Share

BAB 36

Author: Bayang Cermin
last update Last Updated: 2025-06-03 10:01:11

"Apa yang kalian bicarakan tentang Ibu Delia? kalian pikir saya gak dengar!" wajah Eli datar dengan tatapan tajam.

ia berdiri dengan tangan menyilang di dada. Seolah ia menyimpan ucapan mereka yang baru saja ia dengar.

"Tika! Besok pagi kamu ke kantor saya!" tegas Eli. Dan kamu Nadine, Sesuai permintaan Ibu Delia, mulai besok kamu cuti selamanya. Karena harus mengurus Ibu Delia yang sedang hamil!"

Tika dan Nadine, keduanya saling tatap, dan akhirnya menunduk takut. Mereka gemetar.

Hening. Dunia seolah berhenti berputar. Tika merasakan jantungnya berdegup keras. Tubuhnya membeku. wajahnya memanas. Sedangkan Nadine hanya tertunduk diam. Ia hanya khawatir dengan Tika. Kalau saja temannya ini sampai dipecat, bagaimana nasibnya nanti. 'aku tidak mungkin diam, tapi bagaimana caranya?'

Tika mencoba untuk mengelak mencari bantahan. Tapi ucapan yang keluar dari mulutnya hanyalah ucapan yang tidak jelas. Semuanya serba terbata.

"Apa kalian sudah puas ngomongin atasan di tempat umum?
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 41. Hari H

    BEEP! BEEP! BEEP!Bunyi suara alarm berkali-kali."Hmm, udah pagi," gumam Nadine menggeliatkan tubuhnya, mematikan alarm yang terus berbunyi. Jam menunjukkan pukul 5:30.Sinar sejuk matahari mulai mengintip samar dari balik tirai angkasa. Hari ini bukanlah hari yang biasa. Hari ini adalah hari pernikahan suaminya dengan wanita lain. Nadine harus bangun membantu mereka."Nadine! Nadine! Bangun! Ayo bantuin! Dasar pemalas!" seru Delia dari ambang pintu kamar Nadine.Sandra menghampiri. "Delia, Delia, hus ... udah, udah. calon pengantin nggak boleh kesel. Kalau kesel nanti mukanya jelek. Udah, biar aku aja yang panggil Nadine. Mendingan mandi aja sana gih!"Belum sempat tangan Sandra mengetuk pintu, sosok Nadine membuka pintu. "" Gak perlu teriak-teriak, aku pasti bangun. Udah yah, aku mandi dulu." Pintu kembali tertutup.sebuah mobil pengantin sudah menunggu di halaman depan rumah. Nadine menyiapkan sarapan untuk mereka."Cepatlah sedikit Nadin! Kalau kelamaan kita bisa terlambat!" ser

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 40

    "Maaf, saya gak mau Terima uang dari sembarang orang. saya gak bisa terima ini!" Nadine mengembalikan kembali amplop coklat itu ke tangan Calista. Bagaimana tidak, uang sebanyak itu, ia terima dengan cuma-cuma. Itu mustahil dan mencurigakan. Walau sebenarnya, ia sendiri sangat membutuhkan uang itu. "Nona, saya berharap Nona mau terima uang ini. Karena ini tidak ada unsur dari penipuan. Ini hanya uang kaget yang beruntung saja, dan hanya satu orang yang terima uang ini." Calista terus membujuk Nadine untuk menerimanya. "Juga ada promosi untuk biaya rumah sakit mau pun rawat inap. Tapi hanya bisa digunakan bulan depan." "Tapi saya ... " "Kalau Nona tidak percaya, silakan nona cek ke rumah sakit sehat Sehati hari ini. Dan ini surat pengantarnya." ujar Calista menyodorkan secarik surat pengantar dan amplop coklat itu ke tangan Nadine. Nadine diam membeku kehilangan kata-kata. Dirinya masih ragu. Tapi ucapan Calista memaksa untuk menerimanya. Calista bernafas lega dan tersenyum

