Share

Di Campakkan Ke Kantor Cabang.

Aku terkejut karena Asma tau aku mendekati lemari. Tak ada alasan kecuali bilang, mau ambil baju untuk kerja.

"Masih ada waktu besok pagi, Mas. Biasanya aku yang siapkan. Kenapa kali ini kau yang mau ambil sendiri, jangan bilang sudah tak mau aku layani lagi?"

Sialan lagi-lagi dia menekan ku, heran ada saja caranya untuk membuatku mati kutu. Lemari itu sudah di depan mata, kira-kira terkunci atau tidak ya?"

"Terserah kau saja, tadi aku hanya berniat membantu agar kau tak kerepotan lagi besok pagi. Ternyata niat baikku kau curigai lagi."

Aku segera keluar dan menutup pintu kamar. Entah sampai kapan harus tidur di luar begini. Sedangkan Asma seperti tak perduli pada penderitaan ku ini.

"Mas bangun kau tak pergi kerja? Sudah siang itu."

Karena menangisi ponsel yang terbanting semalam, membuatku bangun kesiangan. Asma juga kenapa tak membangunkan aku lebih awal, kan gak perlu kalang-kabut begini jadinya.

"Sudah tak usah bingung begitu, Mas. Cepat mandi dan sarapan mu juga sudah ada di atas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status