Share

Perbatasan timur

Penjara bawah tanah masih tenang seperti biasanya. Tak ada yang tau seperti apa kekacauan yang terjadi di luar sana. Akan tetapi Bayan mampu merasakan hal itu. Walaupun pendengaran nya sedikit terbatas akibat dinding penjara yang terlalu tebal. Namun Bayan selalu tau bahwa istana tak sedang baik-baik saja saat ini.

Saat Bayan berkonsentrasi dan berdiri di depan sel penjaranya. Semua orang langsung menelan ludah. Tangan Bayan yang sedang bersandar di sel berhasil membuat mereka takut. Apalagi selama beberapa saat berada satu lingkungan dengan Bayan, mereka tau betapa kuatnya pukulan Bayan karena tembok sedikit bergetar karenanya. Hal itulah yang membuat mereka enggan berurusan dengan laki-laki itu.

Tak lama seorang laki-laki pun datang ke penjara bawah tanah. Laki-laki itu berpakaian gelap dan wajahnya tak terlihat, apalagi pencahayaan di penjara bawah tanah sangat minim di malam hari. Laki-laki itu terus berjalan menuju sel Bayan dan langsung memberi hormat.

"Tuan Bayan, saya diperint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status