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 39

    Uhuk! Uhuk! Uhuk!"Apa ini?!" suara Erlan menggema seluruh ruangan, sambil sesekali batuk keras, selesai memasukkan makanan ke dalam mulutnya.Suasana makan siang menjadi tidak karuan. Rubia menepuk-nepuk punggung Erlan. "Kenapa kamu Erlan?""Siapa yang masak sayur ini? mau bikin aku mati darah tinggi ya? Ini sayur? apa garam semua?"Ucapan Erlan membuat Semua mata memandang Nadine. Erlan memegangi mulutnya. Menjauhkan piring itu dari hadapannya dengan kasar. Ia menatap ke sekelilingnya."ini garam atau sayur? Cih! Asin banget!" Erlan mengambil segelas air dan meminumnya cepat."Apa? Beneran asin? Padahal aromanya harum? Oh! Oh! Oh! Ini pasti kerjaan kamu ya Nadine! semua ini kamu yang masak kan?" hardik Rubia sambil sedikit mencicipi."Astaga, ini asin sekali! Kamu mau meracuni kami semua? Dasar mantu tolol! Gak ada yang bisa diharap! Ini itu gak bisa!""Sudahlah Erlan. Mungkin Nadine belum terbiasa memasak. Atau mungkin juga ia tidak pernah diajarkan memasak oleh ibunya," ucap Deli

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 38

    "Nadine, tolong kamu bilang ke Ibu. Ada apa sebenarnya. Ibu tahu kamu habis menangis, dan ibu tahu, kamu lagi sedih. Ayo, katakan. Curhat lah sama Ibu. Siapa tahu Ibu bisa kasih jalan kekuarnya,"Di restauran yang terlihat mewah dengan furnitur elegant, terletak di dalam mall. Para pelayan berlalu lalang menyajikan hidangan dengan profesional.Pamela mengajak Nadine makan bersama. Pamela tahu, kalau Nadine ada masalah yang tidak dapat dipecahkan. Wanita setengah abad itu tahu, kalau Nadine baru saja menangis.Sedangkan Nadine hanya menunduk. Ia bingung, harus cerita darimana. Dan tidak mungkin ia membuka aib suaminya di depan orang yang belum lama ia kenal. Walau pun ia memandang wanita ini sangat baik."Maaf Bu, sa—saya cuma ... cuma kecewa aja.""Kecewa? Kecewa sama siapa?"Pamela mengernyitkan keningnya, menelusuri wajah Nadine. Rasa ingin tahunya membuat ia terus menyelidik. Nadine makin tertunduk."Aku kecewa, kenapa aku dilahirkan hanya untuk dihina, diremehkan orang lain. Aku—

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 37. Mencari gaun pengantin di Mall

    Cahaya matahari mulai redup. Di dalam sebuah mall besar, Delia menggenggam erat tangan Erlan. Di samping Erlan, Nadine juga berdampingan. Mereka bertiga jalan terlihat begitu intim. Beberapa mata orang yang berlalu lalang sesekali melirik mereka, dan mengira mereka adalah keluarga dekat. Semua orang tidak mengira kalau di antara tiga sosok itu ada ketegangan tipis yang mengalir. Bagai seutas benang yang kapan saja siap putus. "Nanti kamu yang jadi juri untuk memilih pilihanku yang pali!ng bagus," ujar Delia ke Nadine. Nadine terlihat tersenyum, walaupun senyuman itu terasa pahit. Ia berjalan di antara suami dan calon madunya, wanita yang sudah merampas separuh jiwanya. Maka mereka tiba di sebuah toko yang paling besar di antara yang lain. Delia tampak berseri-seri sambil menggandeng lengan Erlan dengan manja. Sengaja Nadine tidak ingin melihat mereka, dan berpura-pura mengagumi gaun-gaun yang terpampang di etalase.  'Sabar ... sabar ... ini bukan saatnya kamu cemburu Nadin

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 36

    "Apa yang kalian bicarakan tentang Ibu Delia? kalian pikir saya gak dengar!" wajah Eli datar dengan tatapan tajam. ia berdiri dengan tangan menyilang di dada. Seolah ia menyimpan ucapan mereka yang baru saja ia dengar. "Tika! Besok pagi kamu ke kantor saya!" tegas Eli. Dan kamu Nadine, Sesuai permintaan Ibu Delia, mulai besok kamu cuti selamanya. Karena harus mengurus Ibu Delia yang sedang hamil!" Tika dan Nadine, keduanya saling tatap, dan akhirnya menunduk takut. Mereka gemetar. Hening. Dunia seolah berhenti berputar. Tika merasakan jantungnya berdegup keras. Tubuhnya membeku. wajahnya memanas. Sedangkan Nadine hanya tertunduk diam. Ia hanya khawatir dengan Tika. Kalau saja temannya ini sampai dipecat, bagaimana nasibnya nanti. 'aku tidak mungkin diam, tapi bagaimana caranya?' Tika mencoba untuk mengelak mencari bantahan. Tapi ucapan yang keluar dari mulutnya hanyalah ucapan yang tidak jelas. Semuanya serba terbata. "Apa kalian sudah puas ngomongin atasan di tempat umum?

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status