Share

Tamu Tak Diundang

Elang dan Aries, sama-sama memasang ekspresi yang tak bisa diartikan. Terlebih, Elang. Pria itu menatap Laila dengan sorot aneh. 

“Aku rasa, tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Lagi pula, aku masih ada urusan yang jauh lebih penting,” ujar Laila dengan keangkuhan di wajahnya. 

“Tapi, aku mau bicara tentang bapak.” Aries menolak untuk mengakhiri perbincangan itu. 

Laila menggeleng samar. Dia tak menanggapi lagi. Perhatiannya justru tertuju kepada Elang. “Kamu tunggu di dalam saja. Nanti aku nyusul,” ucap Laila berlagak manja. 

“A-i-baiklah.” Elang tampak gugup. Karena itu, dia bergegas kembali ke mobil, untuk membawa kendaraannya masuk ke halaman lewat gerbang utama.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status