Share

Bab 23

Fatih dengan kesal mengintip dari balik pintu. Seorang pria dengan kumis melintang tipis tengah membukakan pintu mobilnya dan keluarlah seorang wanita cantik berbalut gamis hitam. Di tangannya terdapat setumpuk buku dan tas yang biasa dipakai ke mana-mana.

"Makasih, ya, Mas Arfan? Sudah diantar sampai rumah." Senyum manis tersaji untuk pria itu.

"Sama-sama. Kamu segera istirahat aja, lagian besok juga libur. Enggak usah terlalu ngebut juga, tugas kita, kan, dibagi dua. Nanti bilang aku kalau ada yang tidak bisa atau tidak kamu mengerti," jelas Arfan dengan sangat lembut.

Sosok yang sangat dewasa dan selalu menjaga tutur kata serta ucapan, Arfan banyak ditaksir oleh karyawati kantor. Menjadi idola dan sangat disegani.

"Tinggal sedikit lagi, Mas. Lagian baru jam delapan." Rani mengangkat tangannya melilit benda melingkar dengan jarum berdetak.

"Oke, aku pulang dulu, ya?! Assalamualaikum?"

"Wa'alaykumsalam. Hati-hati, Mas!"

Arfan melambaikan tangan. Rani menatap mobil yang terus berja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status