Share

15. Coba Sekali Saja, Sayang

Kedua tangan Ana terangkat tinggi. Ia merenggangkan tubuh sambil menguap. Selama perjalanan ia tertidur karena tempat yang mereka tuju cukup jauh. Ia mengusap mata perlahan, kemudian melihat ke luar jendela.

“Sudah sampai, ya?” Ia sadar jika mobil telah terparkir di depan sebuah gedung percetakan undangan yang besar dengan halaman depan yang cukup luas dan dijadikan tempat parkir. “Maaf, jika aku tidur.” Ia menoleh ke arah pria di sebelahnya yang sudah bersiap-siap hendak turun.

Langit perlahan mulai gelap, tidak disangka mereka akan selambat ini karena terjebak macet cukup lama ditambah tempat yang jauh.

“Syukurlah kamu bisa beristirahat,” balas Ravi singkat.

Mereka turun, kemudian memasuki gedung tersebut bersama. Seorang karyawan langsung menyambut dan menuntun mereka ke satu set sofa tidak jauh dari sana. Ravi terlihat santai, sepertinya ia cukup akrab dengan t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status