Share

Bab 13

Udara di pinggiran kota Jakarta, menuai banyak pujian. Embun yang membasahi dedaunan dan rumput hijau pagi ini, bukan hanya memanjakan mata tetapi membuat penduduk setempat menikmatinya dengan olahraga.

Waktu libur telah tiba, Rani baru saja keluar dari kamarnya setelah selesai mengecek berkas untuk besok. Hari ini, ia mempunyai jadwal lari pagi di sekitar tempatnya tinggal. Semoga tidak mendengar para tetangga membicarakannya lagi.

"Ran, kapan nikah? Lu udah umur berapa, tuh?"

"Jangan lama-lama sendirian, nanti takut jadi perawan tua!"

"Gimana mau hidup enak, orang rumah aja dikasih orang."

Dan lain sebagainya, terus terngiang dalam benak dan tak jarang menggores luka di hatinya apalagi saat sang ibu yang menjadi bahan perbincangan.

Menautkan tali sepatu hingga menjadi simpul kupu-kupu, membenahi pakaian yang tidak ketat, satu lagi uang. Rani menyelipkan lembaran biru pada saku gamis ringannya. Sebelum pulang, dia berencana mampir membeli bubur ayam.

"Ang! Aang? Kamu jadi ikut, en
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status