"Aku akan ke perusahaan" sahut tuan Imran yang saat ini akan berangkat."Tuan kenapa ke kantor bukannya ada karyawan mu yang akan menghandle, tuan kamu harusnya istirahat apalagi kamu akan menjadi Daddy kan kamu harus banyak istirahat sekarang" ucap Madam Rose menatap pada suaminya itu."Tapi Baby aku saat ini ada hal yang penting" ucap Tuan Imran.Saat mendengar hal itu mamah Laras yang ada di sana seperti ingin muntah mendengar hal itu, mamah Laras bergidik ngeri apa lagi dahulu tuan Imran juga begitu padanya."Katanya akan ada Alisa yang datang" tanya Madam Rose."Alisa datang" tanya tuan Imran lupa, tiba tiba saja dia ingin dan langsung menatap pada tuan Salman yang saat ini tengah mengelap bibirnya dengan tissue karena dia baru selesai makan."Kan tuan sendiri yang bilang" sahut Madam Rose."Oh ya, Salman kamu sekarang libur dulu ya akan ada Alisa datang ke mari, saat ini kau Duda Karena kau sudah pisah dengan istri istri mu" ucap tuan Imran."Ayah aku masih menjadi suami sah Ais
"tapi pak" tanya tuan Salman yang saat ini sangat terkejut pada ucapan mertuanya itu."Tapi Aisyah tidak bilang pada saya" ucap tuan Salman."Tuan lihat anda, saat ini anda kaya dan sangat tampan tapi dengan begitu anda tidak boleh mempermainkan perasaan orang lain, tuan saya paham kalau saya dan Aisyah itu bukan orang berada apa lagi hutang kami memang banyak pada anda, tapi perjanjian awalnya Aisyah menikah dengan anda itu bukan karena ingin melunasi hutang karena saat itu tuan Imran meminta Aisyah untuk menjadi istri anda yang mampu melayani anda, tapi sayang karena masalah Aisyah berada di bar anda langsung menyalahkan Aisyah atas apa yang dia tak lakukan, saya paham anda marah tapi apa anda berhak memulangkan Aisyah dengan cara seperti itu, tak apa tuan jika anda tidak mau lagi mengurus Aisyah maka aku yang akan mengambil alih tentang kehidupannya, mulai detik ini saya Abinya Aisyah memutuskan hubungan dengan anda tuan Salman" ucap Pak Retno."Tapi pak saya tidak menceraikan Aisy
"Yang laknat itu kamu, jalang dasar jalang kau bahkan melakukan apa pun demi mendapatkan Daddy dan harta ini kan, aku sangat yakin pada hal itu" ucap Velisya."Vey" geram tuan Imran yang sudah sangat marah.PlakkTuan Imran menampar Putri nya itu, sungguh saat ini Velisya sudah sangat melewati batas apa lagi tak pernah tuan Imran bayangkan kalau putri nya akan melakukan hal itu pada Mommynya."Berani kau menghina wanita yang sudah melahirkan kamu" geram tuan Imran menatap tajam pada Velisya yang saat ini hanya diam saja memegang pipinya yang terasa nyeri.Sedangkan madam Rose saat ini hanya tersenyum tipis dia paham pada apa yang terjadi sekarang apa lagi ada orang yang ikut campur yang mendidik Velisya hingga menjadi seperti itu."Kau hanya pandai membantu orang lain ingat tuan kau sudah menelantarkan anak mu" sahut Velisya."Kau bicara seolah kau tak pernah aku peduli kan Vey" geram tuan Imran."Lihat apa menurut mu kelurga mu tak hancur, saat ini keluarga mu hancur pak tua kau liha
Belaian halus yang dilakukan Aisyah mampu membuat tuan Salman terlelap dengan sangat nyenyak, hari ini Tuan Salman tak bekerja dia hanya diam saja di rumah karena tengah kacau.Beberapa jam kemudian mata tuan Salman terbuka dia melihat kalau dia tidur di sofa dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.Tuan Salman bangkit dia merasakan kepalanya yang sakit, mungkin karena terlalu banyak melamun membuat Tuan Salman berhalusinasi."Tadi aku yakin aku membukakan pintu untuk Aisyah, tapi sayang itu hanya halusinasi saja" gumam tuan Salman.Tapi sayang saat ini dia melihat jelas kalau di sana ada Aisyah yang tengah menyiapkan makanan untuk suaminya itu, tuan Salman menggelengkan kepalanya."Astagfirullah seberapa rindu aku pada Aisyah sampai sampai aku merasakan hal ini" ucap Tuan Salman.Hal itu tentu saja membuat Aisyah bingung dia tidak tau kalau Aisyah benar benar nyata ada di sana, tanpa tuan Salman sadari Aisyah membawakan teh hangat untuk suaminya itu."Tuan ayo minum" sahut Aisy
