Share

Bab 55. POV Abian.

Terserah mereka mau menganggap aku menantu yang durhaka karena membuat perumpamaan pada ibu mertua. Aku hanya ingin mereka paham posisiku.

Mamah terdiam, begitu pun dengan bapak mertua. Mungkin mereka mencerna ucapanku. Satria menatapku dengan tajam. Aku tak peduli.

"Halah sok-sokan tidak rela dijamah Bang Satria!" Arumi membantu Satria duduk di ranjang.

"Apa ruginya memberikan tubuhmu pada Bang Satria? Dia berhak untuk itu." Inilah yang membuat aku enggan memakai nama Arumi sebagai perumpamaan tadi. Dia pasti akan menjawab begitu.

"Mah, Pak. Saya pamit malam ini." Aku segera pergi dari hadapan mereka setelah mengalami ibu dan bapak mertua.

"Silvia. Mau ke mana kamu malam-malam begini?" tanya ibu mertua dengan dingin. Sikapnya langsung berubah seketika terhadapku. Mungkin beliau kecewa dengan perbuatanku. Terserah!

"Minta dijemput saudara, Mah." Aku menoleh ke arahnya sekejap. Tak peduli lagi dengan tatapan mereka.

Sudah lima belas menit aku berdiri di depan pagar rumah Satria.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status