Share

39_PIN-nya, tanggal malam pertama kita

Suara deheman jelas mengejutkan Mutia, wanita itu bahkan sampai terjengit melihat lelaki itu yang tengah duduk sambil memutar-mutar kursinya dengan santai. kedua tangannya menangkup di depan dada, tatapan seringai terlihat jelas di matanya dengan bibir ditarik ke atas.

Hari yang masih terlalu pagi, siapa menduga lelaki itu sudah datang ke kantor. Apakah selama ini begitu kinerjanya? pantasan saja masih muda sudah menjadi presiden direktur bukan lantaran dia seorang pewaris, tetapi dedikasi dan kerja kerasnya yang membuatnya pantas memangku jabatan tersebut walaupun usianya masih diawal tiga puluhan.

"Pak? Anda sudah datang?" tanya Mutia dengan gugup.

"Hmmm."

Mutia tidak tahu harus berkata apalagi, dia jadi salah tingkah ditatap seperti itu oleh lelaki itu. Jika tidak ada kisah cinta satu malam waktu itu, mungkin dia tidak akan salting seperti ini, Namun mengingat semua itu, dia jadi berpikiran negatif tentang tatapan lelaki itu.

"Eh, ini ... anu, itu ...."

"Kau membawakan sara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status