Aisyah menatap pada orang orang yang sangat asing di matanya itu, namun ada hal yang membuat Aisyah sangat patah hati yaitu dia melihat tuan Salman duduk bersama dengan seorang wanita cantik berambut panjang."Apa dia kekasih tuan" tanya Aisyah yang matanya fokus pada wanita itu."Dia cantik sekali aku kalah jika harus bersaing dengan dia" ucap Aisyah lagi."Jangan khawatir kan dia, aku yakin kakak ku itu sangat anti pada wanita jika dia mendekati wanita maka dia hanya bersandiwara" ucap Iqbal."Baiklah ayo ke lantai atas" ucap Aisyah."Ayo" ucap Iqbal.Saat ini Iqbal berjalan menuju ke lantai atas dengan di ikuti oleh Aisyah yang saat ini merasa sangat ketakutan."Semoga tidak ada yang curiga" gumam Aisyah.Mata Zulfa saat ini sudah mengarah pada kedua sejoli itu, Zulfa merasa sangat cemburu bahkan dia ingin sekali marah pada kejadian itu, apa lagi Iqbal membawa seorang wanita ke lantai atas dan hanya ada kamar saja di lantai atas."CK aku akan membuat wanita itu jera" geram Zulfa ya
Tuan Salman menatap pada ibu ayu yang saat ini masih tetap sama seperti kemarin, "Ibu aku akan panggil kan pelayan" ucap tuan Salman.Tuan Salman keluar dari kamarnya dia melihat Aisyah yang saat ini tengah mencari cari Iqbal yang bahkan tak ada di sana sekarang."Kemana Iqbal" gumam Aisyah."Kenapa mencari seseorang apa laki laki yang bersama dengan mu itu tidak ada, itu lah karmanya mendekati suami orang lain" ucap tuan Salman tepat di belakang Aisyah.Aisyah menatap ke arah belakang hingga membuat dia tertubruk dengan dada bidang itu."Astaga apa anda gila" tanya Aisyah."Anda yang sudah gila" ucap tuan Salman."Beraninya kau" geram Aisyah memukul dada bidang itu.Hanya saja pukulan itu tidak terasa oleh tuan Salman karena sejak tadi tuan Salman hanya diam saja tidak merasakan rasa sakit."Pukul lagi" ucap Tuan Salman."Tidak perlu anda monster" ucap Aisyah."Pulang lah" ucap tuan Salman."Aku tengah menunggu Iqbal" ucap Aisyah."Sudah aku ingat kan bukan, kalau Iqbal itu sedang b
Jangan di tanya bagaimana marahnya tuan Imran saking marahnya dia ingin sekali melahap Kanti hidup hidup, sayangnya saat ini Tuan Salman yang sangat marah pun tengah memarahi Kanti.Tak ada kata yang paling mengerikan bagi seorang wanita selain kata talak, dan itu pun terdengar jelas oleh semua orang jika tuan Salman melontarkan kata talak pada Kanti."Aku talak kamu sekarang juga Kanti, aku tidak akan memenjarakan kamu akan hal ini, hanya saja aku tidak akan memberikan harta sepeserpun pada mu" ucapan yang di lontarkan tuan Salman sangat membekas di telinga Kanti.Hanya satu orang yang Kanti curigai sekarang hal itu adalah Mira, orang yang ada di tempat kejadian tapi tidak bicara apa pun pada orang lain tentang kejadian itu.Kanti menatap pada Mira."Aku yakin ini salah Mira" tunjuk kanti pada Mira yang saat ini hanya diam saja bersama dengan suaminya.Dalam hati Mira tersenyum bahagia tak pernah dia rasakan bagaimana ketakutannya Kanti saat ini, begitu juga dengan dirinya saat itu.