"Vey" sahut seseorang yang mencoba membangunkan Velisya yang sekarang tertidur di depan pintu apartemennya."Bangun Vey" ucapnya lagi menepuk pelan pipi Velisya yang saat ini masih tertidur.Matanya terbuka saat mendengar suara yang sangat asing di telinganya itu.Dia terkejut saat melihat kalau orang yang saat ini ada di hadapannya itu adalah guru les dia dahulu."Pak Rasyid" gumam Velisya yang langsung terbangun.Bukan hanya Rasyid yang ada di sana bahkan penghuni apartemen yang lain pun datang ke sana karena takutnya Velisya korban penjambretan."Ada apa" tanya Rasyid yang menyewa apartemen itu juga."Ehh ini aku mau masuk ke sini tapi aku lupa kodenya" ucap Velisya yang langsung berdiri dari duduknya."Aku lupa nomor PIN pintu ini jadi aku gak bisa masuk" ucap Velisya."Kenapa begitu" tanya seorang wanita yang ada di sana."Ya tadi yang buka mamah aku" ucap Velisya."Apa sekarang sudah tau nomor PIN nya" tanya Rasyid."Belum tadi mamah ga jawab telpon, aku akan coba telpon lagi" u
Pagi ini Aisyah terbangun dia melihat suaminya yang sudah bangun dan tengah melaksanakan sholat subuh.Aisyah tersenyum melihat hal itu, mungkin sekarang dia merindukan kebersamaan bersama dengan tuan Salman."Masya Alloh" gumam Aisyah.Namun saat terbangun Aisyah merasa sangat mual bahkan dia sepertinya ingin sekali untuk muntah, namun dia mencoba untuk menahannya padahal itu adalah hal yang sangat susah bagi dia.Hingga lama kemudian dia malah semakin mual tapi tak muntah, "Apa aku masuk angin" batin Aisyah."Ada apa Aisyah" tanya tuan Salman sambil melipat sejadah yang baru saja dia pakai untuk sholat."Aku merasa sangat mual" ucap Aisyah."Mual, apa jangan jangan" ucap tuan Salman tersenyum lebar."Jangan jangan apa, tuan anda jangan berpikir yang bukan bukan aku begini karena aku masuk angin" ucap Aisyah."Mau aku buatkan yang hangat hangat" tanya tuan Salman."Boleh" ucap Aisyah."Tunggu sebentar ya" ucap tuan Salman.Aisyah memutus kan untuk sholat sambil menunggu tuan Salman
"Aisyah" teriak tuan Salman.Sayangnya pak Retno seolah tak punya hati dia hanya berdiri di sana menatap pada tuan Salman yang saat ini di seret oleh beberapa orang satpamnya."Ini lebih baik" batin pak Retno.saat ini Aisyah tengah bertanya tanya pada apa yang terjadi sekarang, tak pernah dia lihat kalau Abi nya akan melakukan hal itu.Aisyah marah pada orang tuanya karena orang tuanya sudah terlalu banyak mengatur masalah rumah tangga Aisyah, padahal Aisyah dan tuan Salman juga sudah berbaikan.Aisyah duduk di sofa bersama dengan uminya yang saat ini memegang tangannya seolah tak membiarkan Aisyah untuk keluar dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.Hanya penjelasan dari Abinya yang saat ini Aisyah tunggu tunggu."Umi ada apa sebenarnya" tanya Aisyah yang sudah beberapa kali bertanya tapi sayang tak ada jawaban dari uminya itu.Hal itu membuat Aisyah semakin bingung dan penasaran saja, apa lagi mereka seolah bersekongkol melakukan hal itu."Mereka sama saja" batin Aisyah.Setelah m
"Selamat pagi" sahut seseorang mendekat pada mereka.Mira tersenyum menatap pada seseorang yang datang itu."Pak Rasyid" tanya Mira."Mira" ucap Rasyid.Dan hal itu membuat Kenan merasa sangat risih dia cemburu melihat istrinya akrab dengan laki laki lain."Pak Kenan saya Rasyid dari perusahaan Winata grup" sahut Rasyid."Oh jadi klien saya, anda" tanya Kenan yang semakin risih saja dengan kebenaran itu."Mohon maaf menunggu lama ya" tanya Rasyid yang langsung duduk setelah di persilahkan oleh Kenan."Tidak juga" ucap Kenan."Syukurlah" ucap Rasyid."Pak mau pesan makanan" tanya Mira."Tidak usah saya sudah sarapan tadi" ucap Rasyid tersenyum manis pada Mira.Perasaan Rasyid masih sama pada Mira walaupun Mira sudah menikah dan sampai saat ini tak ada niatan bagi Rasyid untuk memiliki Mira apa lagi sekarang Mira sudah ada yang punya."Oh ya sebentar pak saya tengah menunggu Asisten saya" ucap Rasyid."Oh ya silahkan" ucap Kenan.Seorang wanita datang ke sana dia tak asing bagi Mira mau