Share

Bab 30 Mama Arsita Datang

"Kenapa?" Mbak Rima bertanya seraya mengangkat ujung dagunya.

"Dikunci," gumamku pelan. Walaupun kamar itu terkunci, biasanya orang yang di dalam masih bisa mendengar suara dari luar.

Ibu dan Mbak Rima saling tatap. Tatapan itu sama- sama menyiratkan tanda tanya besar. Sedikit banyaknya pasti mereka turut merasakan perubahan sikap dari Firda, karena aku pun merasakan hal yang sama.

"Aduh ... aku lupa! Seharusnya Firda minum itu dulu," keluh Mbak Rima usai menepuk pelan jidatnya. Tangannya menunjuk pada air dalam gelas usang di atas meja.

"Emangnya itu air apa, Mbak?" Lanjutku penasaran.

Mbak Rima paling sering menyediakan air minum untuk Firda, jika kuperhatikan ia selalu menggunakan gelas yang sama. Aku sudah lama penasaran, tapi baru kali ini punya kesempatan untuk bertanya.

"Eemmm, enggak. Ini 'kan cuma air putih biasa. Mbak khawatir aja kalau Firda haus. Dia 'kan pasti capek," jawab Mbak Rima gugup dan salah tingkah.

"Tapi ... kenapa harus pakai gelas itu terus, Mbak? 'kan ada gel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status