Sedangkan sekarang di kamar Mira saat ini tengah sangat sangat canggung baru kali ini dia merasa sangat canggung jika bersama dengan Kenan yang sudah beberapa bulan menjadi suaminya itu."Paman besok aku akan cuti rasanya aku tidak enak badan" ucap Mira."Besok kita akan pulang" ucap Kenan."Tapi paman kalau aku pulang bagaimana dengan ibu ayu" tanya Mira."Baiklah kita akan tetap di sini" ucap Kenan."Terimakasih" ucap Mira menatap pada suaminya itu.Mira merasakan sesuatu yang sangat besar pada Kenan, apa lagi sampai detik ini Kenan selalu saja membela dan mendukung nya walaupun perlakuan Mira sangat kasar padanya.Mira terduduk di pinggir ranjang dia merasakan kalau kenan saat ini terlihat sangat tampan padahal setiap hari kenan selalu saja terlihat tampan.Mira merebahkan tubuhnya di ranjang yang ada di kamarnya itu, Kenan menarik selimut dan dengan segera menyelimuti Mira dengan sangat nyaman."Tidurlah kamu pasti capek karena sudah banyak mengedit" ucap Kenan yang membuat Mira t
Siang harinya Aisyah benar akan makan siang bersama dengan Rasyid hanya saja dia juga mengajak seseorang sangat Aisyah rindukan.Aisyah menunggu di meja cafe yang saat ini tak terlalu ramai dengan pengunjung, Aisyah menunggu kedatangan Rasyid yang katanya masih berada di jalanan.Aisyah menatap pada jendela cafe yang sangat besar, terlihat kalau banyak sekali mobil berlalu lalang di sana.Hanya saja Aisyah tidak terlalu bersemangat untuk bertemu dengan siapa pun.Sedangkan di pinggir jalanan saat ini ada yang tengah mengawasi Aisyah yang tak lain adalah tuan Salman, sebenarnya mereka tak sengaja bertemu apa lagi tuan Salman ada meeting di salah satu restoran yang tak jauh dari sana.Mata Tuan Salman menangkap Aisyah yang saat ini duduk di cafe yang lumayan sepi, tadinya tuan Salman akan turun dari mobil dan menemui Aisyah hanya saja dia tidak mungkin melakukannya karena saat ini tuan Salman tengah di tunggu seseorang.Namun untuk memastikan tuan Salman menghentikan mobilnya dekat cafe
Tuan Salman hanya tersenyum saja tanpa memperdulikan ucapan Iqbal barusan, dia saat ini masih cemburu pada Aisyah yang tadi ketemuan dengan Rasyid.Matanya memicing saat melihat Mira yang baru saja pulang padahal sudah lewat waktu isya."Mira kenapa baru pulang" tanya tuan Salman."Ya kak tadi siang aku ketemu Kak Aisyah dulu, jadi aku terlambat masuk dan pekerjaan aku lumayan banyak" ucap Mira."Bertemu dengan Aisyah" tanya tuan Salman."Ya di cafe" ucap Mira."Cafe? Bukannya dia ketemu dengan Rasyid" tanya tuan Salman."Ya kan sama aku, pak Rasyid itu mantan guru les aku dulu" ucap Mira."Benar kah" tanya tuan Salman."Benar kak, aku juga gak tau kalau pak Rasyid dan kak Aisyah itu ternyata temanan" ucap Mira."Kamu baru tau" tanya Tuan Salman."Ya" ucap Mira."Apa saja yang kalian lakukan tadi" tanya tuan Salman."Ngobrol apa lagi" ucap Mira."Bagaimana dengan Aisyah dan Rasyid" tanya Tuan Salman."Kakak kepo sekali" ucap Mira tersenyum pada kakaknya itu."Tidak ada kak, kita hanya
"Aku akan ke perusahaan" sahut tuan Imran yang saat ini akan berangkat."Tuan kenapa ke kantor bukannya ada karyawan mu yang akan menghandle, tuan kamu harusnya istirahat apalagi kamu akan menjadi Daddy kan kamu harus banyak istirahat sekarang" ucap Madam Rose menatap pada suaminya itu."Tapi Baby aku saat ini ada hal yang penting" ucap Tuan Imran.Saat mendengar hal itu mamah Laras yang ada di sana seperti ingin muntah mendengar hal itu, mamah Laras bergidik ngeri apa lagi dahulu tuan Imran juga begitu padanya."Katanya akan ada Alisa yang datang" tanya Madam Rose."Alisa datang" tanya tuan Imran lupa, tiba tiba saja dia ingin dan langsung menatap pada tuan Salman yang saat ini tengah mengelap bibirnya dengan tissue karena dia baru selesai makan."Kan tuan sendiri yang bilang" sahut Madam Rose."Oh ya, Salman kamu sekarang libur dulu ya akan ada Alisa datang ke mari, saat ini kau Duda Karena kau sudah pisah dengan istri istri mu" ucap tuan Imran."Ayah aku masih menjadi suami sah Ais
"tapi pak" tanya tuan Salman yang saat ini sangat terkejut pada ucapan mertuanya itu."Tapi Aisyah tidak bilang pada saya" ucap tuan Salman."Tuan lihat anda, saat ini anda kaya dan sangat tampan tapi dengan begitu anda tidak boleh mempermainkan perasaan orang lain, tuan saya paham kalau saya dan Aisyah itu bukan orang berada apa lagi hutang kami memang banyak pada anda, tapi perjanjian awalnya Aisyah menikah dengan anda itu bukan karena ingin melunasi hutang karena saat itu tuan Imran meminta Aisyah untuk menjadi istri anda yang mampu melayani anda, tapi sayang karena masalah Aisyah berada di bar anda langsung menyalahkan Aisyah atas apa yang dia tak lakukan, saya paham anda marah tapi apa anda berhak memulangkan Aisyah dengan cara seperti itu, tak apa tuan jika anda tidak mau lagi mengurus Aisyah maka aku yang akan mengambil alih tentang kehidupannya, mulai detik ini saya Abinya Aisyah memutuskan hubungan dengan anda tuan Salman" ucap Pak Retno."Tapi pak saya tidak menceraikan Aisy