya saja, tidak lebih!” jelasnya dengan buru-buru. “Itu juga karena pengaruh minuman itu,” sambungnya lagi. Kayla sudah menatapnya dengan wajah masam dan juga sudut bibir atasnya naik dua senti mendengar penjelasan pria itu. “Tetap saja kamu menikmatinya ‘kan? Dasar pria kesepian!” ledeknya dengan sadar. Leon sampai melongo karena tidak percaya Kayla begitu saja mengeluarkan kata-kata tidak berperasaan. Meskipun tahu kalau sebenarnya tidak bermaksud seperti itu. Semua karena Kayla kesal Gio meladeni rencana gila gadis itu. “Honey!” tegur suaminya langsung.“Kenapa? Itu semua benar ‘kan? Semua pria itu semua sama, disentuh wanita sedikit saja kalian langsung hilang kendali!” ucapnya dengan ketus, kali ini bahkan melipat kedua tangan di depan dada dan sedikit memiringkan tubuhnya karena tidak mau mendengarkan ucapan pembelaan Leon nanti.Melihat ti
“Aargghhh!” Indah pun berteriak kesakitan sambil memegangi paha kirinya yang mulai mengeluarkan banyak darah.Bahkan pria yang di sampingnya dan sopir di depan terkejut melihat apa yang baru saja dilakukan oleh Gio.Gio menatapnya tajam. “Aku hanya main-main saja denganmu. Jangan terlalu percaya diri! Dasar wanita murahan!” teriaknya kencang.Indah pun mengerang keras karena tidak kuat menahan rasa sakitnya dan menatap Gio dengan penuh kebencian. Dia sudah salah menilai pria itu. Napasnya tersengal-sengal karena tidak bisa berbuat apa-apa.“Jangan harap aku akan melepaskanmu dengan mudah! Kau harus membusuk di penjara!” ucapnya ketus sambil menunjuk ke wajah gadis itu.Indah hanya bisa bungkam dan tidak ada orang yang berniat membantunya karena semua patuh pada ucapan Gio.Di villa ….Kayla menunggu Gio dengan perasaan was-was. Dia bahkan berjalan mondar-mandir karena tidak tenang sehingga membuat Leon yang sedang sibuk menatap layar laptopnya, merasa risih dengan sikapnya itu. “Dudu
“A-apa?!”Leon sampai mundur selangkah ke belakang karena tak percaya dengan apa yang gadis itu ucapkan barusan.Gio pun mengerti situasinya sekarang. Gadis ini ingin balas dendam!Leon menggelengkan kepalanya cepat. “Itu semua bukan salahku! Kenapa kau malah menyalahkanku, hah?!” ucapnya sangat kesal.Indah mendengus. “Ya! Kalian memang tidak pernah sekalipun memikirkan apa akibat dari perbuatan keji kalian!”Gio pun tidak tahan untuk buka suara. “Siapa orang tuamu? Kami punya banyak rekan bisnis, mana kutahu orang tuamu yang mana? Jadi tidak bisa menebak-nebak!” “Aku memang tidak tahu apapun. Tapi yang pasti kami adalah saingan bisnis keluargamu lima tahun lalu!”jelasnya singkat.Namun jawaban darinya tidak bisa memuaskan dua lelaki itu.“Aku datang karena ingin membuatmu hancur! Kau juga harus merasakan apa yang aku rasakan brengsek!” sambungnya lagi.Indah adalah putra dari orang yang berbisnis ber
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments