Share

Bab 9

"Jangan lama-lama jabatan tangannya, itu laki orang loh, May!" tiba-tiba muncul Rena masih sahabat kami juga.

Nadine baru menyadari jika sedari tadi Maya belum melepaskan tangannya dari Sadam.

Spontan Maya melepaskan setelah mendapat teguran dari Rena.

"Maaf," ucap Maya mengukir senyum terbaiknya pada Sadam.

Pria itu membalas senyuman yang tak kalah maut, membuat siapapun yang melihat akan meleleh dibuatnya.

"Mari kita duduk di sana," ajak Maya menunjuk ke arah sebuah kursi yang melingkar di sudut ruangan.

Nadine dan Sadam melangkah mengikuti Maya dengan Rena yang berjalan lebih dulu.

Mereka duduk disana sambil mengobrol banyak hal. Mengenang keseruan mereka saat bersekolah, maupun menceritakan keseharian dan kesibukan mereka saat ini.

"Ngomong-ngomong ini tempat punya dia. Maya sedang sibuk bisnis cafe dan karaoke, sudah buka cabang dimana-mana. Hebat kan?" tutur Rena.

"Hebat sekali. Kamu wanita karir yang sukses," puji Nadine.

"Oh jadi ini tempat kamu?" Sadam mengedarkan pandangan k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status